AlRei-[Bab lima]

17 6 0
                                    

"Haduuh, gue ngantuk banget."

Pagi harinya aku berjalan sempoyongan seperti orang yang tak punya semangat hidup. Aku benar - benar mengantuk. Tadi malam aku tidur terlalu larut. Entah kenapa tadi malam aku terus menerus kepikiran Alfa.

Aku melangkahkan kakiku ke ruang kelas. Dira dan Salsa menatapku heran.

"Pagi, Reina." sapa Dira.

Aku tak menjawabnya. Aku berjalan menuju tempat dudukku tanpa menghiraukan mereka. Aku meletakkan kepala ku di atas meja dan memejamkan mata.

"Ngapa lo Rei? Pagi pagi udah lesu, ga biasanya." Tanya Salsa, heran.

"Tadi malam gue tidur terlalu larut." Kataku sambil terus memejamkan mata.

"Lah? Lo kenapa tidur larut malem? Belajar?" Tanya Salsa lagi padaku.

"Bukan." Kataku.

"Lah terus?" Tanya Salsa, lagi.

"Gatau kenapa tadi malem gue terus menerus kepikiran Alfa." Kataku.

"Alfa? Emangnya kenapa lo mikirin dia? Dia buat masalah sama lo?" Tanya Salsa lagi.

"Enggak. Gue juga ngga tau kenapa tadi malem gue kepikiran dia terus sampe ketiduran. Dan yang gue pikirin itu senyumannya Alfa." Jelas ku dengan nada lemas.

"Apa?" Dira dan Salsa terkejut.

"Tunggu tunggu, gue ga salah denger kan? Lo mikirin Alfa saat dia lagi senyum?" Tanya Salsa lagi. Dia tak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Iya... Senyumnya Alfa manis banget, gue jadi kepikiran dia terus." Tiba - tiba wajah Alfa yang tersenyum terbayang. Aku tersenyum saat mengingatnya.

"Reina, Reina. Ini gue ngga lagi mimpi kan?" Tanya Salsa lagi. Aku menghela napas panjang. Dia ini, kebanyakan nanya.

"Ya ampun Reina.." Dira menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Ia tampak sedikit terkejut. Pipinya pun memerah.

"Aku juga deg - degan saat kepikiran dia. Kenapa ya?" Masih dalam posisi tiduran. Aku menatap tembok yang ada di sampingku.

"Reina, jangan - jangan kamu..." Dira memotong perkataannya.

"Jangan - jangan..." Salsa juga memotong perkataannya. Lalu Salsa dan Dira saling bertatapan.

Aku tersadar akan sesuatu dan mengangkat kepalaku.

"Jangan - jangan aku..." Aku mengatakannya dengan ekspresi takut.

Dira dan Salsa menatapku. Mereka pikir aku tak menyadari kalau diriku sedang jatuh cinta. Mereka terkejut. Ternyata aku menyadarinya.

"Jangan - jangan aku punya penyakit jantung?" Aku memegang dadaku dengan kedua tangan. Dira dan Salsa kesal mendengar lanjutan kalimatku. Ternyata Aku benar - benar tak menyadarinya.

"Bagaimana ini? Aku harus periksa ke dokter saat pulang sekolah nanti." Aku merasa cemas dan mengepal erat tanganku.

Salsa semakin kesal. Ia lalu mendekati ku dan memegang pundak ku.

"REINA SADAR!! YAAMPUN, LO NGGA PEKA BANGET SIHH?! ITU BUKAN SAKIT JANTUNG NAMANYAAA!!" Salsa berteriak sambil mengguncang guncang tubuhku. Semua murid menatap ke arah kami.

"Salsa berhenti, anak - anak pada ngeliatin kamu." Dira memegang punggung Salsa—mencoba menghentikannya.

"Woy nenek sihir! Lo mau apain si Reina?" Ricky yang melihat kejadian itu segera menghampiri Kami. Sedangkan Indra dan Alfa hanya berdiam diri di tempat duduk mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlReiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang