03

3K 332 49
                                    

Chap ini adalah flashback jeje ya.






Flashback.


Mei 2017.




"WOY, Kim Jaejoong." Mendengar suara yg begitu familiar di telinganya membuat Jaejoong langsung mendongak menatap si pemilik suara. Di pintu kelasnya, berdiri seorang pria tampan yg kini tersenyum padanya. Jaejoong langsung memasukkan bukunya cepat lalu berlari kecil menghampiri sahabatnya Jung Yunho.

"Hay.." Yunho tersenyum membalas sapaan gadis yg sekelas dengan Jaejoong. Ia lalu mengalihkan pandangannya menatap sahabatnya.
"Ayo kita makan. Kau mau makan apa?" Tangannya langsung mengalung indah di leher Jaejoong membuat pria cantik itu tersenyum samar. Jantungnya berdebar kencang. Astaga.. ia suka debaran menyenangkan ini.

"Apa saja. Aku suka semuanya." Ucapnya.

"Baiklah.. humm.." Yunho mejauhkan tangannya dari leher Jaejoong. Ia terlihat seperti berfikir.
"Bagaimana kalau ramyun saja? Aku sedang ingin ramyun." Ia mengelus perutnya.

"Baiklah. Ayo kita makan ramyun." Mereka berjalam beriringan dan seperti biasa Yunho selalu menyapa atau hanya sekedar tersenyum pada setiap murid yg berpapasan dengan mereka. Inilah yg Jaejoong sukai dari pria itu, ia sangat ramah dan baik. Namun bukan hanya itu saja, Jaejoong menyukai semuanya. Semua tentang Jung Yunho.

Yunho mengaduk ramyunnya, bau dari mie itu menguar dan membuatnya semakin lapar. Jaejoong hanya melihat setiap pergerakan pria di depannya. Namun saat pria itu menatapnya, ia langsung gugup dan langsung mengambil ramyunnya.

"Ada apa? Apa ada sesuatu di wajahku?" Tanya Yunho.

"Tidak." Jawab Jaejoong sambil menggeleng.

"Nanti aku ada rapat osis. Kau pulanglah duluan." Yunho dan Jaejoong memang sering pulang bersama. Rumah mereka searah dan jarak rumah mereka juga dekat.

"Apa akan lama?" Tanya Jaejoong sambil mengunyah ramyunnya.

"Mungkin" Yunho menyeruput kuah ramyunnya.
"Ahh.. sepertinya lama Jae." Ucapnya melirik Jaejoong.

'Haruskah aku menyatakannya sekarang?' Batin Jaejoong.
Ia akhirnya menjawab Yunho dengan anggukan saja.

***

Jaejoong diam di kelasnya menunggu Yunho. Karena pria itu pasti akan melewati kelasnya nanti jika menuju parkiran. Ia terus melihat ke jendela kelas. Tak lama kemudian para anggota osis lewat di depan kelas Jaejoong, namun tidak ada Yunho. Jaejoong tersenyum senang, sepertinya dewi keberuntungan sedang berpihak padanya.

Jaejoong terus menatap jendela dan akhirnya Yunho lewat di depan kelasnya. Jaejoong langsung berdiri dan berlari keluar kelas. Pria itu mengejar Yunho yg tak jauh berada di depannya.

"Jung Yunho." Panggil Jaejoong. Yunho berhenti dan berbalik, sedikit terkejut melihat Jaejoong masih di sekolah. Ia mengira jika Jaejoong sudah pulang.

Jaejoong berhenti di depan Yunho, ia mengatur nafas yg terengah-engah. Jantungnya berdegup kencang antara gugup dan lelah karena berlari.

"Ada apa Jae?" Tanya Yunho tersenyum.
"Kenapa kau belum pulang?"Jantung Jaejoong semakin berdebar melihat senyuman Yunho.

Ia menggigit bibir bawahnya.
"Ada yg ingin aku katakan." Menarik nafas panjang, membulatkan tekadnya. Ia meyakinkan diri untuk mengungkap semuanya.
"Aku menyukaimu."

Senyum di wajah Yunho menghilang. Ia menatap kaget Jaejoong, ia tak pernah menyangka Jaejoong yg ia anggap sahabatnya menyimpan perasaan padanya.

I'm not gay, but I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang