For you.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jackson dan Mark adalah rival terberat disekolah mereka. Mark adalah kapten tim basket dan menjadi juara olimpiade sains selama 2 tahun berturut-turut. Jackson adalah ketua klub renang yang tahun lalu memenangi juara internasional sekaligus Vice President Council sekolahnya. Mereka hampir tidak pernah akur sejak mereka bertemu dimasa pengenalan sekolah. Banyak yang mengatakan, mereka berdua memiliki daya tarik masing-masing bahkan keduanya memiliki kesamaan. Sekalipun mereka dua kutub yang berbeda.
Bahkan para penggemar mereka mencoba mencocokan berbagai hal yang mereka miliki. Keduanya sama-sama orang keturunan Asia. Pernah menduduki peringkat umum sekolah dan juga sama-sama seorang ketua klub mereka. Dan juga.. mereka memiliki tanggal lahir yang sama. 3 Juli. Walaupun mereka selalu bertolak belakang, sebenarnya mereka memiliki banyak kecocokan.
Hanya saja semua tertutupi dengan ego masing-masing untuk menjadi yang terbaik. Minggu lalu Mark berhasil membuktikan bahwa dia bisa menjadi perenang yang handal. Dia melawan Jackson saat festival olahraga, dan hanya berbeda 0,5 detik dari waktu finish Jackson. Mark menantang Jackson untuk hari ini melawannya di pertandingan basket antar kelas mereka. Sebenarnya, Jackson sudah cukup sibuk dengan pekerjaannya. Tapi dia merasa harga dirinya dipertaruhkan.
"Kau tidak harus melakukannya," erang Jinyoung saat Jackson mengenakan kostum basketnya.
Jackson tersenyum pada Jinyoung yang masih bermuka masam.
"Aku tidak membebankan tugasku padamu, Jinyoung-ah." Kekeh Jackson sambil mencubit pipi Jinyoung yang membuat Jinyoung menepis tangannya sebal.
"Karena itu Wang Jackson." Tunjuk Jinyoung sebal.
"Berhentilah mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja." Jackson mencium pipi Jinyoung lalu tertawa sambil berlari menuju lapangan.
Mark sudah berada disisi lapangan yang lain. Dia memandang Jackson yang tampak siap dibarisan timnya. Jackson selalu tidak pernah setengah-setengah untuk melawannya. Mark tahu, Jackson berlatih dengan serius diwaktu senggangnya. Dia melirik Jinyoung yang tampak berdecak dipinggir lapangan dan menggelengkan kepalanya saat kedua tim bertemu di tengah lapangan.
"Pacarmu sepertinya meremehkan kemampuanmu," bisik Mark menyeringai.
JAckson melirik Jinyoung yang masih memandang mereka dengan tatapan sebal.
"Dia memang menyebalkan. Tapi dia menyayangiku," Jackson membalas seringaian Mark.
Saat peluit berbunyi, mata keduanya berubah menjadi tajam. Pandangan mereka seperti harimau dan singa yang saling beradu kekuasaan. Jackson bisa berlari kencang yang membuat Mark hampir tertegun, dan lay up-nya sangat indah dimata Mark. Mereka mulai beradu poin dari menit ke menit. Mark tidak bisa meremehkan Jackson, karena hampir dia merasa bermain melawan atlet pro. Dimenit terakhir, Mark berhasil mencetak poin dan membuatnya menang setengah bola. Jackson nyaris ingin mengumpat. Dia melirik Jinyoung yang sudah bersendekap dengan wajah lelah. Dia masih berdiri ditengah lapangan dan mengangguk saat teman setimnya bergantian menepuk bahunya—untuk memberinya semangat.
Mark melirik Jackson yang masih memandang kemenangannya dan melemparkan senyuman manis. Jackson hanya diam sambil berkacak pinggang. Mark menyeringai lalu seringaiannya hilang, saat Jackson berlahan meringkuk. dia melihat tangan pemuda itu mengerat dipinggangnya sendiri. Wajah Jackson ketara kesakitan. Mark berlari bersamaan dengan Jinyoung saat Jackson hampir tersungkur. Tangan Mark berhasil menggapai badan Jackson lebih dulu dan mendekapnya. Mark hampir ambruk saat menahan badan Jackson.
YOU ARE READING
Sweet Things
FanfictionShort. Drabbles. Very short shot. Hanya untuk teman-teman sefrekuensi yang 'bergaya' markson seperti saya. Untuk yang tidak , tidak apa-apa , tidak usah mampir.