Taksidermis Tidak Asal Mengawetkan

30 7 6
                                    

Lanjooot..

Sebenarnya mau riset sesuai urutan topik. Tapi yang satu ini nuntut minta didahulukan ya... jadilah. Bahasnya acak aja.

Ternyata setelah menyelesaikan satu topik, untuk memulai lagi tidak sesulit di awal.

Apa cuma aku?

Langsung saja, cuss langsung ke topik kedua.

Aku pernah berangan-angan menjadi seorang taksidermis. Haha. Terlihat keren bisa mengawetkan hewan.

Hewan aja bisa awet, apalagi aku sama kamu *wink*

Kata taksidermis sendiri diambil dari bahasa Yunani, taxis yang berarti penataan, dan derma yang berarti kulit (dermis)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata taksidermis sendiri diambil dari bahasa Yunani, taxis yang berarti penataan, dan derma yang berarti kulit (dermis). Secara garis besar, taksidermi berarti penataan kulit.

Menurut KBBI V, tak·si·der·mi/taksidérmi n seni mengolah dan mengawetkan binatang, sehingga tercipta burung, dan sebagainya serta mengisinya sehingga berbentuk seperti aslinya, seolah-olah masih hidup.

Tetapi, walau sama-sama mengawetkan, taksidermi jauh berbeda dengan pengawetan biasa menggunakan balsem seperti yang orang-orang Mesir kuno lakukan. Karena taksidermi mengutamakan artistik, menampilkan keindahan suatu spesies apa adanya dan dalam bentuk nyata. Seolah-olah hewan tersebut masih hidup.

Orang yang melakukan taksidermi disebut taksidermis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang yang melakukan taksidermi disebut taksidermis. Seorang taksidermis-semua profesi juga-tidak boleh asal-asalan dalam melakukan pekerjaannya. Salah sedikit bisa gatot alias gagal total. Seorang taksidermis minimal harus membekali diri dengan ilmu anatomi dan sistem kerangka hewan yang akan diawetkan agar hewan dapat terlihat masih dalam kondisi hidup setelah diawetkan.

Selain itu, seorang taksidermis juga harus menguasai ilmu dan seni dalam pengulitan, pengawetan kulit, pembentukan, dan mengatur posisi hewan seperti kebiasaannya di waktu masih hidup. Keempat komponen ini adalah pokok dari taksidermis itu sendiri.

Meskipun dibilang diawetkan, namun nyatanya hewan tersebut hanya tinggal kulit saja. daging, lemak, dan organ-organ dalam telah dibersihkan dan diganti dengan bahan sintesis seperti kapuk yang dililit kawat, serbuk kayu, manekin, atau plastisin khusus untuk di bagian mata.

Riset & ResetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang