"Gimana keadaanya?" Tanya Minseok pada Baekhyun sahabatnya.
"Tekanan darahnya sedikit rendah, kandungannya baik dia butuh istirahat mungkin besok udah mendingan. Gue udah kasih Alexa resep obatnya"
Minseok mengangguk serta lega mendengar keadaan istrinya.
"gue saranin bang, jangan buat Hani stres itu ngaruh ke janin" ujar Baekhyun lagi.
"oke, thanks Baek"
"kalo gitu gue balik dulu" pamit pria berwajah cantik itu.
Minseok masuk ke kamar mereka menghampiri istrinya yang sedang terbaring di kasurnya, meraih tangan Hani "are you okay?"
Hani mengangguk lemah "agak pusing sedikit"
"yaudah kamu istirahat, jangan mikirin apa-apa dulu bubble baik-baik aja" Minseok mengelus surai hitam Hani lalu mengecupnya.
"kamu mau ke mana?"
"aku telepon Jongdae sebentar"
"jangan lama-lama, temenin aku" ucap Hani tak rela suaminya pergi.
Minseok mengangguk "iya sayang sebentar aja kok"
pria itu meninggalkan kamar mereka untuk menghubungi sekertarisnya mengenai sesuatu yang ia minta tadi setelah kejadian itu.
"gimana?"
"masih belum pasti bang...lo yakin kan kalo itu dia?"
"gue yakin banget, pokoknya selidikin sampe tuntas. gue gak mau bunda dulu yang tau keberadaan Nana"
"oke bos"
***
"lo kok gak bilang sih kalo ada pemotretan sama Rose?!" Eunbi memandang Sehun garang.
"aku baru dikasih tau sama Manajer yang astaga" jawab Sehun pias.
"gak usah peluk-peluk aku masih marah ya sama kamu!" Eunbi berusaha menjauh dari Sehun yang duduk di sampingnya.
"pulang sana kalian, percuma ke sini kalo berantem doang!" Kyungsoo melipat tangannya di depan dada sambil memandangi pasangan gila di depannya.
mereka sedang berkunjung ke rumah Hani dan Minseok. kediaman mereka hari ini cukup ramai.
"kenapa sih bang, lo juga ngapain sih di sini? bukannya kerja bantuin bang Suho" Sehun memandang Kyungsoo.
"suka suka gue, gue yang punya perusahaan" balas Kyungsoo.
"perusahaan gak bakal maju kalo pemimpinnya males kaya gini" kurang ajar emang Sehun.
"gue bilangin manajer lo ya, suka diem diem ke appartement Eunbi!" Kungsoo menarik telinga Sehun gemas.
"Aww, aakhhh sakit bang! Ampun!" Sehun meringis.
"Kyung, udah ahh!" Nara datang dari dapur melerai Kyungsoo dan Sehun.
"Bi, sakit" Sehun mendekat ke arah Eunbi memcari perhatian.
"Rasain!" Omel Eunbi tapi tangannya mengusap telinga Sehun.
"Rame amat sih laki lo" Hani keluar dari dapur sambil membawa buah yang sudah dipotong kecil.
"Tau, padahal bapak sama adiknya kalem kalem" jawab Eunbi "mana ganteng ganteng banget lagi, pusing gue"
"Oh jelas, aku paling ganteng" Sehun mengeluarkan smirknya.
"Malesin lo" Nara memandang Sehun malas.