10. Senja : Ketika Hati Berbicara

6 2 0
                                    

Gadis itu tidak tahu menahu, mengenai hal itu. Ia terkejut akan hal itu.

"Baiklah, refni"

Setelah mendengar pernyataan refni. Bahwa majelis guru mengadakan rapat penting mengenai magang. Ia mulai sempat berpikir tentang ucapan ayahnya kemarin.

Apakah ayah akan tetap mengajukan diriku magang ditempat itu - bathin senja.

"ahh sudahlah, apapun itu akan ku terima dan jalani" ucapnya sembari menatap sekitar.

"senja ke kelas yuk" ajak refni.

"iya, sekalian siapkan dirimu untuk besok" ujar senja sambil tergelak.

Kedua gadis itu pun berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ruang kelas.

Tak berapa lama kemudian mereka sampai. Suasana kelas sangat ricuh dengan adanya kabar tersebut.

"hey kalian sudah tahukah kalian, dimana nantinya akan ditempatkan" ucap seseorang dari pojok kelas.

"hey kamu, berisik sekali!" teriak refni dari kejauhan.

Mereka menerka-nerka tempat seperti apa yang akan mereka tempati kedepannya.

"sudahlah itu bukan hal yang sulit sekarang mending kita bersiap untuk pulang" ajak ridwan.

Melihat kelakuan teman-temannya, ia mulai jenuh. Jarum jam juga sudah menunjukkan pukul 12.15 wib.

Dikeramaian yang terjadi, akhirnya lonceng sekolah berbunyi.

Teng...teng...

"sudah saatnya kita pulang, yeyy" sorak refni.

"iya refni. Mau pulang aja heboh banget sih" ucap senja.

Senja, gadis itu. Setelah keluar dari kelas, ia berjalan menuju parkiran bersama refni sahabatnya.

"oh iya senja kamu pulang sama siapa?" tanya refni.

"dijemput sama kak reza nanti" jawab senja.

"gak mau pulang sama aku" tawar refni.

"Kamu sendirian kalau aku tinggal" tambahnya lagi.

"gak ref, kak reza udah pesan jangan kemana-mana sebelum kak reza datang" jelas senja.

Refni yang mendengar penuturan temannya itu hanya bisa mengangguk mengiyakannya.

"ya udah deh aku duluan. Dahhh senja" pamit refni.

"iya dahh refni"

~~~~~~

Setelah kepergian refni, senja melirik arloji yang bertengger dipergelangan tangannya. Hari menunjukkan tepat pukul jam 13.00 wib. Suara adzan dzuhur mulai terdengar berkumandang.

Senja, tak melihat ada tanda-tanda kedatangan reza yang akan menjemputnya. Senja mulai kesal, ia telah menunggu lebih dari 30 menit. Ia pun memutuskan untuk pergi ke masjid yang ada disekitar sekolahnya.

Kak reza mana sih lama amat - gerutu senja.

Tanpa pikir panjang, ia melangkahkan kakinya menuju masjid. Langkah demi langkah yang ia lalui. Akhirnya sampai, ia pun langsung mengambil wudhu dan menunaikan solat dzuhur.

Setelah selesai solat, ia kembali ke halte dekat sekolahnya. Tempat dimana ia selalu menunggu kakaknya.

"kamu dari mana aja, kan udah kak reza bilang jangan kemana-mana" cercah reza.

"kak reza yang kemana, senja hampir lumutan nunggu" protes senja tak kalah sengit.

"iya iya maaf, tadi kak reza habis ketemu itu fahri" ucap reza.

"iya deh terserah kak reza aja. Sekarang senja mau pulang, senja lapar" keluhnya kepada sang kakak.

"iya"

Mereka pun memasuki mobil lalu bergerak cepat menuju rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja : Ketika Hati Berbicara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang