Six Feet Under Love (MewGulf)

1. Day One

Our love is six feet under
I can't help but wonder
If our grave was watered by the rain
Would roses bloom?
Could roses bloom?

Billie Eilish - Six Feet Under

🌼

Gulf menatap langit langit apartemen, kosong.

Dia memutar tubuhnya, menyentuh sisi kanan ranjang nya. Dingin. Tanda seseorang tidak ada disana lagi. Sejak lama.

Dia menghembuskan nafas berat. Dia lelah. Hanya sehari sejak dia putus dari Mew tapi sekarang dia malah merindukan sosok Mew.

Bodoh!

Kau yang meminta putus, Gulf! Umpat Gulf pada dirinya sendiri. Terlalu banyak yang dia pikirkan. Tadi malam bahkan tidak bisa dia sebut tidur. Gulf hanya memejamkan mata semalaman. Berharap Mew datang dan memeluk nya dari belakang. Mencium tengkuknya dan memberikan rasa hangat di sekujur tubuhnya.

Apa yang kau pikirkan Gulf! Dia memukul kepalanya sendiri, berharap pikiran tentang Mew pergi. Tapi percuma. Ketika dia memejamkan mata atau membuka matanya, semua hanya tentang Mew.

Gulf memaksa tubuhnya bangun dan membuat kepalanya sedikit pusing. Dia menuju dapur, membuat kopi hitam dan coklat panas. Pagi ini hujan rintik dan minuman hangat membantu menghilangkan dingin.

Gulf duduk di depan jendela besar dekat balkon. Menghirup dalam dalam coklat panas dalam genggamannya. Dia tersadar saat mencium aroma kopi hitam.

Gulf tidak minum kopi. Hanya Mew yang minum kopi hitam. Gulf menghela nafas dalam dalam dan membiarkan kopi hitam itu mendingin.

Hujan rintik terus saja turun membuat suasana hatinya semakin mendung. Tanpa dia sadari titik basah itu menghiasi pipinya. Dia menangis. Entah. Rasanya sakit. Rasanya pedih. Rasanya tak rela. Eksistensi Mew dalam hidupnya terlalu besar sampai Gulf tidak mengenali dirinya sendiri.

Kau hebat, Mew!

🌼

FLASHBACK

"Mew kau minum kopi kan?"

Mew mengangguk tidak menatap Gulf karna dia sedang sibuk membaca buku nya.

"Nih" Gulf menyodorkan kopi panas di depan Mew.

"Terima kasih"

Lagi lagi Mew tidak menatap Gulf.

"Kau sibuk sekali"

Mew tidak menjawab. Hanya tersenyum.

"Project lagi?"

Dia hanya mengangguk.

"Mew bisakah kau bicara padaku sebentar saja? Kau bilang ini adalah waktu kita berdua? Kau bisa kerjakan project mu bersama grup mu kan? Di kampus juga. Bagaimana kau bisa menghabiskan waktu berdua denganku jika weekend saja kau sibuk?" Gulf tidak bisa menahan emosinya. Nada nya biasa saja tapi bisa membuat Mew terpancing emosi.