Tidak selalu update. Hanya kegabutan.
________________________________________________________________________________
Mark Tuan. Seorang pembisnis muda, dengan bran clothing-line yang menakjubkan, juga sangat tampan. Semua orang terpanah dengan semua yang dimilikinya. Bahkan saat dia mengumukan bahwa dia akan mengikat janji pada seorang pria. Jackson Wang. Beberapa menggunjingkannya tapi tidak sedikit juga yang memberinya selamat dengan sangat tulus.
Mark sangat menyayangi Jackson. Dia tidak pernah melupakan pertemuan dengan pemuda pintar itu disalah satu acaranya. Jackson adalah lelaki yang pintar. Dia adalah seorang pendiri sebuah agensi. Mark tidak pernah mau dekat dengan orang-orang yang menjadi seorang publik figure, tapi Jackson pengecualiannya. Dia bahkan melamar Jackson di pertemuan ke-7 tanpa memulai hubungan berpacaran.
Mereka tinggal bersama hampir 3 tahun, dan mulai beradaptasi dengan kehidupan mereka masing-masing. Mark mengenal Jackson yang sangat murah senyum dan sangat atraktif saat bertemu dengan seseorang, namunnya nyata pemuda itu memiliki sisi sensitif.
"Kau bertemu dengan kolegamu?" tanya Jackson saat Mark mengenakan coat-nya dan bercermin saat memakai jam tangannya.
Mark berbalik menghadapnya, lalu berjalan menghampirinya untuk mencium pipinya lembut.
"Kau wangi sekali," kata Jackson mengendus leher Mark.
"Aku memakai parfum yang kau hadiahkan padaku bulan lalu." Mark mencium sekali lagi sudut bibir Jackson.
"Aku akan pulang menjemputmu makan malam nanti," bisik Mark, dan Jackson hanya mengangguk.
Jackson seorang pencemburu dan pendiam saat dia merasa tidak menyukai sesuatu. Mark mulai mengetahuinya saat itu. Ketika dia pulang, Jackson tidak banyak berbicara. Dia hanya bertanya, "Kau mengenalnya sudah lama?"
Baru Mark menyadari, lelakinya sedang cemburu. Dia baru saja bertemu dengan kolega perempuannya yang kebetulan juga brand ambasadornya.
"Ya. Cukup lama." Jawab Mark.
Jackson hanya mengangguk pelan. Mark segera menepikan mobilnya dan menggapai tangan Jackson yang mengerjap saat mobil berhenti. Jackson terkejut saat Mark menciumnya, dan mendorongnya pelan.
"Kita ada ditepi jalan," kata Jackson merengut.
"Aku akan melakukannya lagi, bila kau terus menekuk seperti itu. Aku milikmu, Jackson," Mark mencium pelipis Jackson lembut.
Jackson hanya tersenyum dan menepuk dahinya. Dia mengusap pipi Mark lembut dan mengatakan 'maaf' dengan sangat pelan.
Mark juga mulai mengenal Jackson yang terkadang mengeluh dan menangis karena lelah. Seperti saat artisnya beberapa terkena skandal, Jackson melayangkan tuntutan hukum pada oknum-oknum tak bertanggung jawab. Hanya saja, hal itu membuat Jackson lelah.
"Hei.." Mark berlutut menyamai tinggi Jackson yang duduk disofa apartemennya.
Jackson hanya memejamkan matanya dengan airmata meleleh. Mark tampak panik dan merengkuh lelakinya lebih erat.
"Aku hanya lelah," gumam Jackson pelan.
Tapi pelukan Mark membuat tangisnya semakin terguguk. Dia memeluk Mark erat dan menyusup pada ceruk lehernya.
"I'm here," bisik Mark lembut dan mencium puncak kepala Jackson lama.
Jackson membuat Mark jatuh cinta setiap hari dengan banyak ekspresi dan juga perasaannya. Mengenal Jackson, membuat Mark takjub dengan pemuda pilihannya.
YOU ARE READING
Sweet Things
FanfictionShort. Drabbles. Very short shot. Hanya untuk teman-teman sefrekuensi yang 'bergaya' markson seperti saya. Untuk yang tidak , tidak apa-apa , tidak usah mampir.