Awal

9 0 0
                                    

"Oh jadi, Aina itu kamu?" Anak disebelahnya menyenggol, matanya melirik kearah layar HPnya.
"Jadi Hema itu kamu?" tanya gadis itu meyakinkan. Dia hanya tertawa, "Bisa gitu ya?". Gadis itu hanya tertawa kecil, "Tapi sebenarnya namaku bukan Aina, itu Cuma nama samaran gitu. Aku males pake nama asli." Jelasnya panjang lebar.

"Jadi namamu siapa?"

"Anya."

"Kamu kok mirip temenku, Alya." Gadis itu hanya tersenyum tipis.

Sejak hari itu Anya mengenal Hema yang akan menjadi bagian dari kisahnya.

Mereka bertemu di sebuah event. Kesan pertama Grista adalah seorang dengan tinggi lebih dari cukup, dan dari salah satu sekolah favorit. Alangkah senangnya Anya bisa berteman dengan manusia seperti Grista, maksudnya bukan hanya Grista saja. Tapi temannya yang lain juga. Tapi sepertinya Grista sudah mendapat lingkar pertemanan sendiri. Anya mengurungkan niatnya.

Event itu berlangsung 3 hari. Di hari pertama, Anya sebangku dengan teman Grista, Hayu. Anya pun tahu dari Hayu bahwa nama anak laki-laki itu adalah Grista dan bukan Hema.

Sorenya Anya satu tim dengan anak laki-laki itu dan harus berpisah dengan Hayu. Dan perkenalan kecil itu pun dimulai disitu. Tanpa sengaja mereka terjebak dalam random chat yang sama dan ternyata mereka satu kota, satu tempat dan mereka duduk bersebelahan.

Selama 2 hari Anya terus memperhatikannya. Entah apa yang membuat Anya begitu mengagumi Grista. Caranya tertawa, caranya memperhatikan materi, caranya bicara. Bagi Anya mungkin itu hanya sebatas kagum. Di hari terakhir Anya terpaksa pulang lebih dulu karena ada acara keluarga. Anya meninggalkannya tanpa sempat memberi pamit. Setelah ini mungkin Anya mengira tak akan bertemu dengannya lagi..

G R I S T A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang