Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it.
Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊
Hasna masih menunggu di dalam rumahnya. Menunggu hujan di luar untuk segera reda, sambil sesekali matanya melirik kearah jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Jam kini sudah menunjukkan pukul 21.00 malam, itu berarti ia sudah satu setengah jam menunggu hujan di luar reda. Dan kenyataannya hujan di luar justru semakin besar dan bersamaan dengan suara petir saling bersautan di luar sana.
Hasna memejamkan kedua matanya saat mendengar suara petir yang terdengar keras di luar sana, ia sebenarnya tidak terlalu suka dengan hujan karena saat hujan datang seringkali petir juga ikut hadir.
Ia menghela nafasnya. Rencananya hari ini berantakan sudah. Di mulai dari ia lupa menyalakan alarm sebelum tidur tadi sore dan mengakibatkan ia terlambat bangun.
Di lanjutkan dengan datangnya hujan disaat yang tidak tepat dan membuat ia harus menunggu sampai hujan itu reda dan bahkan entah kapan redanya. Mengingat hujan di luar justru semakin besar.
Sebenarnya bisa saja Hasna pergi ke rumah sakit dengan menggunakan jasa taksi online tapi ia juga tidak mungkin pergi tanpa memakai payung bukan, bisa - bisa pakaian yang di pakainya menjadi basah kuyup.
Hasna baru ingat bahwa satu - satunya payung di rumah ini sudah rusak dan ia belum sempat membeli gantinya.
Dan sekarang justru lampu di rumahnya mati total. Bukan karena pemadaman lampu, tapi karena ia lupa membeli dan mengisi token listrik.
Lengkap sudah penderitaannya hari ini. Tapi Hasna harus cukup bersyukur bahwa ponselnya tidak mati karena sebelum pulang tadi ia sudah mengisi daya ponselnya sampai penuh.
Hasna mulai menyalakan lampu senter yang berada di ponsel miliknya. Tak lama kemudian ruang tamu yang semula gelap kini mulai terang berkat cahaya dari ponselnya.
Ia mulai kembali teringat pada Ibunya. Jika malam seperti ini biasanya ia sudah berada di dalam kamar rawat Ibunya dan mungkin juga sudah tertidur di sofa yang berada di ruang inap Ibunya. Tapi hari ini karena ia mengikuti rasa kantuknya, ia jadi terjebak di dalam rumah seorang diri.
"Huft... Harusnya tadi setelah pulang dari hotel aku langsung ke rumah sakit seperti biasanya. Sekarang semuanya sudah terjadi ingin menyesal pun rasanya akan percuma." Pikir Hasna pada dirinya sendiri.
💔💔💔
Denis tampak menyengitkan keningnya saat tidak mendapati Hasna di ruang inap Ibunya. Padahal biasanya jam segini Hasna sudah datang kesini untuk menemani Ibunya seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Sementara (Hasna & Langit)
Lãng mạnAku sangat bersyukur bisa bertemu dengan sosok lelaki penyelamatku. Dia Langit Algifari Pratama. Sejak dia menolongku saat itu hatiku mulai tertarik padanya. Ini pertama kalinya untukku bisa merasakan perasaan ini. Aku selalu berharap itu bukan per...