Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan sosok lelaki penyelamatku. Dia Langit Algifari Pratama. Sejak dia menolongku saat itu hatiku mulai tertarik padanya. Ini pertama kalinya untukku bisa merasakan perasaan ini.
Aku selalu berharap itu bukan per...
Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik/ Patonah_Wizone) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it.
Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊
Happy Reading 😘😘😘
Hasna melangkahkan kakinya dengan terburu - buru di lorong rumah sakit pagi ini. Sejak semalam ia merasa tidak tenang karena tidak bisa menjaga sang ibu seperti biasanya di rumah sakit. Makanya selepas subuh ia langsung kesini untunglah ada tukang ojeg yang lewat di depan rumahnya pagi itu. Jadi ia bisa sampai disini tanpa ada kendala apapun seperti kemarin.
Karena terlalu terburu - buru Hasna sampai tidak sengaja menambak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya. Hingga membuat handphone mahal yang di pegang lelaki itu jatuh keatas lantai dan tak sengaja justru terinjak oleh kaki Hasna yang berbalut sepatu berhak tinggi yang pagi ini di pakainya. Membuat layar ponsel itu pecah dan retak tidak karuan.
Hasna serta lelaki asing itu sama - sama terkejut saat memandang kearah ponsel di atas lantai itu.
Hasna diam - diam mengumpat di dalam hatinya. "Kesialan apalagi ini?"
Sambil menatap sosok lelaki tampan di depannya itu yang tampak menatapnya dengan tatapan tajamya.
"Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja... saya..."
Ucapan Hasna tampak terhenti saat mendapati ekspresi kesal di wajah lelaki asing itu.
"Maaf, saya akan menggantinya nanti. Saya permisi."
Setelah mengatakan hal itu dengan cepat Hasna berlari untuk pergi dari hadapan lelaki asing itu. Sebelum ia kena semprot dari lelaki itu.
Berutung saat itu lift tampak terbuka dan dengan cepat Hasna masuk ke dalamnya lalu menekan salah satu angkah tempat tujuannya.
Pintu lift di depannya otomatis tertutup dan Hasna langsung menghela nafas panjangnya. Ia merasa lega untuk sesaat karena lelaki itu rupanya tidak mengejarnya sama sekali.
Tapi entah mengapa saat teringat akan wajah tampan lelaki asing itu. Jantung Hasna justru berdetak dengan cepat tidak seperti biasanya.
Ini gila, ia tidak mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama dengan lelaki asing itukan?
Hasna menggeleng - gelengkan kepalanya mengusir pemikiran gilanya itu. Mana mungkin ia langsung jatuh cinta pada lelaki yang sama sekali tidak di kenalnya.
Ting...
Hasna langsung tersadar saat lift di depannya terbuka di lantai tempat Ibunya di rawat. Ia diam - diam menghela nafasnya dan mulai keluar dari dalam lift lalu melangkah ke kamar rawat ibunya.
💙💙💙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
