Jaejoong tertawa pelan, ia merasa menyesal kemarin menuruti Yunho makan siang bersama pria itu dan sekarang pagi-pagi sekali pria itu datang ke rumahnya. Jaejoong tidak peduli bagaimana pria itu tau rumahnya. Ia hanya menatap datar saat Yunho berbicara dengan orang tuanya. Bahkan kini pria itu duduk bersama di ruang makan untuk sarapan.
"Sudah lama sekali ya nak Yunho." Ujar eomma Jaejoong.
"Iya ahjumma." Yunho tertawa pelan.
"Bagaimana kabar orang tuamu Yun?" Kali ini appa Jaejoong yg bertanya.
"Ahh. Mereka baik ahjussi." Jaejoong hanya mendelik melihat senyuman Yunho.
"Aku berangkat appa eomma." Pria cantik itu tidak tahan berlama-lama bersama Yunho. Ia beranjak bangun lalu berjalan begitu saja tanpa mengatakan apapun pada Yunho.
"Ahjussi, ahjumma. Saya juga berangkat sekarang. Terimakasih makanannya." Yunho beranjak bangun, membungkuk pada orang tua Jaejoong lalu berlari mengejar Jaejoong.
"Jangan mengikutiku." ujar Jaejoong menyadari Yunho sudah ada di belakangnya. Ia berjalan cepat dan Yunho terus mengikutinya.
Jaejoong menghembuskan nafas panjang,ia hanya bisa pasrah membiarkan Yunho mengikutinya. Pria itu menjadi keras kepala. Jaejoong berangkat seperti biasa, tidak peduli Yunho yg berada di belakangnya.
***
Jaejoong berjalan memasuki kelas diikuti Yunho. Semua orang memandang mereka, inilah yg Jaejoong benci. Ia hanya ingin bersekolah tanpa ada yg menyadari kehadirannya. Ia ingin sendiri, tak ingin seseorang mengusik hidupnya. Jaejoong berjalan ke arah mejanya, ia menaruh tasnya lalu melirik Yunho yg juga menaruh tas kemudian duduk di kursinya, sementara itu Jaejoong berbalik pergi keluar dari kelas.
Yunho hanya bisa memandang kepergian pria cantik itu. Ia tidak mengikuti Jaejoong lagi. Jaejoong mungkin merasa sangat terganggu. Yunho terdiam, memikirkan cara agar Jaejoong mau memaafkannya.
"Dimana Kim Jaejoong?" Ucap sang Guru begitu memasuki kelas.
Semua murid diam, mereka tidak tau kemana perginya pria yg terkenal pendiam itu. Akhir-akhir ini Kim Jaejoong yg mereka tau ansos menjadi sangat aneh. Pria itu biasanya tidak pernah bolos. Sekarang menjadi jarang di kelas, bahkan sepertinya sangat malas diam di kelas.
Yunho mengangkat tangannya.
"Di uks songsaenim." Ucapnya. Ia tidak ingin Jaejoong mendapatkan masalah karena dirinya.Guru itu hanya mengangguk.
"Buka buku kalian halaman 50."Dan mereka mulai kegiatan belajar. Yunho menoleh memandang bangku di sampingnya.
Jaejoong memandang langit, warna biru itu begitu menyejukkan hatinya. Membuatnya menjadi lebih tenang dan merasa seperti tak ada masalah dalam hidupnya. Ia merebahkan dirinya menikmati kesendiriannya, begitu tenang. Tanpa masalah dan gangguan. Pria cantik itu akhirnya memilih tidur saja. Ia ingin menikmati alam mimpinya karena mimpi lebih indah dari kenyataan.
***
Yunho merasa khawatir, Jaejoong belum juga kembali. Saat jam istirahat, ia akhirnya memutuskan untuk mencari pria itu. Ia tau dimana Jaejoong sekarang. Namun ia dicegat ketika berjalan menuju atap sekolah.
Boa mencegat Yunho, gadis itu tersenyum lebar.
"Yunho, ayo kita makan siang bersama." Ajaknya."Tapi-" belum sempat Yunho menyelesaikan ucapannya. Boa melingkarkan tangannya di lengan Yunho lalu menarik paksa pria itu agar mengikutinya ke kantin. Mau tidak mau, akhirnya Yunho mengikuti Boa dan tidak jadi mencari Jaejoong.
Mata Yunho memandang sekitar, pandangannya berhenti pada seorang pria yg kini makan sendirian di pojok kantin.
"Ayo kita makan disana sa-" Boa tidak lagi melanjutkan ucapannya begitu melihat Yunho yg berdiri di sampingnya berjalan menjauh. Ia memandang pria itu dan menggeram marah melihat Yunho kini menghampiri Jaejoong yg makan di meja paling pojok.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not gay, but I LOVE YOU
Fanfiction"Jung Yunho, aku menyukaimu." "Maaf, aku bukan gay." "Dasar, gay menjijikkan." "Aku mencintainya."