dua puluh empat

5 1 0
                                    

Ana kini tengah berada di atas kasur empuk miliknya dan azi tentunya dia kini tengah bermalas malasan entah mengapa semenjak dia hamil rasanya ana sangat malas untuk melakukan hal apa pun itu semua itu di maklumi oleh sang mertua namun berbeda dengan azi dia lebih sering membujuk ana untuk segera makan atau mandi tak jarang mereka selalu berdebat hanya karena azi menyuruh ana untuk mandi 😅 bumil males mandi ...

" ya ampun sayang.... Kamu masih belum mandi... Mandi dulu sana bau tau ndak " ucap azi sambil memeluk sang istri sambil sesekali dia mencium pipi ana membuat wanita itu mendengus kesal

" kalo bau iya nggak usah dekat dekat mas .. Mas azi jauh jauh gih sana jangan cium cium ana " ucap ana sambil mendorong azi agar menjauh dari dia namun sang suami hanya tertawa menanggapi ucapan ana lagi lagi dia mencium pipi ana dan memeluk erat sang istri

" mau kayak gimana pun kamu mas tetap cinta sama kamu sayang... " ucap azi kembali dia menghujani ana dengan ciuman membuat wanita cantik itu tersenyum manis " mandi dulu yah sayang siapin makan buat mas... Mas lapar ini " azi kembali melanjutkan ucapannya sambil terus memeluk serta mencium ana

" iya mas tunggu yah " ucap ana dia beranjak meninggalkan azi setelah sang suami melepaskan pelukannya, azi hanya mampu tersenyum melihat tingkah sang istri yang kini lebih manja bahkan dua kali lipat namun dia pun menyadari bahwa azi pun sebenarnya kini lebih parah manjanya 😅 lamunan azi buyar saat suara merdu milik ana menyapa indera pendengaran milik azi

" mas, ayo turun kita sarapan.. Katanya lapar " ucap ana dia kini tengah berdiri di depan azi dengan senyum manis yang mampu membuatnya ikut tersenyum

" ya sudah ayo " azi menggandeng tangan ana namun belum ana melangkah azi menarik lembut tangan ana hingga tubuh mungil ana masuk kedalam dekapan milik sang suami " terima kasih sayang kamu sudah menemani mas dan sekarang kamu memberikan mas hadiah yang sangat berharga untuk mas, bukan hanya mas namun untuk keluarga kita terima kasih " azi mengecup kening ana setelah dia selesai mengucapkan kata kata itu ana hanya mampu mengangguk dan tersenyum dia tidak mampu untuk berkata kata azi mengusap perut ana yang kini mulai membuncit dia merunduk untuk mencium sang ana " assalamualaikum anak abi, kamu lagi apa di dalam sana.. Kamu sehat sehat terus yah sayang " setelah mengatakan itu azi menggandeng tangan ana untuk mengajaknya keluar kamar menuju dapur karena dia sangat lapar sekarang sedangkan ana jangan ditanya dia kini tengah tersenyum bahkan kini dia tak henti hentinya mengucapkan syukur kepada allah karena telah memberikan dia seorang suami yang berhati lembut seperti azi serta kini allah telah menitipkan anugerah terindah yaitu seorang anak yang selama ini dia dan azi idamkan

" mas... " panggil ana kepada suami yang kini tengah sibuk menonton tv merasa di acuhkan ana pun berdiri meninggalkan azi sendirian dia kini tengah duduk di balkon kamarnya mencoba menetralkan hatinya yang menjerit kesal hingga satu tetes air mata pun jatuh entah kenapa sekarang dia lebih sensitif mudah menangis mungkin hormon ibu hamil

" sayang .. Kenapa kamu menangis " tanya azi yang baru saja menyusul ana sedangkan yang di tanya hanya diam tanpa suara hanya ada air mata ana yang selalu mengalir azi pun berjongkok di depan istrinya itu sambil menghapus air mata wanita yang begitu dia cintai itu dengan lembut kemudian dia mengecup kening pipi hidung dagu dan terakhir bibir mungil ana " kamu mau apa sayang ayo bilang.... Maaf tadi mas sengaja mau usilin kamu " ucap azi sambil terkekeh membuat ana mengerucutkan bibirnya

" mas jahat sama ana... " ucap ana setelah dia berhasil mengendalikan emosinya azi pun hanya tersenyum

" maaf " ucapnya sambil menggenggam tangan sang istri seketika senyum usil ana terbit membuat azi terdiam

" ana mau... " ucapan ana terpotong karena azi membekap mulutnya membuat ana membulatkan matanya dia pun mencubit lengan azi hingga suaminya itu merintih " mas ih .. Mau ana maafin nggak " ucap ana setelah azi melepaskan bekapannya itu

" mau apa " ucap azi lagi seketika senyum manis sang istri mengembang

" ana mau bakso " ucapnya dengan mata berbinar sedangkan azi hanya mampu membulatkan matanya

" tapi kamu baru aja makan sayang.... " azi mencoba mengingatkan ana

" ana laper mas... Ayo cepat sana beliin baksonya... " ucap ana dengan cengiran khasnya yang menampilkan giginya itu dengan terpaksa azi pun pergi membelikan ana bakso entahlah setelah hamil wanita itu menjadi suka makan bahkan tidak ada kenyangnya sama sekali setelah makan dia langsung meminta cemilan atau lebih parah lagi setelah makan dia masih sanggup menghabiskan tiga bungkus roti 😣.... Terbayangkan bagaimana itu badan namun azi tetaplah mencintai ana apa pun yang terjadi kepada fisik sang istri dia tetap mencintainya sekarang pun cintanya semakin besar karena wanita itu kini tengah mengandung anaknya dia pun tau betapa sudahnya wanitanya itu mengandung karena di awal kehamilannya ana begitu kurus karena tidak bisa makan apa pun yang masuk maka akan dia muntahkan sungguh azi tidak tega melihatnya namun sekarang dia bersyukur karena sang istri kini mulai bisa makan bahkan tidak berhenti makan tidak ada lagi drama namun dia pun sedikit cemas karena ana bisa saja tetiba lemas tak berdaya tanpa sebab. Setelah sampai rumah azi pun langsung membawa mangkok bakso itu ke ruang tengah di sana ana tengah duduk manis menanti bakso itu dengan senang hati dia mengambil aloh bakso tersebut memakannya dengan lahap melupakan azi yang kini tengah menatapnya dengan senyuman

" pelan pelan makannya sayang.." tegur azi sesekali dia tersenyum melihat tingkah sang istri yang begitu menggemaskan di matanya seperti anak kecil terkadang tak jarang mereka bertengkar karena keinginan ana yang tidak masuk akal maka akan berakhir dengan drama bujuk membujuk ana agar mau keinginannya itu di ganti dengan yang lain sungguh azi sangat menjaga ana dan calon anaknya itu .

🌹🌹🌹🌹

Jangan lupa vote dan komen

isyarat hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang