5.Senja : Ketika Hati Berbicara

15 5 0
                                    

Dua hari setelah kepulangan ayah. Rumah senja terasa sangat ramai. Banyak sanak saudara yang datang.senja merasa bahagia.

"dek senja, kemari kakak mau ngomong sesuatu." panggil seorang wanita.

"iya kak" sahut senja ramah.

Wanita yang memanggil senja itu adalah sepupunya nandhini. Dikeluarga besar ayah dan bundanya,senja adalah anak paling bungsu.

"kamu udah ada rencana mau magang dimana?" tanya dhini.

Senja mengulum senyum tipis. Ia mengacak frustasi hijabnya yang indah."belum tahu kak."

Gadis itu hanya menjawab singkat. Tak ada penekanan dalam penyampaiannya.

"kalau gitu magang dikantor kakak aja" ajak dhini.

"ya kita lihat keputusan sekolah dulu kak" ujar senja.

Disela-sela kedua gadis itu berbincang-bincang. Terdengar suara reza yang tiba-tiba sudah berada dibelakang senja.

"senja,ambilkan kak reza air putih. Kak reza haus" rengek Reza kepada adiknya itu.

Senja yang mendengar permintaan kakaknya. Langsung beranjak menuju dapur untuk mengabulkan permintaan sang kakak.

"tunggu ya..."

"iya... "

****

Sampai di dapur senja disambut oleh bi inah.

"senja mau apa?" tanya bi inah menerka-nerka.

"ambil air putih buat kak reza bi" tukas senja.

Ia mengambil sebuah gelas di atas meja. Lalu ia tuangkan air kedalam gelas tersebut.

"bi inah sibuk banget nampaknya" lirih senja.

Ia melihat bi inah sangat sibuk.dikarenakan banyak sanak keluarga yang datang.

"iya nak, bibi lagi nyiapin makan siang"jelas bi inah.

Bi inah sangat sibut menyiapkan makanan untuk keluarga besar pak fahmi hidayat.

"senja,air minumnya mana!" teriak reza.

Teriakan reza terdengar jelas sampai kedapur. "ya Allah, kak reza,senja sampai lupa" lirih senja frustasi.

Ia berjalan meninggalkan dapur sekaligus meninggalkan bi inah tanpa pamit.

"ini air minumnya"

Ia menaruh air minum tersebut di atas meja.

"lama banget sih. Keburu kak reza mati kehausan" geram reza.

Ia terlihat kesal karena adiknya telat memberinya air minum.

"kak reza masih sakit ya"tanya senja."iya pusing banget nih"jawab reza. Setelah menengguk setengah air minum. Reza membaringkan tubuhnya disofa.

"sini kak, biar senja pijat kepalanya" tawar senja dengan menyunggingkan senyum.

"iya"sahut reza.

Reza menggeserkan kepalanya ke arah senja."udah benar" tanya senja memastikan. Bahwa reza merasa nyaman.

"euhmmm... "

Senja pun memulai memijit kepala kakaknya. Rezamenutup matanya yang terasa panas kalau lama-lama terbuka.

Bersambung...
Thanks for reading.
Jangan lupa follow,vote,and comment.
Yg nge-follow ntar di follback.

Senja : Ketika Hati Berbicara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang