chapter 12

1.8K 109 2
                                    

Gess sorry yaa tiap chapter nya dikit...

***

Baju eveline sudah compang-camping hanya terlihat dalamannya saja. Ia terus menangis, badannya tidak bisa di gerakan. Lucas mulai memengang alat pembuat tato. Sebelumnya ia mencium dada kiri eve lalu Didekatkan alat itu kedada kiri eveline.

"Maafkan aku sayang, hanya sedikit sakit." Ucapnya.

"Akhh-" eveline menjerit merasakan jarum-jarum menusuk kedadanya. Lucas mengerjakannya dengan senyum tipis diwajahnya.

"Hiks... hiks" eveline merasa pusing karena terlalu banyak menangis. Pandangannya memburam. Tiba-tiba saja pandangannya menggelap.

Lucas selesai dengan kejaannya menngangkat alat pembuat tatto itu lalu meniupnya. Dia melihat hasil karyanya didada eveline yang sudah pingsan. Diciumnya dada eveline dengan lembut. Disana, ditatto tersebut bertulisakan namanya.

Lucas's

***

Lucas kembali kekamarnya yang mendominasi warna hitam. Tentunya kamarnya pribadi bukan yang selama ini bersama pasangan hidupnya. Barang-barang dikamarnya berserakan kemana-mana. Kamarnya juga dipenuhi debu karena tidak pernah dibersihkan.

Dia takut melihat Eveline atas apa yang dilakukan sebelumnya.

Lucas membuka kemejanya dan menaruhnya sembarang arah. Ia menghadap ke cermin besar melihat tubuhnya sendiri. Didadanya terdapat tatto bertuliskan eveline's.

Perlahan kulit punggungnya mencuat mengeluarkan sayap seperti kelelawar, mulutnya mengeluarkan taring yang menyeramkan, juga kepalanya yang perlahan mengeluarkan tanduk, jangan lupakan manik matanya yang berubah merah. Hanya satu hal yang menggambarkan dirinya yaitu, monster.

Lucas takut, takut eveline takut padanya.

Takut eveline membencinya.

Takut eveline pergi darinya.

Dia takut menunjukan dirinya sebenarnya kepada eveline. Dia sangat takut miliknya akan pergi.

🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃

BERSAMBUNG...
PLEASE VOTE AND COMMENT...

The Sacred Connection [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang