3.Senja : Ketika Hati Berbicara

23 7 0
                                    

Rasa khawatir terhadap sang kakak membuat senja kepikiran. Sesampai dikamar, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia menatap lekat langit-langit kamarnya.

"uhuhhh... Melelahkan sekali." ujarnya.

Ia menghela napas kasar.

"dek... "

Di ambang pintu berdiri seorang wanita paruh baya yang sedang mengampirinya.

"bunda."

Gadis itu bangun dan duduk ditepi ranjang.

"kenapa seragamnya belum diganti?" ujar ibunya. Melihat raut wajah yang ditampilkan oleh putrinya. Sarah tahu apa yang dialami putri semata wayangnya.

"bentar lagi bun. Senja capek." jelasnya sembari mengeluarkan isi tasnya.

"bunda tahu, kamu pasti mikirin kak Reza ya" goda ibunda.

"iya bun, Kak Reza kan lagi sakit." desah senja.

"udah gak apa-apa" ujar ibunya untuk meyakinkan.

Senja hanya mengulum senyum tipis melihat ibunya yang sangat perhatian terhadap anak-anaknya.

"ya udah sana, ganti bajunya" titah Sarah.

"iya bun"

Tanpa berlama-lama, senja langsung menuruti permintaan ibunya.

*****

Setelah selesai mengganti baju. Senja turun ke lantai bawah untuk makan. Ia merasakan gemuruh hebat yang berasal dari perutnya.

"aduh... Laper banget" ujarnya sembari memegangi perutnya.

Menuruni anak tangga dalam kurun waktu singkat.akhirnya senja sampai ketujuan juga yaitu dapur. Disana ia bertemu dengan seorang wanita. Yang sejak lama udah ia kenal.

"bi, senja mau makan."mintanya pada bi inah.

Bi inah adalah asisten rumah tangga yang telah lama bekerja dengan keluarga senja.

"bentar bibi ambilkan"

"iya bi"

Kali ini senja manja.Biasanya,kalau dia mau makan pasti selalu ambil sendiri.

Tak berapa lama kemudian bi inah kembali dengan membawa sepiring makanan yang lengkap dengan lauk-pauknya.

"ini non." ujar bi inah. "bi,jangan panggil 'nona' panggil aja senja." Gadis itu lebih suka dipanggil dengan sebutan senja ketimbang julukan yang lain.

Gadis yang sangat sederhana, walau ia orang yang sangat berkecukupan."iya senja, bibi lebih suka panggil nona" goda bi inah.

"nanti kalau teman-teman aku datang.terus bibi panggil nona kan aku malu bi" terangnya kesal.

"iya gak akan bibi ulangin lagi.bibi tinggal ke dapur dulu ya."

"iya bi"

Bi inah pun pergi meninggalkan putri majikannya seorang diri dimeja makan.

Melihat bi inah sudah berlalu dan menghilang. Senja memutuskan untuk melahap makanannya.karena ia sudah tidak tahan, ia sangat kelaparan.

Bersambung...

Maaf typo, pemula.
Thanks for reading guys.
Jangan lupa follow, vote, and comment.
Yang nge-follow ntar di follback. 🙏🙏😅😅

Senja : Ketika Hati Berbicara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang