5

1.5K 154 37
                                    

Chapter 5

__

Selepas berbicara dengan seulgi , jisoo segera pergi karena ada panggilan mendadak dari Jungkook. Jisoo juga tidak tahu kenapa Jungkook memanggil nya tiba tiba , mungkin ada hal penting yang akan ia samapaikan padanya.

Jisoo segera masuk , dan mendapati Jungkook yang sedang duduk sambil menatap komputer.

"Permisi , ada apa tuan memanggil saya kemari?." Ucap jisoo sopan.

Jungkook mengalihkan perhatian pada jisoo yang sedang menatap nya.

"Aku ada tugas untuk mu." Ucap Jungkook seraya menyenderkan badan nya pada kursi yang ia duduki.

Jisoo yang mendengar itu sedikit mengerutkan keningnya, bukan kah tugasnya sudah selesai.

"Tapi maaf tuan , tugas yang anda beri sudah saya kerjakan."

"Kau masih mempunyai satu tugas lagi ,jisoo." Ucap Jungkook sambil menatap wajah jisoo.

Jisoo lagi lagi mengerutkan keningnya , ia sama sekali tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh Jungkook. Bukannya jisoo Lola atau bagaimana hanya saja ,bukan kah ia sudah mengerjakan tugasnya , lalu tugas apa yang di sebut oleh Jungkook.

"Tugas ? Memangnya ada lagi? Bukankah tadi tuan sudah memberiku tugas." Tanya jisoo penasaran.

"Aku ini atasan mu ,jadi terserahku ingin memberi tugas lagi atau tidak."

Jisoo memutar bola matanya jengah , ia harus ekstra sabar untuk meladeni Jungkook.

"Tugas apa tuan?." Ucap jisoo dengan senyum terpaksa nya . Dalam hati ia memaki jungkook yang seenak jidatnya memberikan tugas padanya, memang di robot , yang bisa bekerja 24jam non stop. Jika kau bukan bosku , sudah ku pastikan kau akan ku cekik. Ucap jisoo dalam hati.

Bukannya menjawab jungkook malah menatap jisoo dari atas sampai bawah. sedangkan yang di tatap merasa risih, dengan tatapan mata tajam milik jungkook.

"Ke..ke.. kenapa tuan menatap ku seperti?" Ucap jisoo sedikit gugup , entah kenapa dirinya menjadi gugup ketika di tatap seperti itu oleh Jungkook.

Jungkook berdiri dari tempat duduknya tapi sebelum itu ia sempat menampilkan senyum smirik nya pada jisoo . Jisoo semakin aneh dengan bosnya , Jungkook bukannya menjawab pertanyaan jisoo ia malah mendekat kearah jisoo sambil menatap mata coklat jisoo , tatapannya sungguh tidak bisa di artikan oleh jisoo.

Jisoo refleks mundur ketika Jungkook makin mendekat.

"Tu..tu..tuan mau apa?."  Ucap jisoo , sambil menyilangkan tangganya di dada. Jungkook makin mendekat , ia tersenyum pada jisoo , bukan senyum manis melainkan senyum menakutkan.

"Jika tuan mendekat lagi aku akan berteriak." Ancam jisoo , karena badan jisoo sudah menghantam tembok, tak ada akses baginya untuk berlari karena sekarang tangan Jungkook menghalangi pergerakan jisoo.

Wajah mereka hanya berjarak lima senti , sampai sampai mereka bisa merasakan nafas dari keduanya. Mata coklat itu bertatapan dengan mata hitam pekat milik jungkook.

Jungkook makin mendekat ke arah jisoo , ia tidak peduli dengan ancaman yang jisoo ucapkan.

Dalam hati jisoo bersumpah jika bosnya ini melakukan hal hal yang menjijikan kepadanya ia akan menanpar dengan keras wajah so ganteng itu serta melaporkan Jungkook pada ayahnya. Mata jisoo menutup ketika Jungkook mendekatkan wajah ke arahnya.

Jungkook tersenyum ketika melihat mata jisoo tertutup , sebenarnya ia hanya ingin menyampaikan sesuatu namun karena sepertinya jisoo kesal padanya jadi sekalian saja ia menakut nakuti jisoo.

