Kau banyak ciptakan yang tak kupahami,
abdiMu bilang pasti ada manfaatnya nanti,
perlahan pasti semua jadi terbukti.
Mahluk dengan kelabilan hati,
Kau ciptakan jadi khilafah muka bumi.Kupikir semua punya pembunuh alami,
tapi ku tak temui pada mahlukMu satu ini,
berbuat onar, bunuh sana-sini,
matikan senandung tasbih dan salawat hari,
merusak keseimbangan lahir dan rohani.Saat ini kutahu yang tak kuketahui.
Ada dan memang ada penunjukan ekskusi,
perlahan pasti seleksi alam benar terjadi,
bunuh hanguskan khilafah yang mati,
adilnya Kau, wahai kekasih hati.Kupikir aku kuasa adidaya,
setelah berjalan panjang lamanya,
kusadar ku lunglai takberdaya.
Berpikir aku bisa melakukan semua,
ternyata tak ada apa-apanya.
Pantas Kau disebut Sang Pencipta.Mahluk hanya pasrah dan bungkuk,
lemah rapuh nunggu titah Sang Penunjuk.
Walau takdir bisa diramal dengan statistik,
kedepan direkayasa ikhtiarkan sesuka hati,
keputusan akhir ada pada Sang Pemasti.Kayu Putih, 22 Maret 2020
– mhyBlog: https://mheriyanto.wordpress.com/2020/03/22/predator-mahluk/
