Fantasy / Romance / Soulmate / Rival
Jackson merengut saat mengangkat sikunya dan melihat tanda dibawah lengan kanannya didepan cermin. Dia meraung dan menghentakan kakinya berkali-kali sebelum dia melompat ke ranjangnya. Dia bersila sambil memandang cermin panjang didepannya. Wajahnya menekuk dan ketara sangat tidak suka. Dia menghentakan kepalanya saat menoleh kearah pintu kamarnya yang terbuka.
"Ada apa dengan wajahmu?" tanya wanita yang membawakan gelas susu untuknya.
"Moom.. kau tahu, aku tidak baik dengannya." Jackson meraung dan merangkak menuju pangkuan Mommynya saat wanita itu duduk ditepi ranjang.
Anak 13 tahun itu tidur dipangkuan Mommynya dengan wajah masih ketara masam. Mommynya hanya terkekeh memandang Jackson dari pantulan cermin didepan mereka. Dia mengusap rambut lembut Jackson dan mengelus pipinya sesekali.
"Kau bilang.. aku akan mendapatkan soulmate-ku saat usia 17 tahun. Aku baru 13 tahun, Mom." Raungnya sebal.
"Dan dia seorang Tuan." Jackson melirik Mommynya dengan tajam.
Mommynya hanya tertawa melihat wajah Jackson sebegitu tidak sukanya dengan anak lelaki keluarga Tuan. Mereka berdua adalah rival di akademi. Jackson tidak menyukai Mark karena anak itu masuk dalam tim inti berburu di akademinya. Juga, mereka berdua berlomba menjadi siswa terbaik diakademi mereka.
"Mark adalah anak yang baik," kata wanita itu lembut dan mengusap kepala Jackson lembut. Dia tersenyum saat mendengar anaknya berdecak.
Jackson menegakan badannya dan wajahnya ketara menuntut pada Mommynya. Dia melihat tanda api di lengan kanannya lalu menghela nafasnya.
"Mom.. kau bilang kita akan memiliki jodoh dengan satu elemen. Mark Tuan seorang elemen api Mooom... kita elemen air. Aku tidak membayangkan bila dia tanpa sengaja kupadamkan ketika kami bertengkar nanti," kata Jackson membuat Mommynya tertawa tanpa bisa ditahan lagi.
"Dia juga tidak akan menyukaiku, Mom." Lirik Jackson dengan wajah cemberut.
**
Keluarga Tuan dan Wang adalah pemimpin dua elemen yang berbeda. Tuan memegang kendali elemen api dan Wang memegang kendali elemen air. Dua keluarga ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki orang kebanyakan. Mereka memiliki elemen utama dan bisa mengendalikan lainnya. Seperti angin atau tanah. Wang cenderung memiliki angin dan Tuan adalah tanah. Keduanya berdamai, tapi tidak dengan anak-anak mereka. Seperti sudah menjadi tradisi turun temurun, para anak Wang dan Tuan selalu berebut menjadi yang terbaik saat tingkat akademi.
Begitu juga Jackson dan Mark. Soulmate-tattoo mereka muncul beberapa minggu lalu dan cukup mengejutkan. Tidak banyak bahkan hampir tidak ada yang memiliki belahan jiwa dari perbedaan elemen. Mereka adalah rival, saat keduanya diketahui adalah belahan jiwa, mereka berdua hampir menolaknya sepanjang minggu ini.
"Rubah tinggi badanmu baru kau bisa ikut tim berburu," kekeh Mark saat Jackson melihat papan pengumuman tim bulan ini.
Jackson hanya memandangnya tajam pada Mark yang tertawa bersama teman-temannya.
"Kau terlalu sombong, Tuan." Desis Jackson.
"Aku akan mengalahkanmu di pertandingan besok." Jackson mengibaskan coat-nya dan pergi diikuti oleh teman-temannya.
Teman-teman Mark berhenti tertawa saat Mark tiba-tiba diam, memandang Jackson yang pergi dengan wajah kecewa.
"Hei.. kau tidak berhenti membuatnya cemberut seperti itu?" senggol temannya pada Mark.
YOU ARE READING
Sweet Things
Fiksi PenggemarShort. Drabbles. Very short shot. Hanya untuk teman-teman sefrekuensi yang 'bergaya' markson seperti saya. Untuk yang tidak , tidak apa-apa , tidak usah mampir.