⛓️MBB 16⛓️

3.5K 429 6
                                    

| My Beautiful Bodyguard [Jaemjen] 👨🏻‍💼🙇🏻‍♂️|
📝 Original Story From Icha__Kim 📝
⌨️ Remake By JiesugiChigasaki12 ⌨️
























































































































"Adik ipar, aku penasaran denganmu. Kenapa dulu kau memanjangkan rambutku seperti itu? Ya walaupun terlihat keren sedikit."

Jeno mendongak menatap Renjun yang kini gantian duduk di ranjang tempatnya di rawat sembari menggoyangkan kedua kakinya secara bergantian.

"Entahlah, saat itu aku hanya berpikir bagaimana terlihat seperti anak nakal," ucap Jeno lalu tertawa melihat jawabannya yang terkesan berantakan.

Renjun mengangguk paham. "Bagaimana rasanya mengandung?" kini ia bertanya sembari memperhatikan si kembar yang tengah sibuk sendiri-sendiri. Jaesung dengan acara menggambarnya dan Jisung dengan iron man ditangan kanannya lalu thor di tangan kirinya.

"Luar biasa," gumam Jeno dengan berbinar, "Kau bisa merasakan semuanya. Mual, lalu mood yang cepat sekali berubah dan pola makan yang tiba-tiba menjadi aneh. Namun lebih dari pada itu ketika kau mengeluh perutmu dan mereka merespon dengan tendangan, disitu adalah kebahagiaan dari segala kebahagiaan," jelasnya lalu mengecup pucuk kepala kedua anaknya dengan sayang.

Renjun mengangguk, ia juga ikut tersenyum mendengar cerita dari adik iparnya. Namun di tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba sesuatu bergejolak di perutnya dan membuatnya segera berlari ke dalam toilet di ruangan tersebut.

Jeno yang panik pun ikut berlari, mengetuk pintu toilet yang terkunci dari dalam.

"Kakak ipar, kau baik?"

Pria manis itu menyahut dari dalam kalau dia baik-baik saja, namun suara muntahan terdengar dari dalam membuat Jeno khawatir.

"Kau benar-benar tidak apa-apa, kan?"

"Tidak, Adik ipar. Mungkin aku masuk angin," teriaknya kembali dari dalam.

Jeno menghembuskan napasnya lalu kedua pipinya menggembung. "Baiklah, aku akan meminta Junkai hyung untuk memeriksamu. Mumpung kita masih berada di rumah sakit."

"Terima kasih, Adik ipar."

Pria manis itu segera berjalan kembali menghampiri kedua anaknya yang tengah asyik bermain dengan dunianya sendiri.

Menyamankan duduknya dan bersandar di sofa empuk yang tersedia disana. Memejamkan matanya sebentar selagi menunggu Junkai dan Renjun. Ia tak bisa meninggalkan kedua anaknya disini ke lantai bawah, sedangkan Renjun bahkan terlihat tidak sehat.

Menikmati tidurnya yang tak nenyak itu tiba-tiba seseorang menariknya paksa. Jeno terkejut, ia sempat memberontak. Namun seseorang yang mengunci pergelangan kedua tangannya di belakang tubuhnya itu sudah lebih dulu membekapnya dengan sapu tangan. Bau menyengat dari sapu tangan itu membuatnya perlahan kesadarannya semakin menipis.

Di sisa kesadarannya itu, Jeno mendengar kedua anaknya yang menangis dengan keras dan juga teriakan Renjun.

Jaemin dengan menahan sesaknya di dada sembari berlari dengan kencang. Tak peduli dirinya yang menabrak orang-orang yang melintas di lorong rumah sakit, di otaknya saat ini adalah Jeno.

Walaupun sudah hampir sebulan Jaemin kembali bertemu dengan Jeno dan sempat meragukan jika itu adalah kekasihnya. Namun akhirnya mereka kembali di persatukan dengan pulihnya ingatan Jeno.

ᴍʏ ʙᴇᴀᴜᴛɪꜰᴜʟ ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ [ᴊᴀᴇᴍᴊᴇɴ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang