5

238 36 6
                                    


"Eh dik, kau tak apa apa?" Tanya jihyo pada gadis kecil yang baru saja ditabraknya tanpa sengaja sehingga membuat gadis kecil itu terjatuh dengan tak elitnya.

"Hiks...hiks..jahat" tangis gadis kecil tersebut dan membuat jihyo tersentak.

"E..eh Maaf eonnie tak sengaja"

"Hiks...hiks oppa jahat padaku eonnie dia tak membiarkanmu menonton pertandingannya jihyo eonnie hiks.." jawab gadis kecil itu dengan terus menundukkan kepala lantaran malu pada orang yang ditabraknya.

"Eh? Pertandinganku?" Gumam jihyo dan kemudian menyadari jika bocah ini adalah penggemarnya.

"Hei, coba angkat kepalamu dan lihat siapa ini" bujuk jihyo

Anak itu pun perlahan mengangkat kepalanya dan betapa terkejutnya ia melihat idolanya ada di depannya. Seketika tangisnya reda kemudian segera bangkit memeluk sosok idolanya tersebut.

"Jihyo eonnie!!!? Yeay aku bisa peluk eonnie ini benar eonnie Kan?" Girang somi.

"Menurutmu?" Tanya jihyo

"Kau adalah park jihyo pemenang MMA tahun lalu kan? Huwaa aku adalah penggemar terbesar eonnie"

"Oke, sekarang jawab eonnie siapa namamu gadis kecil?" Tanya jihyo sambil mengangkat somi ke dalam gendongannya.

"Eh? Kenapa eonnie mudah sekali mengangkatku? Padahal oppa sering mengeluh kalau aku berat" ujarnya seraya manyun dan membuat jihyo gemas.

"Sepertinya ada yang membicarakan keburukanku" batin seseorang

"Oh iya eonnie nama ku jeon somi bisa dipanggil somi, nanti kalau besar aku mau jadi seperti eonnie gadis kuat hehe"

"Oh ya? Woah eonnie jadi tersanjung. Tapi bagaimana somi bisa ada di sini? Dimana orang tua mu?" Tanya jihyo

"Ayahku sudah tidak ada dan eomma pergi meninggalkanku dengan oppa yang menyebalkan"

"Ah mian eonnie tak bermaksud." Jihyo merasa bersalah

"Tak apa eonnie, aku kabur dari rumah karena oppa tak membolehkanku menonton pertandinganmu besok dan malah memarahiku dia juga bilang kalau eonnie itu orang jahat, oh iya oppa bilang dia satu sekolah dengan eonnie"

"Eh benarkah? Kalau begitu kau harus pulang, kasian oppa mu pasti khawatir pada somi, kajja eonnie antar somi pulang dan akan marahi oppa somi karena tak membiarkan penggemar melihat idolanya."

"Yeay kajja, tapi eonnie turunkan somi dulu, somi sudah besar malu jika digendong lagipula somi berat" pinta somi dan dituruti jihyo.

"Ayo, somi yang tunjukkan jalan" riang somi dengan wajah binar penuh kebahagiaan dan sukses membuat jihyo tersenyum. Dia adalah tipikal gadis yang sangat menyukai anak anak. Jika bertemu anak anak bawaannya ingin bermain dengan mereka.

"Somi!!! Jeon Somi!!" Seru jungkook

"Kemana anak itu? Bagaimana jika ada yang menculiknya? Laku dibawa ke luar negeri atau organnya diambil? Ah tidak tidak"

"Yak jeon somi kau itu orang apa tuyul sih larinya cepat sekali " gerutu jungkook.

"Tunggu dulu, kenapa aku malah ke dermaga? Aish pabo! Somi kan hapal jalan palingan anak itu sedang....hya!!" Dengan cepat jungkook berlari arah menuju rumah nya karena baru teringat jika dia sedang memasak dan lupa mematikan kompor.


