3

29 10 0
                                    

Typo bertebaran!


Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para siswa karena mereka bisa bersantai tanpa harus memikirkan tugas sekolah. Hari ini hari yang sangat membosankan bagi Karin pasalnya sedari tadi Ia hanya berada dikamar ditemani dengan buku novel tebal miliknya,

Tokk..tokk.. tok

"Iya Bu ada apa?"tanya Karin pada salah satu asisten rumah tangganya yang selalu setia pada keluarganya. Ia sudah bekerja semenjak Karin masih kecil dan bahkan Karin sudah terbiasa memanggilnya dengan Ibu, Ia sangat menyayangi Tini begitu juga sebaliknya, Tini sudah menganggap Karin adalah anaknya. Bahkan Tini tidak memanggil Karin dengan sebutan nona ataupun tuan muda , itu pun karena Karin yang memintanya Karin paling tidak suka dipanggil seperti itu oleh orang yang lebih tua darinya,

"Karin makan dulu ya. Tadi ibu udah masakin makanan kesukaan kamu loh, dari tadi ibu suruh makan jawabannya nanti-nanti terus kan kasihan nasinya nak,  kasihan perut kamu juga nanti maag kamu kambuh lagi,"ucap Tini penuh pengertian, Ia membelai puncak kepala Karin

"Tapi aku belum lapar Bu,"

"Ini sudah jam setengah sebelas loh,ibu tidak terima penolakan ya, pokoknya Karin harus makan sedikit tidak apa apa yang penting perutnya sudah terisi,"

"Iya deh, tapi ibu harus temani Karin makan ya,"rengek Karin manja

"Iya, ya udah ayo turun"mereka berdua menuruni tangga dengan bercanda gurau. Dan saat sampai di ruang makan Karin dan Tini duduk berhadapan

"Ibu mau lauk apa? biar Karin ambilkan"tanya Karin penuh semangat

"Karin dulu aja yang makan, ibu makan nanti saja,"

"Aduh ibu kebiasaan ya kan Karin udah bilang jangan begitu, ibu itu udah jadi anggota keluarga Aditama jadi kalau makan nggak usah nunggu Karin selesai makan,"ujar Karin menjelaskan pada Tini

"Tapi nak_"

"Udah ya Bu, sekarang kita makan, ibu mau lauk apa?"potong Karin

"Terserah anak cantik aja, nanti ibu makan kok,"

"Siap bos"ucap Karin dengan memberikan hormat pada Tini, kedua orang tersebut tertawa. Setelah beberapa menit mereka melakukan makan bersama karin melamun di tempatnya sedangkan Tini membereskan sisa makanan yang tadi

"Duhh, anak cantik kenapa ngalamun sih,"tanya Tini yang tiba-tiba muncul

""Ah ibu ngagetin aja,"

"Mikirin apa? kalau ada masalah jangan sungkan cerita sama ibu,"

"Bu, aku kangen deh sama bunda dan ayah yang dulu, dulu Karin merasa kalau Karin menjadi anak yang paling bahagia sedunia karena mereka selalu perhatian sama karin, tapi sekarang kenapa ya mereka  selalu sibuk dengan pekerjaan mereka, bahkan sekarang mereka jarang pulang,"Tini yang mendengar ucapan Karin menjadi merasa iba.

"Ayah sama bunda kan kerja buat Karin juga, jadi Karin harus ngertiin keadaan mereka ya, Karin nggak boleh sedih mereka kan berjuang buat masa depan Karin juga,"

"Tapi Bu, Karin nggak butuh uang banyak Karin cuma mau mereka selalu ada buat jadi tempat pulang Karin Bu, karin pengen berbagi cerita gimana keseharian Karin sama mereka,"

"Karin kan bisa cerita sama ibu, ibu siap jadi tempat pulang Karin, "

"Makasih ya Bu, Karin sayang sama ibu"

"Ibu juga sayang sama Karin,"Tini menarik Karin dalam pelukannya

"Ibu, Karin jadi pengen makan makanan ringan,"

"Bentar ibu ambilin ya,"Karin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, tak lama kemudian Tini kembali

"Aduh, makanannya udah pada habis semua nak, bentar deh biar ibu suruh pak jaya buat beli ke minimarket depan,"

"Biar Karin aja deh Bu, kasihan pak jayanya baru istirahat,"

"Lohh jangan, biar pak jaya aja yang beliin"

"Udah Bu biar Karin aja, Karin ambil uang dulu deh Bu"

"Ya sudah, tapi hati-hati ya,"

"Siapp kapten"

                                   •   •   •   •

Karin mengayuh sepedanya dengan hati-hati, Ia menikmati udara di siang hari yang tidak terlalu terik. Ia memakirkan sepedanya kemudian beranjak memasuki minimarket tersebut  Ia kemudian mulai mengambil beberapa Snack yang ia sukai, setelah dirasa cukup ia berjalan menuju kasir untuk membayarnya

"Terimakasih kak, kami tunggu kedatangannya kembali,"ucap penjaga kasir,Karin hanya membalas dengan senyuman. Ia mengamati Snack yang berada di kantong plastik yang ditenteng nya, brukk....
Seseorang menabrak tubuh mungilnya hingga Ia jatuh tersungkur,

"Aww"rintihnya, Ia mengusap sikunya yang terasa perih

"Woi! jalan pakai mata!"ujar seseorang yang menabraknya, Karin menatap laki-laki itu dengan sinis, Ia bangkit dan menghadap pada laki-laki itu

"Dimana-mana jalan tuh ya pakai kaki dong, mata fungsinya buat melihat. Udah tau salah tapi malah nyolot, dasar manusia"sarkas Karin

"Lo berani sama gue, minta maaf Sekarang!"

"Berani, makan sama-sama pakai nasi kenapa harus takut, aku nggak salah kenapa aku harus minta maaf seharusnya kamu yang minta maaf,"

"Lo"tunjuk pria itu

"Iya, kenapa?"ucap Karin ketus,kedua pria berjalan mendekati mereka

"Woi, Udah dong bro lagian Lo yang salah kan,"ucap salah satu pria tersebut

"Iya, lagian dia cewek, udahlah mendingan Lo minta maaf setelah itu urusannya bakalan selesai,"tambah pria satunya

" Buang-buang waktu aja"ucap Karin ketus, kemudian Ia meninggalkan ketiga pria itu

"Tunggu!"Karin tak menggubris sedikit pun Ia mulai mengayuh sepedanya tanpa memperdulikan ucapan pria tersebut

"GUE MINTA MAAF!" ucapnya lantang, itu tetap tidak membuat Karin berhenti ataupun sekedar menengok kebelakang, gadis itu tetap mengayuh sepedanya menjauhi minimarket tersebut

.
.
.
.
.
.
.
.

Happy reading 🌈

Gimana?kalian suka?
TBC.

AboutLifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang