Aisyah baru saja membersihkan diri dan segera mungkin merebahkan diri dikasur. Rasanya lelah sekali. Prinsip Aisyah 'pantang melakukan sesuatu setelah mandi'.
Aisyah kembali mengingat kejadian yang terjadi disekolah, mulai dari Aisyah bengong didepan pintu sampai ada cowok yang negur Asiyah dengan songongnya, lalu Melan yang bercerita bahwa cowok dikelas Aisyah tampan semua. Hmmm, jika dipikir-pikir memang benar, mereka semua tampan. Aisyah tahu itu, karena setelah istirahat berlalu, ada perkenalkan disetiap kelas, jadi Aisyah sudah lumayan hafal anak lelaki dikelas.
Ada delapan lelaki dikelas aku. Hmm, biar gue absen dulu. Aisyah berbicara dalam hati.
Yang pertama, namanya Sam. Dia cowok yang udah negur gue dengan songongnya. Sedikit yang gue tau, dia adalah seorang Hafidz, penghafal Al Qur'an. Wajah dan penampilan memang sangat cocok jika disebut Hafidz. Tapi, ntahlah pertemuan pertama gue yang gabaik sama dia, jadi dimata gue dia tetep aja keliatan tengil. Huh!
Yang kedua Fauzi, dari pembawaannya dia terlihat sangat berwibawa, cocok jika jadi pemimpin. Dia juga seorang Hafidz sama seperti Sam. Dan dia juga bisa dibilang kocak. Mengingat pas perkenalan tadi, dia ngelawak, dan itu lucu.
Yang ketiga Adrian. Kalau dari kacamata aku. Dia itu agak mirip dengan Sam. Agak loh ya! Pembawaannya kalem. Anak Hafidz juga. Kalo dibandingin sama Sam, Ardian lebih cocok dibilang anak Hafidz dibanding Sam. Satu nilai plusnya, dia nggak banyak bicara.
Yang keempat Hanif, pembawaannya kalem dan cool. Tapi, kalau ditelisik lagi, dia sama kocaknya dengan Fauzi. Nggak kalem-kalem banget.
Yang kelima Rizki, dia menurut gue anaknya gajelas. Yaudah, gajelas apalagi yang mau dijelasin?
Yang keenam Dodi, dia cool banget. Gatau si emang cool atau emang dasarnya pendiem. Konon katanya, dia pecinta Fisika.
Yang ketujuh Huda, dia itu tampan, hidungnya yang kek perosotan, dan dia itu humor banget.
Yang kedelapan Zaen, dia lebih humor dari Huda. Dia sebenarnya ga tampan-tampan banget. Tapi, karena dia kocak abis, gue kasih nilai pless deh.
"Astaghfirullah. Kok gue malah kek lagi penjurian si, pake nilai-nilai orang segala lagi. Sadarr syahh!" maki Aisyah kepada dirinya sendiri.
****
Diruang makan, Aisyah sedang menikmati makan malam bersama Abi, Umi, sama Abang Fadil. Jadi, Aisyah mempunyai Abang yang saat ini sedang kuliah di salah satu Universitas ternama di kota tempat Aisyah tinggal, yaitu Jogjakarta. Abang Fadil duduk di semester 4.
"Aisyah, gimana sama sekolah kamu?" tanya Abi saat sudah menyelesaikan ritual makannya.
"Gak gimana-gimana Abi, kan baru masuk tadi, belum ada apa-apa"
"Bohong tuh bi, Ais keganjenan disana, tadi Ais cerita katanya ada cowok ganteng yang tengil tapi gan...." Fadil tak menyelesaikan pembicaraan nya karena mulutnya dibekap oleh Aisyah.
"Abi, jangan dengerin Bang Fadil, yang diomongin Bang Fadil ngga bener." ucap Aisyah gregetan
"Ishh, tangan kamu bau asem, Ais." decak Fadil
"Yaa abisnya Abang nyebelin deh." Aisyah ngambek
"Fadil, liat tuh adik kamu ngambek." kata Umi
"Ngambekan banget jadi cewe." ledek Fadil
"Abangggggg!" jerit Aisyah makin marah
Fadil ngakak melihat adiknya marah. Itu adalah kesenangan bagi diri Fadil. Sampai...
"Fadil, udah" stop Abi. "Gimana kuliah kamu?"
"Aman bi." ucap Fadil dengan cengiran khasnya.
"Kalian ngga boleh pacaran loh ya, awas kalo sampe diantara kalian ada yang ketauan pacaran, abis sama Abi." Ancam Abi Umar.
"Serem banget bi." ucap Fadil
"Udah ya, Fadil, Aisyah, kalian kembali ke kamar kalian ya, belajar." Ucap Umi Laeli menengahi
"Baik umi." ucap Fadil dan Aisyah berbarengan.
Happy Reading 🤗
RUMIT