Kami berangkat bersama ke kampus di perjalanan tidak ada sahutan dari Raihan, Naila hanya menatap jendela saja sampai di kampus Naila berjalan menuju kelasnya dia menemui Raka yang menghampirinya dengan mencium pipi ku yah seperti biasa kami selalu begitu
"Hai sayang nanti pulang bareng aku kan" sapa Raka sambil mencium pipi Naila
"Nanti habis istirahat aku pengen bicara sama kamu" kata Naila
"Bicara apa" ucap Raka belum saja Naila bicara sudah ada dosen yang masuk kami memulai pelajarannya setelah selesai sebelum pulang kuliah kami mengobrol bareng di kantin
"Kamu mau bicara apa sih sayang" kata Raka dengan mengelus paha Naila dibawah meja kantin tanpa mereka sadari kakak iparnya melihat kelakuan mereka
"Ini gak bisa didiemin dia sudah keterlaluan dia gak menghargai seorang wanita" Raihan pun menghampiri mereka dan memukul Raka sampai ke lantai
"Kamu bisa gak sih hormati seorang perempuan" kembali memukul Raka dengan bibirnya mengeluarkan darah kental Raka bangkit dan memukul Raihan terkapar Raihan pun membalasnya lagi
"Pak sudah berhenti dia bisa mati" memisahkan Raihan dengan memeluk tangannya kemudian berhenti memukul semua penghuni kantin melihat mereka bertengkar tidak ada yang memisahkannya
"Dia harus kasih pelajaran nai dia sudah seenaknya sama kamu" sahut Raihan
"Bapak gak usah ikut campur urusan saya dengan pacar saya" kata Naila
"Gimana saya gak ikut campur nai kamu itu adik ipar saya, saya gak mau kamu kenapa-napa nai" jelas Raihan
"Ka kamu gapapa kan" tanya Naila yang mencoba membantu Raka tapi sebum membantu raka, Raihan langsung menarik tangan Naila dan membawanya ke mobil
"Pak turunin saya" Naila mencoba membuka pintu mobilnya tapi terkunci oleh Raihan
"Kamu bisa diam gak" bentak Raihan dan Naila pun langsung terdiam sesekali nangis sambil menghadap jendela
"Nai maaf saya gak bermaksud begitu sama kamu nai jangan nangis" permintaan maaf tidak ada sahutan dari Naila dia masih terdiam
"Nai" panggil Raihan sama saja tidak ada sahutan dari Naila dia berhenti di sebuah restoran
"Pasti kamu belum makan kan ayok kita makan" ajak Raihan dan Naila pun ikut turun dari mobil mereka masuk ke restoran itu dan duduk paling pojok karena hanya itu tersisa satu meja Raihan jelas melihat Naila dengan muka sembab nya
"Kamu cuci muka dulu nai biar lebih segar gitu" langsung saja Naila ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya setelah itu kembali lagi ke meja tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Bukan Kakak Iparku (Raihan)
FantasyWarning !!! Dilarang memcopy paste cerita saya ini murni karangan saya! Jangan lupa follow Biar selalu ada Notification ketika update !! hargai karya orang. Pindah ke platform Novelah link ada di bio profil ya gaess... Seseorang adik ipar yang menja...