Jungkook mendekatkan wajahnya ke arah telinga jisoo.
"Kau mau tau tugasnya?" Ucap Jungkook tepat pada telinga jisoo , jisoo yang mendengar itu sedikit geli. ia hanya mengangguk tanpa bersuara.

"Kau harus ikut aku ke pesta nanti malam." Ucap Jungkook dan setelahnya ia menjauhkan badannya dari jisoo. Jisoo akhirnya bisa bernafas lega , ia menatap Jungkook kesal, ingin rasanya ia menonjok wajah sialan itu.

"Bisa tidak , kalau ingin berbicara tidak usah seperti tadi." Ucap jisoo ketus sambil menatap Jungkook dengan tatapan tajam. peduli setan dengan perkataan nya yang tidak memakai embel embel tuan ,toh wajar jika ia seperti itu .

"Kalau kau tidak menyebut ku dengan sebutan tuan aku tak akan segan untuk menciummu." Ancam Jungkook yang membuat jisoo seketika  bungkam.

Dia tidak bisa membayangkan bibir indahnya ini di ambil oleh orang gila seperti tuannya , tidak ia tidak mau lebih baik diam dan menurut.

"Maaf tuan ." Ucap jisoo dengan nada bicara sopan dan menundukkan kepalanya hormat. Jungkook yang melihat tingkah jisoo hanya terkekeh geli , itupun tanpa jisoo sadari.

"Lucu."

"Huh?" Jisoo mendonggak menatap Jungkook , ia tidak mendengar perkataan yang baru saja Jungkook katakan.

"Tidak, nanti jam 7 aku akan menjemputmu." Jungkook segera berbalik dan duduk di tempat semula.

Jisoo membulatkan matanya , apa tadi kata Jungkook ,menjemputnya? Gawat , tak mungkin kan ia menyuruh jungkook untuk menjemputnya di rumahnya, bisa bisa identitas yang ia sembunyikan ketahuan begitu saja.

"Tu..tuan jemput saja aku ke rumah se..seulgi.....

ya ke rumah seulgi, heh." Ucap jisoo dengan cengiran kudanya , hatinya sudah dag dig dug tidak karuan , ia begitu cemas ,dalam hati jisoo mengucapkan ramal demi ramalan agara tuan nya ini tidak curiga. Pasalnya jisoo berbicara dengan gagap, bukankah itu akan menimbulkan kecurigaan besar?.

Jungkook hanya mengangguk angguk , entah ia menyadari atau tidak jisoo tak peduli, yang terpenting bos nya ini tidak bertanya kenapa? Karena jisoo terlalu malas untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang berujung dengan identitas nya terbongkar.

"Apakah ada tugas lain tuan?" Tanya jisoo, Jawaban Jungkook hanya menggeleng dengan tatapan tertuju pada laptop.

"Kalau begitu aku pergi dulu, permisi tuan." Ucap jisoo yang segera melesat pergi dari hadapan Jungkook.

"Gawat , gawat aku harus menemui seulgi sekarang." Ucap jisoo ketika sudah keluar dari ruangan Jungkook ia segera berlari menemui seulgi.

_MyCeo_

Kalau mau baca baca aja ,ga ngelarang ko..

Gue mau curhat sediki ,jadi gini di mohon untuk kalian yang baca cerita aku tolonggggggg banget buat vote sama komen , kenapa? Karena gue tu sedikit kecewa , ko yang baca banyak tapi yang vote dikit sih , iya gue tau kalau gue tu bukan penulis hebat gue cuma penulis amatir yang ngemis vote.

Bukan ngemis sih ,lebih tepatnya gue cuma mau kalian ngehargain hasil karya gue, ia gue tau kalau tulisan gue itu masih acak kadut , kata katanya masih absrak , tapi kan setidaknya gue belajar buat dapet hasil terbaik, gue juga mau di hargain gitu:).

Gue ngomong gini tu wajar ya , maaf banget soalnya gue mau tau , setelah gue ngomong gini kalian bakalan ngertiin gue atau ga.
Inget bukan gue doang ko , banyak di luar sana author author yang mau di hargai karyanya.

Gue harap kalian bisa hargain gue , kaya gue hargain kalian buat cerita ini terus Up.😋

MY CEO -jjk /Kjs🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang