Malam itu ku dengar kau sudah kembali ke Indonesia. Dengan sengaja ku selipkan sepatah dua patah kata dalam doa malamku, "Jika dia memang takdirku, pertemukanku dengannya lagi.". hanya sebatas itu tak lebih. Bahkan berharap saja tidak. Sebatas cukup.
Esoknya, dengan senja yang sama aku pergi ke toko es krim dekat sekolahmu. Aku begitu rindu hingga hanya es krim yang bisa meluapkan rinduku. Kucari rasa coklat favoritmu dan oreo favoritku. Tiba-tiba es krim coklat crispi diambil orang di belakangku.
"Masih suka es krim, Nya?"
Aku ingat tangan itu, aku ingat suara itu, aku ingat wajah itu.
Grista.
-untuk seorang teman yang tak sekedar aku kagumi, untuk seseorang yang aku tak bisa sebutkan namanya, untuk 'pantulan bunyi yang akan terdengar beberapa saat setelah bunyi berlangsung'. (a.n.a)
[END]
*well, sebenernya ini based on true story cuma ga gitu juga endingnya wkwk. Jadi cerita ini aku tulis pas kelas 2 SMA. Dan sekarang sejak 4 tahun berlalu aku masih baik sama anaknya, ya walau hanya sekedar teman hehe. Gatau pingin nge up cerita aja gitu, terus nemu cerita ini di folder lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
G R I S T A [END]
Short StoryTentang cerita dan rasa yang harusnya kamu tahu sebelum kamu pergi.