⛓️MBB 4⛓️

12.3K 910 61
                                    

| My Beautiful Bodyguard [Jaemjen] 👨🏻‍💼🙇🏻‍♂️|
📝 Original Story From Icha__Kim📝
⌨️ Remake By Let_Me_Rest ⌨️

































































































"Daddy, kau sudah bangun?!"

Ketukan dan teriakan khas anak kecil itu terdengar, sontak Jeno langsung tersadar dan mendorong kuat dada Jaemin hingga membuat keduanya mempunyai jarak yang cukup jauh.

"Daddy! Aku tidak menemukan Mommy dimanapun! Dad apakah Mommy ada di dalam? Jaejae mau masuk!" pekikan si bungsu kembali terdengar.

Pria manis itu dengan panik langsung mengusap dengan kasar bibirnya yang sehabis bersentuhan dengan bibir Jaemin. Terlebih pria itu menyesap bibirnya dan Jeno masih bisa merasakan bagaimana tekstur lembut dan penuh bibir ayah dua anak itu.

Menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan dan melupakan apa yang terjadi. "Tuan Muda, lebih baik anda segera membersihkan diri. Kedua Tuan Muda kecil itu sudah menunggumu."

Jeno segera berbalik tanpa menunggu respon Jaemin. Buru-buru ia memegang knop pintu dan Jaesung tengah berusaha membuka pintu pun menjadi penyambutnya.

"Mommy!" serunya senang. Ia bahkan merentangkan kedua tangan kecilnya pada Jeno. Seakan mengerti pria manis itu dengan senang hati membawa Jaesung ke dalam gendongannya, membuat si kecil terkikik senang. Dan Jeno mendapatkan kecupan manis di pipinya pagi ini.

"Dimana hyung mu, Jaejae?" Tanya Jeno seraya melangkah menuruni tangga.

"Jiji hyung, dia tidak meninggalkan meja makan sedikitpun. Sepertinya dia sangat kelaparan Mom, dia memang sedikit rakus." Komentar Jaesung yang membuat Jeno sontak tertawa. Anak berumur lima tahun ini sangat pintar berbicara rupanya.

Padahal nyatanya tidak seperti itu. Jisung terlampau malas jika harus mengikuti si aktif Jaesung. Dia lebih memilih menunggu di meja makan tanpa harus berlari kecil mengetuk pintu besar di depan mereka sambil berteriak. Dan Jisung bukan tipikal anak yang akan membuat keributan pagi-pagi.

"Selamat pagi, Jiji~" Jeno menyapa Jisung yang duduk sendirian sembari mengayunkan kakinya yang tidak menyentuh lantai. Menunggu seorang diri dengan menu sarapan pagi yang sudah tersaji di depannya.

"Selamat pagi, Mom." Jisung melempar senyum kecilnya pada Jeno yang baru saja mengusap rambutnya. Biasanya ia akan marah jika Dada Junkai atau Papa Renjun yang akan melakukan itu. Namun untuk Jeno ia akan senang hati jika pria manis itu selalu mengusap rambutnya, bahkan di acakpun Jisung tak masalah.

"Mom!"

Jeno mengangkat alisnya menatap Jaesung yang sudah duduk di samping Jisung. Bibir kecilnya itu mencebik lalu kedua tangannya bersidekap di dada dan matanya menatap tajam Jeno yang hanya balas dengan kerjakan polos tal mengerti.

"Kenapa wajahmu jadi jelek seperti itu, Jaesung-ah?" Goda Jeno seolah tak berdosa. Lagi pula ia tak tahu apa penyebab anak ini tiba-tiba merajuk padahal beberapa detik kemudian ia terlihat ceria.

"Mom! Wajahku ini cantik seperti Mommy!" serunya tak terima di bilang jelek. Lagi-lagi Jeno hanya bisa mengangkat alisnya lalu memiringkan kepalanya setelah itu menggeleng pelan.

Dasar anak kecil, kemarin tidak ingin di bilang cantik. Sekarang mengaku jika ia memang cantik.

"Baiklah, Jaejae yang cantik. Kenapa hm? Kau marah pada hyung?" dan Jaesung semakin merajuk. Jeno seakan sadar ia cepat-cepat meralat ucapannya. "Mommy, maksudnya Jaejae marah pada Mommy?"

ᴍʏ ʙᴇᴀᴜᴛɪꜰᴜʟ ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ [ᴊᴀᴇᴍᴊᴇɴ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang