tired

1.4K 127 3
                                    

"Bu! Apakah aku akan mendapatkan tas baru untuk sekolah nanti? Apakah aku akan mendapatkannya?"

Senyum simpul tak terbaca ditampilkan oleh wanita cantik yang usianya mulai memasukki kepala tiga itu, "Kau akan mendapatkannya saat Ayahmu pulang nanti nak, tenang saja."

"Baiklah, telpon Ayah segera. Marahi dia demi aku, aku ingin sekolah! Youngho Hyung mendapatkan tas baru dari Ayahnya, mengapa aku tidak?" Tegas anak yang baru menginjak usia tujuh tahun itu.

"Baiklah sayang, Ibu akan menelpon Ayahmu sekarang."

"Ya."

Panggilan pun dijawab, "Suamiku, kapan kau akan pulang? Taeyong menunggumu, dia ingin tas baru dan ingin masuk sekolah."

"Aku akan pulang tiga bulan yang akan datang, bilang padanya aku tidak bisa membelikan tas baru untuknya. Kututup." Sahut laki-laki yang tak lain adalah Ayah Taeyong diseberang sana dengan nada yang terlampau sangat dingin.

"Tapi—"

Panggilan terputus begitu saja.

"Kenapa Bu?" Tanya Taeyong kecil.

"Ayahmu tidak akan pulang dulu, maaf ya katanya." Jawab sang Ibu sedih.

"Baiklah, tak apa Bu."

-

"Tolong katakan padaku, apa yang kalian inginkan?" Tanya Taeyong dengan nada yang sangat tidak bersahabat.

Ya bagaimana tidak bersahabat, mereka telah mengobrak-abrik sekolah dengan senjata yang mereka gunakan.

"Tuan mencarimu," Sahut salah satu orang yang berada dihadapannya itu.

"Dengan cara seperti ini? You're such a stupid guys, hentikan! Kalian menakuti seluruh guru dan murid-murid disini!" Gertak Taeyong yang berhasil membuat mereka menunduk.

"Ya maafkan kami Tuan," Sahut salah satu dari pengacau itu.

Taeyong mengernyitkan dahinya, "Kau, kenapa kau menggunakan masker? Sedangkan yang lain tidak?"

"A-ah itu, aku sedang f-flu." Jawabnya.

"Sepertinya aku mengenali suaramu, siapa kau?" Tanya Taeyong dengan tatapan penuh intimidasinya.

"Bukan siapa-siapa, aku orang baru."

"Hellose tidak pernah memperkerjakan orang baru selain familinya dan orang terdekatnya saja, tolong jawab siapa dirimu sebenarnya, Tuan." Sahut Taeyong dengan nada lantang.

Skakmat!

"Aku pernah ada dihidupmu, bukan? Lalu pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak sama sekali, selamat bertemu kembali dengan Wong Lucas!"

"K-kau?!"

Laki-laki misterius yang diketahui bernama Lucas itu tertawa sekeras mungkin, "Dari awal, aku memang yakin kalau kau akan terkejut walaupun sedikit. Apa kabar, Hyung?"

"Brengsek, kemana saja kau?!" Pekik Taeyong marah.

"Hongkong," Sahut Lucas santai.

Taeyong memutar kedua bola matanya malas, "Aku akan mengambil tas sebentar, tunggu aku."

Taeyong melangkahkan kakinya kembali menuju kekelasnya.

blackhell [재용]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang