2

28 10 4
                                    

Typo bertebaran..

"Aku nggak papa kok, hidup itu lucu ya key,"

"Maksud lo?"

"Lupain aja Key,"keyland hanya mengangguk dan berfikir apa yang dimaksud oleh Karin. Hening, tak ada satupun dari mereka yang membuka suara. Hari mulai sore dan sebentar lagi hujan akan turun, sekolahan juga sudah mulai terlihat sepi. Namun, Karin dan Keyland masih berada didalam kelas, Karin masih sibuk dengan pikirannya dan menatap awan yang sudah mulai berwarna kehitaman, sedangkan Keyland ia sibuk mengamati wajah cantik Karin.

"Udah puas belum lihatin aku?"

"Gu-gue nggak lihatin Lo kok, gue lihatin nyamuk di atas kepala kamu,"ucap Key beralasan

"Key, ternyata kamu pinter ngeles ya," Karin terkekeh

"Siapa yang ngeles, orang tadi beneran ada nyamuk kok,"Keyland menggaruk tenguknya yang tak gatal

"Iya deh iya, biar Key bahagia haha,"gadis itu membereskan barang-barangnya dan mengendong tas berwarna baby pink miliknya

"Mau pulang? kan diluar udah gerimis,"

"Kalau gerimis kenapa?"

"Ntar Lo sakit, gue nggak mau ya kalau ntar Lo sampai sakit,"

"Key, hujan itu menenangkan, hujan itu teman, dan dengan hujan aku bisa ngeluarin semua apa yang aku rasain,"

"Karin dengerin aku, mulai sekarang Lo bisa ceritain semuanya ke gue, gue ada buat Lo, bahkan dua puluh empat jam gue ada buat Lo, sekarang gue tanya apa dengan Lo main hujan-hujanan, apa hujan bakalan slesaiin masalah Lo? nggakkan?masalah itu dihadapi Rin, sekarang gue ada sebagai sahabat kapanpun Lo mau berbagi cerita gue ada buat lo,"gadis itu sudah bergelimang air mata, keyland memeluknya dengan erat,

"Jangan sedih lagi Karin, gue ada buat Lo,"ucap Keyland,sambil mengelus rambut lurus Karin

"Kenapa dipelukan Keyland gue bisa ngerasain pelukan hangat dari papa dulu,"ucap Karin dalam hati,Ia menjadi rindu dengan Ayahnya yang dulu, ayahnya yang penyayang dan pengertian padanya

"Rin gue boleh tanya?"tanya Keyland yang dibalas anggukan oleh Karin

"Kenapa Lo selalu sendiri sebelum ada gue? dan kata temen-temen, Lo orangnya pendiam dan suka menyendiri,"Karin terdiam, Ia berfikir apa Ia harus bercerita pada keyland

"It's Ok Rin, kalau Lo belum bisa cerita nggak papa kok, tapi Lo harus janji sama gue next time Lo harus cerita sama gue,"

"Aku dulu punya sahabat Key, dia baik banget, bahkan kita temenan dari waktu kita masih suka ngompol, kita selalu bersama kemanapun kita pergi, dan dulu aku punya teman banyak, tapi aku mulai menutup diri semenjak dia merenggut semua sumber kebahagiaan aku key,"Karin mengangkat sebelah bibir, Ia tersenyum kecut

"Aku nggak mau kalau aku punya teman lagi tapi ujung-ujungnya bakalan kayak yang kemarin-kemarin, aku nggak mau ambil pusing aja, dan akhirnya kamu datang di kehidupan aku, aku juga nggak tau kenapa aku bisa langsung bisa nerima kamu jadi sahabat aku dan aku sangat bersyukur punya sahabat sebaik kamu key,"ucap Karin

"Rin, mulai sekarang Lo harus bisa bergaul dengan baik Rin, apalagi sama anak-anak di kelas, mereka semua sebenarnya ingin berteman dengan Lo, percaya sama gue gak bakalan ada yang berani nyakitin Lo lagi, kalau sampai ada bakalan gue hajar tuh orang,"ujar keylan sambil memukul dadanya, hal itu membuat Karin tertawa

"Nah gitu dong jangan sedih lagi, Karin lebih cantik kalau tersenyum atau tertawa, Karin nggak cocok kalau nangis kayak tadi, lihat nih baju gue, ingus Lo pada nempel semua di baju gue,"ujar keyalnd

"Ihh.. Keyland,"ucapnnya,sambil memukul pelan bahu Keyland

"Aww sakit,"rintih Keyland dramatis

"Lebay. Udah ah ayo pulang, hujannya udah berhenti tuh,"mereka berdua meninggalkan kelas dan menyusuri koridor.

*****

Genap 5 bulan Keyland bersekolah di SMA pelita, Karin dan Keyland menjadi semakin akrab dan Karin kini juga sudah mulai berani berbaur dengan orang lain, meskipun belum sepenuhnya bisa berbaur dengan banyak orang tapi setidaknya Ia sudah mulai membuka diri pada teman satu kelasnya, itu semua berkat dukungan dari Keyland, laki-laki itu banyak membawa perubahan dalam diri Karin,

"Rin, apa hal yang paling kamu inginkan?"tanya Keyland setelah menyesap jus melon miliknya

"Emm, aku pengen punya kakak laki-laki, tapi aku anak satu-satunya,"


"Tapi semuanya udah terwujud setelah kamu datang Key, aku serasa punya kakak tauu, makasih ya key."

"Dan aku ingin me anak yang paling bahagia di dunia ini,"ucap karin dalam hati

"Oh ya, jadi seorang Karina Adhara hanya ingin menjadi seorang adik, uluh-uluhh adik perempuanku"ujar Keyalnd sembari mengacak-acak puncak kepala Karin,dan hal itu mampu membuat orang-orang yang menatap mereka meras iri, dan beberapa dari mereka terheran-heran melihat Karin menjadi anak yang periang

"Ihh.. Keyland rambut aku kan jadi berantakan begini,"

"Aduhh manjanya adikku yang satu ini,"ucapnya kemudian mencubit kedua pipi Karin, membuat Ia memajukan bibirnya beberapa centi

"Sakit key,"ucapnya sambil mengusap pipinya yang mulai memerah

"Iya deh, gue minta maaf,"ucapnya sambil terkekeh geli melihat Karin yang mulai merajuk

"Tidak dimaafkan!"

"Karina Adhara yang cantik maafin Key dong, kan Key cuma bercanda,"Karin tidak merespon ucapan Keyland

"Rin bibir kamu udah kayak bebek tuh, hahaha"

"Ih.. nyebelin, jangan ngomong sama aku lagi, aku marah ya,"

"Ceritanya marah nih,"ucap Keyland sambil mencolek pipi tembam Karin

"Jangan colek-colek ya, ini pipi bukan saus, enak aja main colek-colek,"hal itu semakin membuat Keyland gemas dengan gadis yang ada di depannya

"Gimana kalau sebagai permintaan maaf, nanti pulang sekolah gue beliin eskrim di taman?"tawar Keyland,hal itu membuat Karin menoleh dan mengangguk antusias

"Giliran eskrim gratis aja langsung iya,"ucapan Keyland pelan namun Karin masih dapat mendengarkan, Ia menatap Keyland tajam membuat Keyland tersenyum kikuk

"Jadi dimaafkan?"pertanyaannya hanya dibalas anggukan oleh Karin

.
.
.
.
.
.


Happy reading 🌈

Gimana? kalian suka?

TBC.

AboutLifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang