⛓️MBB 11⛓️

4.7K 612 108
                                    

| My Beautiful Bodyguard [Jaemjen] 👨🏻‍💼🙇🏻‍|
📝 Original Story From Icha__Kim 📝
⌨️ Remake By LetMeRest25213 ⌨️





































































































Kedua kelopak mata yang terpejam dengan bulu mata panjangnya. Jarinya menarik turun ke hidung bangirnya. Lalu ia bawa tangannya ke pipi yang berisi itu untuk ia usap pelan. Dan berakhir dengan jempolnya yang mengusap bibir tipis kemerahan yang sedikit terbuka.

Jaemin tersenyum tipis, lalu membawa tubuh yang lebih kecil ke dalam dekapannya. Merasakan bagaimana sosok yang tengah berada di pelukannya mengusak wajah di dada bidangnya. Menyibak poninya untuk ia kecup kening tersebut, sebelum mengeratkan pelukan mereka.

Selagi yang lebih kecil tertidur kembali dan terlihat nyaman di dalam pelukannya. Ingatan Jaemin kembali terlempar kepada obroloannya dengan Jaeno semalam.

Antara percaya atau tidak. Jaeno ternyata juga mempunyai bekas jahitan di perutnya, namun pria berwajah mirip dengan seseorang yang berada di dekapannya tidak memperbolehkan ia melihatnya.

Sesaat ia tak percaya dengan Jaeno, bisa saja ia terperdaya dengan sosok yang baru ia kenal. Namun jika ia harus mempercayai Jeno, itu juga tidak mungkin. Pria manis itu benar-benar tidak mengingat sedikitpun kenangan yang mereka buat.

Hembusan nafas kasar ia keluarkan, mungkin ia harus mencari tahu lebih dulu untuk itu. Ia harus menghubungi Junkai lebih dulu.

Matanya bergerak menatap ke bawah di mana sosok itu melenguh dan berusaha melepaskan pelukannya. Namun Jaemin hanya diam, tak mau melepaskan pria itu dari sisinya. Akhirnya karena gagal melepaskan diri, kelopak matanya terbuka dan membuat mata sipitnya itu bertemu dengan mata tajam milik Jaemin.

"T---tuan Muda!"

Mata Jeno terbelalak kaget. Ia berusaha menjauhkan badannya, namun yang ada keduanya malah semakin menempel. Membuat pria manis itu menghalangi dada mereka yang sudah sedikit lagi akan bersentuhan dengan kedua tangannya.

"A-apa yang kau lakukan, Tuan Muda?! Dan kenapa aku bisa ada disini?!" Pekiknya lagi. Terkejut karena ia tak berada di kamarnya dengan Guanlin.

"Dimana Guanlin?!"

Pertanyaan yang membuat Jaemin tiba-tiba saja menatap Jeno dengan tajam. Membuat pria manis itu bergidik.

"Apakah tidak ada pertanyaan yang lain? Seperti kenapa kau berada di dalam pelukanku? Ataukah semalam kita berdua melakukan sesuatu yang panas di atas ranjang?" Jaemin mulai menggoda Jeno, membuat pria manis itu meronta panik.

"Apa aku mabuk semalam? Tapi aku bahkan tidak meminum alkohol, susu kotakku saja masih ada di dalam mobil!" pekik Jeno kala ia ingat jika sekaleng soda milik Jaemin dan juga susu kotaknya masih ada di pintu mobil.

Jaemin memutar bola matanya malas. Lalu dengan sedikit keras ia menyentil dahi yang sempat ia kecup membuat sang empunya berteriak kesakitan.

"Kau ini selain ceroboh, kepolosanmu juga tak pernah berubah. Pintarlah sedikit, Nono." decak Jaemin.

Dan Jeno terdiam. "No-Nono? Kau---bagaimana bisa tahu nama panggilanku yang begitu kekanakan itu?!" Dahinya mengerut karena penasaran. Penasaran bagaimana Jaemin bisa tahu, nama itu sudah lama sekali tidak ia dengar. Lagi pula yang sering memanggilnya seperti itu adalah ibu juga kakak sepupunya.

ᴍʏ ʙᴇᴀᴜᴛɪꜰᴜʟ ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ [ᴊᴀᴇᴍᴊᴇɴ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang