Dia Datang

13 2 0
                                    

Satu tahun pun berlalu...

Aku tak menyangka ternyata aku dengan dia sudah 1 tahun kenal, yang awalnya aku takut dengannya namun dengan banyak yg mensuport aku, akupun mengerti dan akupun paham akan arti dari segalanya.

Tetapi aku bingung aku tak pernah memberitahu alamat rumah ku kepadanya tetapi waktu malam itu ternyata ia datang kerumah ku dengan penuh semangat.

Entahlah aku tak mengerti bahkan aku tak tahu apa maksud kedatangan dia pada malam itu.

Malam itu aku sedang duduk di teras rumah sambil membaca buku.

"Assalamualaikum Hana..."

Sontak aku terkejut dengan kedatangannya.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ali... Bagaimana kamu tahu rumahku?"

"Iya Hana aku tahu rumahmu. Sebenarnya sudah lama aku mencari tahu keberadaan kamu selama ini. Aku bingung dengan sikap kamu yang tiba-tiba menjauh dari aku."

"Hmmm....."

"Eh ada siapa itu?"
Umi pun keluar dan bertanya pada ku.

"Assalamualaikum Tante saya Ali temannya Hana."

"Oh iya.. mari silahkan masuk."

"Iya tante terimakasih."

"Gak usah panggil Tante panggil umi aja. Sudah ayo masuk... Ka ajak masuk temannya jangan di luar."

"Baik umi. Mari Ali silahkan masuk."

"Iya terimakasih Hana."

Entah mengapa dengan kedatangan Ali aku merasa hal yang aneh, aku tidak tahu mengapa Ali tiba-tiba datang ke rumah ku.

"Ya Allah pertanda apakah ini ? Mengapa Ali datang kerumah ku? Ada apa ini ya Allah? Ya Allah ya rob jika memang niat Ali baik tolong permudahkan niatnya ya Allah tetapi jika niat dia tak baik tolong halangi ya Allah... Aamiin ya Allah ya rabbal alamin." Ucap ku dalam hati dengan perasaan yang tak karuan.

"Umi maaf jika kehadiran Ali mengganggu malam umi dan keluarga."  Ucap Ali.

"Iya gapapa ga ganggu kok. Memang nya ada apa Ali malam-malam begini datang kerumah Hana?" Tanya umi.

"Ali cuma mau tau rumah Hana dan keluarga Hana umi. Ali juga mau kenal Hana lebih jauh lagi umi."

"Nak Ali tau dari mana rumah Hana?"

"Ali cari tau sendiri umi."

"Bagaimana bisa nak Ali cari tau sendiri?"

"Iya sebelumnya Ali minta maaf umi waktu itu Ali sempat mengikuti Hana diem-diem umi. Ali tau Ali salah tapi Ali minta maaf ya umi Ali ga ada maksud apa-apa Ali cuma mau tau aja umi ga lebih."

"Ya Allah nak Ali ini kenapa kamu ga nanya ke Hana?"

"Sudah umi tetapi Hana ga mau ngasih tau Ali umi."

"Lho kenapa begitu Hana? Kamu ga boleh seperti itu jika ada yanh bertanya dengan mu harus kamu jawab dan kamu kasih tau jangan seperti ini sayang, kasihan nak Ali tuh." Ucap umi pada ku.

"Iya umi Hana minta maaf umi." Jawab ku.

"Sudah umi gapapa yang penting Ali sudah tau tempat tinggal Hana umi."

"Baiklah nak Ali."

"Silahkan Ali di minum teh nya." Tawar ku.

"Iya terimakasih Hana."

"Iya sama sama."

                            *****

Setelah berbincang-bincang Ali pun pamit pulang.

"Yasudah umi kalau begitu Ali pulang dulu ya umi ga enak sudah malam soalnya."

"Iya silahkan."

"Assalamualaikum umi, Hana."

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Ali pulang akupun langsung beranjak ketempat tidur karena waktu sudah malam akupun tidur. Besok aku harus bangun pagi untuk berangkat kesekolah dan menghadapi ujian sekolah.

Ketika aku ingin beranjak ke tempat tidur umi bertanya dengan ku.

"Ka sudah tidur?"

"Belum umi ada apa?"

"Umi mau nanya boleh?"

"Iya umi silahkan mau tanya apa?"

"Yang tadi itu teman kamu?"

"Iya umi dia teman aku."

"Dia laki-laki yang berani ya ternyata."

"Hmmm entahlah umi Hana tidak tau."

"Yasudah kalau begitu sekarang lebih baik kamu tidur karena sudah malam."

"Iya umi ini Hana juga mau tidur."

"Selamat beristirahat sayang."

"Iya umi, selamat beristirahat juga."

Akhirnya akupun tertidur pulas. Walaupun hati aku masih bingung dan penuh tanda tanya atas semua ini.

Yasudahlah aku ikuti saja alurnya seperti apa yang terpenting ini adalah jalan yang Allah telah tentukan untuk hidup ku.










Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh maaf nih viwers aku baru sempat update lagi 😋🎉

Jangan lupa tetap terus baca dan vote ya 🤗

Perjuangan kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang