Eight

360 27 2
                                    

Mata tajam Mark selalu mempesona di balik penutup wajahnya. Dia memejamkan satu matanya ketika satu mata yang lain membidik sasarannya. Dia menurunkan ujung snippernya dan tampak beberapa orang dalam jangkauan bidikannya. Penutup wajah di bagian bibirnya sedikit tertarik. Sosok yang berjalan diiringi dengan beberapa orang berpakaian staff tampak melambai menuju mobil yang diterparkir diujung karpet. Mark mengayunkan ujung snippernya dan membidik sasaran lain yang tampak membawa kamera, jauh tersembunyi dari sosok itu.

"Gotcha, Babe." Bisik Mark dan dia menarik pelatuknya, dia menurunkan penutup wajahnya dan tersenyum.

Matanya melirik iringan mobil dengan pengawalan ketat dijalanan bawah gedung. Mark hanya menegakan badannya lalu melepaskan sarung tangannya. Seseorang berdiri dibelakangnya dan tampak menunggunya. Mark meliriknya dan memberikan sarung tangannya, dan mengganti dengan lap basah untuk mengusap tangannya sendiri. Dia mengembalikan lap basahnya, dan memakai jasnya kembali.

"Kemana dia?" tanya Mark.

"Tuan Wang mengadakan fansign di distrik 7." Kata lelaki itu sopan.

Mark mengangguk, lalu dia keluar dari ruangannya dengan suara sepatu yang terdengar merdu.


Mark bejalan agak jauh untuk mendekati kerumunan. Dia memakai kacamata dan hoodie yang ditudungkan pada kepalanya. Ripped jeans-nya mengundang beberapa gadis berkerumun untuk berbisik saat dia melewatinya. Tapi fokusnya pada lelaki yang duduk dipanggung dan bergantian memberi tanda tangan untuk penggemarnya.

"Hello.."

Mark melirik gadis yang menyapanya, lalu dia memasang senyuman ramahnya—palsu.

"Kau juga penggemar Jackson Wang?" tanya gadis itu lalu diikuti gadis-gadis yang lain , yang tampak antusias.

Mark kembali tersenyum dan mengangguk. Seorang gadis dikerumunan itu melihatnya tidak membawa album. Dia memberikan albumnya pada Mark. Tapi, Mark menolaknya karena dia mengatakan tidak memiliki antrian.

"Sayang sekali, kau bisa memberikan SNS-mu, aku bisa membagikan cara menda—Oh.." mereka tampak terganggu dengan penjaga Jackson Wang.

Mark ditarik dari para gadis itu dan pisahkan tersendiri. Karena dia tidak memiliki atribut apapun sebagai penggemar, Mark dikeluarkan dari area itu. Mark hanya memandang datar dua lelaki besar yang sudah berbalik meninggalkannya. Dia menarik ponselnya dan wajahnya tampak bosan.

"Besok. Setiap fansign siapkan album atau apalah tentangnya," kata Mark.

"Baik , Tuan." Kata orang di ujung speaker ponselnya.

Mark mematikannya saat kerumunan itu mulai tersibak. Tampaknya penyanyi muda itu akan meninggalkan tempatnya. Mark berjalan diseberang jalanan dan mengikuti alur mobil Jackson Wang akan keluar. Tatapan dibalik kacamatanya menajam, lalu dia menarik ujung pistolnya dan ditembakannya sekali dan dua kali tanpa suara. Dia masih pura-pura berjalan seiring dengan mobil Jackson Wang keluar. Disaat bersamaan, dua tiga orang dibalik semak-semak yang membawa kamera 'tak wajar' roboh. Mata Mark berhenti saat pintu mobil terbuka, Jackson tersenyum dan melambai padanya. Mark hanya diam memandangnya lalu memalingkan wajahnya.

**

Mark melihat SNS dan tampak announcement konser tunggal ke sekian kali Jackson Wang akan dimulai. Dia melihat setiap tanggal yang tertera lalu menegakan badannya saat seseorang berhenti dibelakang dia duduk. Dia enggan memutar kursinya hanya menjetikan jarinya saja.

"Sudah saya jadwalkan untuk semua jadwal konser Tuan Muda Wang," kata lelaki dibelakangnya.

"Saya pastikan semua sudah rapi," katanya lagi.

Sweet ThingsWhere stories live. Discover now