Bahkan bayangan hitam dari tubuhmu tak pernah kulihat,
Suara langkah kaki mu tak pernah aku dengar,
Raut wajah sedih bahagiamu tak pernah aku tatap.Lalu, bagaimana bisa aku jatuh hati terlalu dalam kepadamu, sampai lupa kalau ini adalah dunia virtual tanpa sentuhan nyata?
──̇─̇─̇─❒₍⸙ᰰ۪۪᭢❒──̇─̇─̇─
"Kok kayak pasaran"
Perempuan muda tersebut bersembunyi disebelah dinding, berusaha menutupi dirinya dan mengintip kejadian itu.
Terlihat Chan berjalan menuju parkiran, dan wanita itu berusaha memanggilnya. Namun nihil, Chan tidak melihat keberadaan perempuan itu yang tak lain adalah Rara.
Rara mencoba menghampiri Chan, namun dia takut untuk bergerak. Chan pun keluar dari parkiran dan meneguk ludah.
"Oh shit..." Gumamnya.
"Chan, heh, sini chan" Rara memanggilnya dengan nada berbisik.
"E-eh?"
'boleh juga nih' - batinnya
"Sini Ra naik" ajak Chan.
"Hah?" Rara bengong, bingung maksud Chan.
"Cepet"
Rara dengan cepat naik ke motor Chan.
"Pegangan, pura pura aja dulu"
Motor Chan berjalan mendekati sosok yang tadi dan mereka berhenti didepanya.
"Maaf, jam sekolah sudah selesai dari tadi harusnya kalian keluar dan pulang. Jangan membuat hal mesum disini" ucap Chan.
Deg, wanita itu terkejut. Bukan, bukan Rara namun wanita didepanya.
"Arlyna? Sudah waktunya pulang"
"Btw sampe sini aja, kalian mau lanjut? Sok aja udah. Makasih"
Hanya Chan yang berbicara, sisanya tidak. Motor Chan melaju kencang kerumahnya.
"WOY CHAN PELAN PELANNN!!!"
TOK!
TOK!
Helm Chan di getok Rara, dan kecepatanya menurun. Chan mengendarai motor 140Km/Jam bagaimana tidak cepat?
o0o