"Nah eonnie kita sampai, selamat datang di rumahku, eonnie bisa berkunjung kapan kapan hehe silahkan duduk"

"Eh bau apa ini? Seperti gosong" sambung anak itu

"Hya!! Oppa pabo! Masa meninggalkan panci diatas kompor" gerutu somi seraya mematikan kompor tersebut. Dengan cepat dan telaten soni membersihkan kekacauan yang dibuat oppa bodohnya itu.

"Bagaimana mungkin si bodoh itu meninggalkan kentang sampai sampai jadi hitam begini."

"Hah,,,hah!! Kentangku!!!" Seru jungkook tiba tiba dan membuat jihyo yang sedang duduk santai terkejut bukan main.

"Hya!!! Sedang apa kau dirumahku gadis sombong?" Seru jungkook kembali menyadari kehadiran jihyo disana.

"Sedang bertamu" jawab jihyo asal

"Memangnya aku mengundang mu? Sekarang pergi dari rumahku! Bisa bisanya kau masuk rumah seorang pria tanpa ijin dasar tak tau malu" sinis jungkook seraya mengusir jihyo tanpa hormat.

Jihyo menahan amarahnya setengah mati. Ia tak ingin membuat kekacauan.

"Oppa gila ya? Masa seperti itu dengan perempuan?! Pantas saja oppa itu jomblo, mana kentang dimasak sampe dark mode. Lagi" marah somi pada jungkook.

"Hya!! Somi darimana saja kau hah?! Bikin orang khawatir tau!?"

"Jalan jalan dan aku ketemu jihyo eonnie yeay dan dia mengantarku ke rumah dengan selamat, seharusnya oppa berterima kasih tau" omel somi

"Eh?" Kikuk jungkook sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena merasa tak enak pada jihyo yang telah mengantar adiknya.

"Eonnie bagaimana kalau kita makan malam dulu" ajak somi.

"Maafkan eonnie somi, tapi eonnie harus pergi teman eonnie pasti sudah menunggu"

"Yah,,padahal somi ingin bersama eonnie lebih lama"

"Eonnie janji kapan kapan datang berkunjung" senyum jihyo dan sontak membuat jungkook tertegun beberapa saat karena aura dari jihyo yang sangat berbeda dari yang dilihatnya tempo hari lalu.

"Janji?"

"Nee eonnie janji" jawab jihyo sambil mengacak halus rambut somi.

"Dah eonnie pamit" pamit jihyo pada somi tanpa mempedulikan kehadiran jungkook. Dirinya sudah terlanjur kesal pada pria itu.

"Eh oppa mulutnya ditutup nanti lalat masuk, somi tau jihyo eonnie itu cantik dan baik" ejek somi pada jungkook yang sedari tadi diam membeku.

"Tidak!" Bantahnya setelah sadar dari keterkejutan

"Hilih tadi ada yang bilang"jihyi iti iring simbing din tik pinyi hiti" tapi nyatanya eonnie antar somi"

Jungkook tak mempedulikan somi dan berlalu

Sementara itu dahyun....

"Kemana sih anak itu? Biasanya dia duluan, apa jangan jangan dirampok? Eh yang mau rampok dia siapa sih? Cari mati iya apa jangan jangan pingsan? Ah tidak mungkin park jihyo pingsan. Tapi kemana sih..sudah jam segini lagi"

Tiba tiba

"Sendirian nih neng? Sama abang yuk"

"Gila ya?" Jawab dahyun

"Iya gila karenamu"

"Memang gila ya?" Ejek dahyun

"Ngapain sendiri neng?"

"Nunggu jodoh "

"Sama abang aja"

"Gak sudi"

"Kenalin nama ku kim taehyung, aku pemilik toko mie disana, dari tadi aku melihatmu seperti orang bodoh disini"

"Lalu?"

"Aku mau mengajakmu ke kedai mie ku dan kutraktir mie"

"Benarkah? Kalau begitu ayo " ujar dahyun kemudian berlari ke arah kedai itu.

"Padahal tadi nolak" gumam taehyung

"Ayo cepat" teriak dahyun yang sudah berada di depan kedai.


.
.
.
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIGHTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang