Dedek Biru

4.5K 646 21
                                    

"Pagi ibu ibuuu~"

"Pagi juga mbak leaan, haduh makin cakep aja"

Canda ketawa doang denger tanggapan buibu di tukang sayur. Ini sekarang tukang sayurnya berenti di depan rumah canda.

"Mau masak apa nih lean?" ini mbak donna yang nanya.

Canda nyengir "masih bingung mbak hehe"

"Kok jahe ama kunyit gak ada sih kang? Ini mau masak jadi susah kan" mbak wina protes.

"Lagi langka di pasar teh wina, kalo ada mah mahal harganya. Saya juga atuh yang rugi" kang sayurnya nyautin.

"Mbak beli ayam dong!"

"Eh siapa ini mbak wina?" Canda noleh kearah sumber suara itu tadi.

Mbak wina ngerangkul pundak cewek yang ada disebelahnya "oh ini adekku, namanya alessa. Baru keterima kerja di daerah sini makanya baru keliatan"

"Oohh"

"Halo kakak kakak, kenalin alessa~"

"Ih ya ampun gemesin banget sih" kata canda dengan gemes nyubit pipinya alessa.

Alessa ketawa "makasih loh kak hehe"

"Kang kangkung berapa?" mbak chitta ngacungin kangkung satu ikat.

"Ma rebu tiga iket teh"

"Kok makin mahal sih?" mbak chitta ngedumel.

"Apa apa sekarang mahal teh, hadeh lieur" mbak una nyautin sambil milih sayuran.

Canda aja masih bingung mau masak apa. Bimbang mau masak ayam apa daging.

"Bundaaa!" biru lari terus nemplok di paha canda.

Canda nunduk sambil ketawa "haduh bedakmu ituloh belepotan" terus di ratain bedaknya.

Alessa yang ngenotis ada makhluk unyu lain auto gemes "ya Allah lucunyaaa~ adek namanya siapa?"

Biru natap alessa polos "bilu kak ehe"

Alessa bingung "hah? Bilu?"

"Biru le" bales mbak wina. Alessa ngebuletin bibirnya doang karena paham sama keadaannya biru yang cadel itu.

"Ihh lucu!" Alessa nyubit pipi biru gemes.

"Bunda! Mau ayam! Tahu baso! Cikin cikin!" biru gerakin kedua tangannya kayak ayam ngepakin sayapnya gitu.

Canda gelengin kepalanya pelan. ibu-ibu yang lain ketawa "iya iya-"

"Biruuuu!" biru noleh dan nemuin adek canda, si Panji bukan Gumilang.

"Om panjiii! Sini!" Panji turun dari motornya terus nyamperin canda.

"Mbak shan, mas lian pulang ya?" Canda ngangguk.

"Kenapa?" Si Panji malah nyengir.

"Mau main lah, mumpung libur gini" canda muterin bola matanya males.

"Main mulu, cari pacar sana!" Panji manyun.

"Blom nemu! Udah ya! Aku masuk dulu! Permisi semuanya!" Panji ngacir masuk sambil nuntun motornya masuk ke dalam pelataran rumah canda.

"Om Panjiii! Ikuuuut!" biru lari ngikutin Panji.

"Loh itu si panji? Kok tambah tinggi aja" mbak chitta gak percaya. Mbak chitta dulu emang tetangganya canda pas di rumah orang tuanya dulu.

"Iya mbak.. Gak tau makan apaan dia" canda ketawa ringan nanggepin mbak chitta.

"Perasaan dulu masih se pinggang papa mu loh lean" lanjut mbak chitta.

B I R UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang