4

216 33 2
                                    

"Baiklah rapat hari ini cukup sampai sini, mr. Kim tolong persiapkan semua tim anda untung mengerjakan proyek yang dipercayakan klien pada kita. Aku mempercayakannya padamu." Ujar jihyo selaku pemimpin rapat.

"Baik nona, kami pasti akan melakukan yang terbaik karena ini adalah proyek besar dan sangat berbahaya jika terjadi kesalan." Jawab mr. Kim.

"Hm, kalau begitu aku pamit "

Jihyo keluar dari ruang rapat yang kedap suara tersebut bersama dengan sekretarisnya, Chou Tzuyu.

Keduanya terlihat mempesona dengan jas yang melekat di tubuhnya, menambah kesan elegant dan kuat.

"Apa ada jadwal lain setelah ini juw?" Tanya jihyo sesaat setelah mereka memasuki lift, dan hanya ada mereka berdua di dalamnya.

"Hari ini hanya itu saja eonnie, tapi besok mungkin kau harus ijin sekolah karena ada jadwal untuk kau bertanding di meksiko kan?" Jawab tzuyu.

"Hah, aku hampir lupa. Baiklah sepertinya harus latihan malam ini, apa aku ajak dahyun ya besok?" Pikir jihyo.

"Eonnie sebaiknya membawa dahyun. Karena anak itu pasti berguna untuk membasmi serangga. Bukankah eonnie takut serangga? Hahaha" ledek tzuyu kemudian.

"Hya!! Kau mengejekku hm?! Rasakan ini" Kata jihyo sambil menjewer telinga tzuyu.

"Ya!! Eonnie jangan tarik telinga ku, nanti makin lebar tau"

Tanpa mereka sadar, pintu lift telah terbuka dan terdapat beberapa karyawan yang terkejut melihat interaksi keduanya. Mereka tak mengira jika ceo mereka dan sekretarisnya sedekat ini. Karena biasanya terlihat sangat dingin.

Dengan segera tzuyu dan jihyo mengubah wajah mereka menjadi datar dan melewati lorong dengan wajah tanpa dosa seakan tak terjadi apa apa meninggalkan kebingungan di otak pekerja nya.

.
.
.

"Dahyun, besok kau ikut denganku ke meksiko ya! Sekalian nanti malam kau menginap di rumah ku untuk berbenah. Kau tak perlu bawa pakaian biar kita beli disana saja" ujar jihyo panjang lebar pada dahyun.

"Iya iya. Sultan mah bebas" jawab dahyun sekenanya.

Sementara itu.....

"Jungkook, kenapa kau terus menghindarinya sih" dumel gadis yang trus membuntuti jungkook sejak pertama dia pindah ke sini.

"Maaf nona, Aku tak mengenal anda" jawab jungkook yang bahkan tak mengenal gadis itu.

"Yak! Aku tak setua itu!? Panggil aku nayeon, Im Nayeon aku adalah ketua klub taekwondo di Sini, jika kau berminat masuk ke tim taekwondo maka aku akan sangat bahagia heheh" jelas gadis bernama im nayeon itu.

"Maaf nona aku tak berminat dengan hal seperti itu" jawab jungkook kemudian melangkah menjauh.

"Yak!? Jungkook! Jungkook " teriak nayeon namun tak dihiraukan pria itu.

"Huh!? Apa apaan dia! Tapi kenapa hatiku merasa bahagia jika melihatnya? Baru kali ini aku ditolak pria sampai begini, awas saja tuan jeon akan kudapatkan dirimu bagaimana pun caranya" batin nayeon sembari menatap punggung jungkook yang kian menjauh.

Dahyun dan jihyo yang kebetulan pada saat itu akan pulang, melihat nayeon yang mematung di gerbang sekolah sambil tersenyum. Dahyun yang notabanenya suka mengganggu nayeon pun menghampiri gadis itu.

"Heh!! Sedang apa kau disini sambil senyum senyum? Seperti orang gila saja" ejek dahyun dan sukses membuat nayeon tersadar dari lamunannya.

"Hyaa!?? Apa apaan kau kim?! Dasar mayat hidup!" Ejek nayeon balik karena tak terima dikatai orgil dan pergi dari hadapan dahyun sembari berlari menyusul pria yang sedari tadi ditatapnya.

"Huuu keliinci sawan berlari hahahaha"

"Sudahlah dahyun, kau tau jika kalian itu sama sama tidak warasnya" ujar jihyo tiba tiba.

"Hish dasar anak ini, ingin sekali kucekik untung sayang untung teman " batin dahyun sambil memanyunkan bibirnya.

"Jangan memajukan bibirnya seperti itu. Rasanya aku ingin meninjunya"

Dan pertengkaran keduanya usai setelah jemputan jihyo sampai.

.
.
.

"Jungkook oppa!! Somi mau nonton jihyo eonnie di tv besok pokoknya!"

"Tidak!! Kubilang tidak"

"Pokoknya mau nonton!!nonton!!"

"Jeon somi!! Jangan menonton gadis itu dia bukan orang baik paham?!"

"Memangnya oppa kenal jihyo eonnie?" Tanyanya

"Aku satu sekolah dengannya dan dia adalah gadis sombong dan tak punya hati, jadi tidak boleh mengidolakannya"

"Woahhh oppa!! Bawa aku ke sekolah mu aku ingin ketemu jihyo eonnie" ujar somi antusias dan sukses membuat jungkook geram dan menggebrak meja

"Sudah kubilang jangan bahas gadis itu!!! Cepat habiskan makanan mu dan masuk ke kamar!" Bentak jungkook dan membuat somi menangis.

"Hiks...hiks...oppa membentakku hiks..hiks...opaa tak sayang somi lagi...huwaaa lebih baik somi pergi cari eomma huwaa.. " somi berlari keluar rumah dengan sekencang kencangnya.

Jungkook baru sadar dari kemarahannya dan perbuatannya yang membentak somi. Serta menyadari jika adik kecilnya sudah tak berada di rumah.

Dengan cepat jungkook berlari mencari somi. Sungguh dirinya sangat khawatir. Somi satu satunya keluarga yang dimilikinya setelah sang ayah meninggalkannya dan ibunya juga pergi entah kemana meninggalkannya berdua dengan somi yang kala itu masih sangat kecil.

.
.
.

"Jihyo!! Kau ke kiri aku ke kanan, nanti kita bertemu di dermaga" seru dahyun

"Baiklah" jawab jihyo dan melanjutkan larinya.

Dahyun dan jihyo memutuskan untuk jogging malam mengitari kota agar badan mereka lebih siap untuk pertandingan. Itu yang selalu mereka lakukan sehari sebelum tanding.

Jihyo terus berlari sambil menikmati indahnya pemandangan pantai malam ini.

"Pemandangan yang indah" gumam jihyo

Bruk!!

Tiba tiba jihyo menabrak sesuatu. Ah ralat bukan sesuatu tapi seseorang.

"Eh?" Heran jihyo

"Kau tak apa apa?" Tanya nya pada seorang yang ditabraknya.

.
.
.
.
.

Tbc

FIGHTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang