"Jangan! Tidak perlu kamu yang membalasnya. Aku hanya berusaha berani tadi karena ada kamu disana"
"Kata-kata sinis yang aku ucapkan tadi padanya, aku memgucapkannya dengan ketakukan, tapi aku berusaha berani karena ada kamu dan Joo Hyeon disana. Aku tidak ingin direndahkan didepan kalian"
Saat kelas, Soo Ho kembali terngiang kata-kata Seol Ah yang tadi. Entah kenapa, jantungnya berdebar hanya karena kalimat-kalimat sederhana tersebut.
Ia menatap Seol Ah yang duduk didepannya. Gadis itu terlihat sangat serius memperhatikan penjelasan materi dari dosen, namun ternyata Seol Ah juga terus teringat kata-kata Soo Ho yang : "Tolong...Tolong utamakan dirimu, Jo Seol Ah"
Kedua orang itu sama-sama tidak bisa berkonsentrasi dan saling memikirkan satu sama lain
***
Saat jam istirahat, Soo Ho pergi ke toilet dan memegang pipinya yang panas karena memerah
"Aku pasti sudah gila. Kenapa aku berdebar karena kata-katanya itu! Selama ini, aku menyukainya, aku memang berdebar saat bersamanya, tapi baru kali ini dia membuat jantungku berdebar tak biasa seperti ini. Aku pasti gila"
"Im Soo Ho, kamu kenapa sih?" tanya Ye Ri dari luar toilet
"Ya? Aku kenapa?"
"Aku bisa mendengarmu tahu dari luar! Jangan berbicara sendiri seperti itu. Tidak apa-apa didepanku, tapi bagaimana kalau orang lain mendengar? Nanti kamu disangka gila lagi" Ye Ri mengomel
Sambil berjalan keluar toilet, Soo Ho menjawab
"Sepertinya aku memang sudah gila. Ayo"
"Bicara apa sih kamu"
***
Sama seperti Soo Ho, Seol Ah yang sedang berada di kantin bersama Joo Hyeon juga memegang pipinya yang memerah.
"Jo Seol Ah, kamu demam ya? Kenapa pipimu panas dan merah begitu?" tanya Joo Hyeon cemas
"Tidak kok. Ini bukan demam"
"Kamu serius? Tunggu...apa Im Soo Ho mengatakan sesuatu padamu lagi? Sesuatu yang membuat wajahmu senang begini"
Seol Ah mengangguk malu-malu
"Sudah kuduga. Memangnya dia bilang apa?" tanya Joo Hyeon
"Dia bilang, 'Tolong...Tolong utamakan dirimu, Jo Seol Ah'. Itu.. dia bilang begitu" jawab Seol Ah
"Aduh...kasihan banget kamu. Jantungmu berdebar karena satu kalimat itu?" tanya Joo Hyeon tidak percaya
"Iya. Dia membuat jantungku berdebar hanya karena itu. Sepertinya, aku benar-benar menyukainya" jawab Seol Ah
"Pacaran saja dengannya sana" kata Joo Hyeon kesal melihat tingkah sahabatnya
"Hei"
"Aneh tahu. Kalian berdua sudah mengetahui perasaan masing-masing tapi tidak berkencan"
"Kalau dipikir-pikir lagi, Soo Ho memang belum pernah secara resmi memintaku untuk menjadi pacarnya. Dia hanya terus menunjukkan perasaannya padaku"
"Mungkin karena kamu langsung menolaknya saat dia pertama kali mengungkapkan perasaannya padamu, jadi dia ragu untuk mengajakmu berkencan" kata Joo Hyeon
"Itu karena...waktu itu dia sangat tiba-tiba mengakui perasaannya. Setelah satu bulan aku menjaga jarak dengannya, aku tidak tahu kalau dia terus memperhatikanku, mengkhawatirkanku dan memikirkanku, katanya saat itu dia mulai suka padaku. Tentu saja aku kaget" Seol Ah membela diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Beautiful Life [COMPLETED]
Roman d'amourJoy adalah nama panggilannya saat kecil. Nama lengkapnya adalah Jo Seol Ah. Gadis ini memiliki phobia terhadap laki-laki yang membuat dia tidak bisa menatap laki-laki saat berbicara. Ia juga cenderung menghindari laki-laki yang berusaha berbicara de...