"Uhkk....."
Hani mengambil minum di sampingnya dan memberikannya pada Eunbi.
"Apa lo bilang?" Eunbi meneguk air yang diberikan Hani sambil memandang Nara terkejut.
"Gak ada pengulangan, lo denger jelas tadi apa yang gue bilang" ucap Nara.
"Tap-tapi Nar, yang bener aja masa keulang lagi" ucap Eunbi masih tak percaya.
"Terus kalian gimana?" ujar Hani.
"Ya gak gimana gimana, kita gak bahas kejadian itu" jawab Nara.
"Tapi gue masih penasaran deh lo balikan gak sih sama Kyungsoo?" Tanya Eunbi meneruskan makannya.
"Gue gak pacaran"
Eunbi memutar bola matanya malas "bingung gue tau gak, kalian gak pacaran tapi punya anak. Kalo sampe lo hamil lagi gue tuntut Kyungsoo buat nikahin lo! Enak aja anak udah dua gak dinikah nikahin"
"Lagian Kyungsoo gak nikahin lo sih setelah tau Hanhan anaknya?" Ujar Hani.
"Nah itu, harusnya dia sadar ada tanggung jawab yang harus dia lakuin" sahut Eunbi.
Ketiganya sekarang sedang berada di rumah Hani, sudah hampir seminggu perempuan itu sedang masa bedrest setelah mengetahui kehamilannya ditambah sebelumnya Hani mengonsumsi alkohol sedikit mempengaruhi janinnya yang lemah. Minseok pun melarang keras istrinya pergi bekerja, ia tak mengizinkan Hani untuk turun dari kasur barang sedikitpun. Chaerin bahkan sampai mengirim salah satu orang kepercayaannya untuk mengurus segala urusan di rumah Minseok.
Tapi apa daya itu tak mempengaruhi Hani, perempuan itu gampang bosan. Ia tak mau berdiam diri di kamarnya. Minseok mungkin akan nengomel melihat istrinya keluyuran walaupun hanya di dalam rumah seperti sekarang.
"Bukan Kyungsoo gak mau tanggung jawab, gue yang belum siap" jawab Nara.
"Kenapa?" Tanya Hani.
Nara menggeleng "gue masih fokus sama Hanhan"
"Jangan jadiin Hanhan alesan, Nar please deh kita ini temenan udah bukan sehari dua hari. Belajar buka hati lo buat orang lain yang mau bahagiain lo, cukup Jongin yang lo tolak. Mau sampe kapan? Hanhan udah bahagia punya ibu kaya lo, sekarang waktunya lo bahagiain diri lo sendiri" ujar Eunbi "sekarang coba deh lo buka perasaan lo sama Kyungsoo, terima dia di hidup lo, kasih kepercayaan lo ke dia buat jaga Hanhan sama lo, gue yakin Hanhan pasti bahagia banget kalo orangtuanya lengkap apalagi ayah kandungnya sendiri. Hanhan masih lebih beruntung daripada anak-anak lainnya yang bahkan gak tau siapa ayahnya. kita gak bodoh Nar, Kyungsoo mau tanggung jawab bukan sekedar karena anak kalian. Tapi memang dia mau lo jadi pendampingnya"
Eunbi meneguk airnya lagi setelah bicara panjang lebar.
"Pikiran lo jadi dewasa gini setelah pacaran sama Sehun ya" Hani memandang Eunbi takjub.
"Sembarangan kalo ngomong gue gak pacaran!" Bantah Eunbi membuat Nara terkekeh dibuatnya.
"Gue setuju sama apa yang di bilang Eunbi, Nar. Lo coba pelan-pelan aja, bukan demi lo. Tapi demi Hanhan" ujar Hani memandang Nara.
Nara mengangguk mengerti "i'll try, ibu juga bilang gue emang gak boleh egois"
"Bagus kalo lo paham, jangan selalu denial sebelum dihadepin" ujar Eunbi.
Hani melirik Eunbi sinis "nyindir gue lo!"
Eunbi mendecih "siapa yang nyindir, tapi bagus lah kalo lo sadar"
Tawa Nara pecah mendengarnya, melihat Hani kesal setengah mati pada Eunbi.
"Belajar dari pengalaman Han, jangan ambil kesimpulan sendiri sampe minta cerai"