12. Mew

6.8K 617 55
                                    

Gulf menatap taman di depan rumah sakit itu dengan tatapan kosong.

Mew.

Yang ada di pikirannya hanya Mew.

Jantung Mew tidak berdetak selama beberapa menit kemarin. Itu membuat nafas Gulf terhenti, tercekat di ujung tenggorokannya. Ingin rasanya dia membunuh Ayah nya sendiri karna hampir kehilangan belahan jiwanya.

Angin berhembus membuat daun berjatuhan di atas rambut Gulf. Tiba tiba sebuah tangan terulur untuk membersihkan rambut Gulf.

"Gulf..."

"Hai Bright" sapa Gulf tanpa menoleh.

"Pulanglah. Aku akan menjaga P Mew. Kau tenang saja..."

Gulf menggeleng.

"Aku ingin bersama P Mew. Aku ingin P Mew melihatku saat dia bangun"

"Gulf..."

"Mungkin ini bukan saat yang tepat. Tapi aku ingin meminta maaf atas kejadian lalu. Aku tidak bisa memaafka diriku sendiri karna memaksakan diriku padamu" lanjut Bright.

Gulf tersenyum.

"P Mew hampir membunuhmu kau tau?"

Bright mengangguk.

"Aku pantas mendapatkannya"

"Tidak apa Bright. Saat kau menyentuhku di pikiranku hanya ada satu orang. P Mew. Hanya P Mew. Saat aku berlari keluar kondomu aku bertemu P Mew dan hanya berterimakasih pada tuhan walau hanya sekedar melihatnya. Aku tidak berharap lebih saat itu tapi takdir memang senang mempermainkan perasaan ku"

Bright menatap mata Gulf yang menggenang karna air mata.

"Bahkan saat ini. Takdir benar benar menghukumku. Aku selalu bertindak kekanakkan. Aku bertindak semauku. P Mew selalu mengikuti kemauanku karna merasa dia lebih tua dariku. Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri jika P Mew benar benar pergi dari hidupku"

Bright menggeleng.

"Dia tidak akan meninggalkanmu Gulf"

Gulf menatap Bright.

"Kau tau kan? Kau menyeretnya terlalu jauh ke dalam dirimu Gulf. Dia terlalu jauh menyelam sampai akhirnya tenggelam. Kau tidak ingin menyelamatkannya?"

Gulf mengernyitkan dahinya.

"Selamatkan dia Gulf. Katakan padanya kau mencintainya. Katakan kau akan menjadi lebih dewasa. Katakan bahwa P Mew tidak harus menyelam di tubuhmu untuk mengerti dirimu. P Mew bisa menjadi dirinya sendiri dan berdiri sendiri sembari mencintaimu seutuhnya"

Gulf menangis kencang.

"Ini salahku Bright!" isak Gulf.

"Andai aku tidak menggodanya waktu itu..." Bright mengusap punggung Gulf menenangkannya.

"Itu pilihan P Mew. Pilihan nya untuk menyelam bahkan kehilangan dirinya sendiri. Yang perlu kau lakukan sekarang adalah tidak menyerah menunggunya kembali dan mencintai dirimu seutuhnya tanpa harus menyelam pada dirimu"

Gulf terisak di taman di temani Bright. Bright mencoba menenangkan Gulf, sahabatnya. Bright selalu punya perasaan aneh pada Gulf, dia pikir dia menyukai Gulf. Tapi tebakannya salah. Dia tidak menyukai Gulf seperti Mew menyukai Gulf. Dia hanya posesif sampai membuat Gulf terluka. Saat dia tau Gulf meminum obat anti depresi karna percobaan pemerkosaan oleh mantan pacarnya dan percobaan pembunuhan oleh Ayahnya, yang bisa dia lakukan hanya meminta maaf. Yang bisa Bright lakukan sekarang adalah menemani Gulf untuk membawa Mew ke permukaan. Mew tidak boleh menyerah. Bukan hanya untuk Gulf.

Six Feet Under Love (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang