1

68.9K 1K 71
                                    

Nama aku rian andi pratama atau dipanggil tama umur aku sekarang 19 tahun, aku sekolah di smk swasta Makassar, aku sudah kelas 3 smk dan hari ini tepat hari pertama aku ujian kompetensi kejuruan.

Dengan semangat 45' aku bngun dipagi hari disambut kicauan burung dan suara kokok ayam jago yang cukup merdu di pagi hari.

Aku mengucek mata dengan lembut sembari mengumpulkan sisa sisa nyawa yang masih tersebar di alam mimpi.

Tak lama terdengar suara yang begitu familiar terdengar setiap pagi. Yah benar dia ibuku, sosok wanita yang selama ini membesarkan anaknya seorang diri.

Perlu kalian tahu aku anak yatim dan juga tak punya saudara. Ayahku meninggal karena kecelakan kerja yang terjadi saat aku masih duduk di kelas 2 smp.

Sejak saat itu aku dibesarkan sendiri oleh ibuku yang seorang guru matematika. Tapi anehnya kemampuan matematika ibuku tak menurun padaku padahal aku satu satunya anaknya.

" Dek, bangun sudah jam 6" teriak ibuku dari arah dapur

Krena tak ada jawaban dariku ibuku akhirnya mengetuk pintu kamarku

"Dek, sudah jam 6 bngun, nanti kamu terlambat kan hari ini hari pertama kamu ujian kejuruan" papar ibuku
"Iya, ma. Tggu dulu " jawabku
"Cepetan langsung mandi saja, mama udah siapin sarapan buat kamu, kamu mandi dulu terus langsung pake seragam dan sarapan" perintah ibuku
"Iya, ma adek denger kok kan tiap hari juga gitu kebiasaan nya." Balas aku
"Iya, tapi kamu masih ttap suka nunda-nunda waktu" balas ibuku
"Siap ma kali ini pasti langsung dikerjain kok kan mau ujian "balas aku

Setelah itu aku pun lgsung ambil handuk dan menuju kamar mandi, habis itu aku pake seragam dan nyamperin ibu aku yg udah sarapan duluan.

"Dek, hari ini kamu nga usah d anterin mama yah soalnya mama bakalan lambat pulangnya ada rapat dengan kepala sekolah yang mungkin butuh banyak waktu" jelas ibuku
"Iya ma, nga papa nanti adek berangkat sendiri pake motor ayah" jawab aku
"Kamu hati hati bawa motornya, ingat itu satu satunya motor kenang kenangan dari ayah kamu jgn bikin lecet yah" tutur ibuku
"Siap ma, Motor ayah pasti adek jaga" jelas gua

"Ya udah kamu lanjutin sarapannya mama berangkat duluan rapatnya udah mau dimulai jgn lupa kunci pintu dan pagar" kata ibuku
"Iya ma, tenang aja serahin semua ke adek" jawab aku
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"

Setelah itu aku nyium tangan mamaku dan dia nyium kening aku. Perlu kalian tau guys meski aku udah 19 tahun tapi ibuku tuh masih ngangep aku kayak anak kecil,

masih suka nyium kening aku kalau dia mau berangkat ngajar.

Mungkin karena kami cuma tggal berdua jadi kasih sayang ibuku semua tercurahkan ke aku. Tapi aku seneng kok di gituiin

Bahkan pernah aku di katain anak manja ama temenku gara2 ibuku nyium kening aku pas temen ku lagi main ke rumah.

Tak lama setelah ibuku berangkat akupun selesai dengan sarapan ku dan segera

kembali ke kamar buat ngambil tas yang berisi perlengkapan ujian hari ini, ada laptop, satu set pensil dan juga papan ujian.

Aku segera berangkat pagi itu di jam 7 pagi. Mengarah ke garasi dan mengeluarkan

motor ayahku yang penuh dengan kenangan saat beliau mengajari aku mengendarai motor.

Bayang bayang ayah terlintas jelas di memoriku hingga tanpa sadar mataku berkaca-kaca dan tak lama kemudian

Air mata menetes dari kelopak mataku sangat deras sampai aku lupa kalau sudah 10 menitan aku berdiri memandangi motor ayah.

Aku mengusap air mataku dan berkata pelan
"Ayah doakan anakmu yang akan berjuang hari ini, agar anakmu bisa menjadi manusia yang berguna dan mampu membahagiakan mama"

Diantara 2 Polisi (End) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang