Entahlah

12 4 0
                                    

Kenapa setiap ada seseorang yang datang ia harus pergi?

Astagfirullah ya Allah ada apa dengan hati ku ini mengapa setiap hari makin lama makin ke inget akan sosok dirinya yang jelas-jelas sudah tak bersamaku lagi.

Semuanya memang sudah jelas dan Allah itu benar-benar adil dengan para umatnya. Apa lagi umatnya yang tak pernah henti berdoa dan beribadah kepadanya.

Hana sadar akan apa yang telah ada di dalam pikirannya, kala itu Hana memang tidak tahu harus bagaimana lagi. Ia hanya bisa bertanya dalam hati kecilnya dan meminta kepada Allah agar apa yang ia rasakan segera hilang.

Untuk seorang wanita memiliki hal dan merasakan hal seperti Hana wajar tetapi tidak untuk terus menerus. Jika ia sudah pergi yasudah biarkan saja, in syaa Allah kelak Allah akan gantikan dengan yang jauh lebih baik lagi.

Allah tahu mana yang baik untuk umatnya dan mana yang buruk untuk umatnya. Bersyukurlah wahai ukhtyku jika kalian memiliki perasaan seperti ku dan seseorang yang kalian fikirkan pergi, itu tandanya Allah masih sayang dengan mu. Allah tak ingin kamu terus menerus merasakan hal seperti ini, jadi Allah lebih memilih ia untuk pergi bahkan tidak akan kembali lagi.

Ketahuilah janji Allah itu takkan ada yang tak di tepati, itu semua akan terlaksana. Kita sebagai manusia khususnya kaum akhwat, untuk menyadari satu hal. "Sebaik-baik nya wanita ia yang tak pernah berkata kasar dan ia yang selalu bersabar serta mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepadanya."

Tetap terus berjuang dan berusaha jangan sampai hati dan perasaan mu merasakan seperti apa yang Hana rasakan saat ini.

                           🥀🥀🥀

"Assalamualaikum umi..."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ada apa anak umi yang cantik?"

"Umi Hana mau minta maaf sama umi."

"Minta maaf apa nak? Kamu ga ada salah apa-apa sama umi,kenapa harus minta maaf?"

"Hana salah umi, Hana salah."

"Salah kenapa ? Hey Hana sini lihat umi, kenapa kamu menangis." Ucap umi sambil memegang pipi Hana yang penuh dengan air mata.

"Gapapa umi."

"Sayang kamu kenapa sini cerita sama umi, ada apa sebenarnya?"

"Hana malu umi Hana malu. Hana takut Allah marah sama Hana umi."

"Malu kenapa nak? Kok kamu ngomong seperti itu?"

"Hana udah salah mengasih hati Hana untuk orang lain yang belum tentu itu jodoh Hana umi. Maafin Hana umi maafin Hana."  Hana terus menerus menangis sesenggukan sampai umi nya pun bingung ia kenapa. Namun Hana selalu di hantui dengan perasaan malunya itu.

"Nak dengar umi yaa. Itu ga masalah sayang, itu hal yang wajar sayang. Setiap manusia apa lagi kamu seorang wanita pasti ingin memiliki seorang laki-laki yang kamu inginkan bukan?"

"Iya umi tapi Hana sudah tidak mau lagi. Hana malu, Hana takut umi Hana takut?"

"Takut kenapa sayang?"

"Takut kalau nanti Allah ga meridhoi nya umi."

"Hana tenang sayang sudah jangan nangis hapus air mata kamu dulu ayo nanti cantikk nya hilang lho."

"Ih umi mah jangan meledek Hana seperti itu."

"Ngga sayang umi ga meledek mu. Udah ayo cepat hapus dulu."

"Iya umi." Jawab Hana sambil mengusap air matanya.

"Sudah sayang."

"Sudah umi."

"Nah kalau ga nangis kan nambah cantikk jadinya hehe."

"Ih umi." Hana senyum malu.

"Sudah sayang jangan menangis lagi itu ga baik, masalah perasaan mu mengadu lah kepada Allah. Kelak kamu akan menemukan jawabannya."

"Sudah umi tetapi Hana masih bingung."

"Tak perlu kamu bingungkan lagi nak, ini hal yang wajar kok. Sudah ya umi ngga suka lihat kamu selalu seperti ini, seiring berjalannya waktu kamu pasti akan lupa akan hal ini."

"Hmm baiklah umi. Terimakasih.."

"Sama-sama sayang." Umi pun memeluk Hana dan menenangkannya.

Hana lega karena setiap ia ada masalah sekecil apapun ia selalu menceritakan kepada umi nya, dan Alhamdulillah umi nya selalu menanggapi dengan senang hati.

Memang sudah tugas seorang ibu membuat anak nya bahagia dan membuat hati anaknya merasa tenang.

Hana beruntung memiliki seorang ibu seperti umi nya itu. Umi nya sudah seperti teman bagi Hana, karena Hana sering sekali curhat dengan uminya.

Alhamdulillah hati Hana sedikit tenang dan tidak memikirkan hal yang tadi lagi. Ini semua berkat perkataan dan support dari umi.

Susah ya ternyata jika memiliki perasaan yang tak seharusnya kita miliki, dan lebih susah juga jika kita memikirkan hal yang tak seharusnya kita fikirkan pula.



Laa Tahzan Innallaha Ma'ana, ingat Allah tak pernah tidur, Allah juga tahu apa yang kita lakukan di dunia ini. Perihal jodoh,takdir,rezeki, dan maut itu semua sudah di catat oleh-Nya.

  -Hana Humairah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perjuangan kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang