Haihai Gaiseuu...
Kalian pasti pusing kan sama tugas?
Nih aku kasih asupan lagi biar ga terlalu mumet ehehehe
Vote jangan lupa ya kawan!Melihat kejadian itu, Yoona pun segera pergi dan meninggalkan yang lain
"Kau bilang tidak ada siapapun disini! Kau membohongi ku Hyera-ah?!"
Ucap Jimin yang melepaskan pelukannya."Cih, memangnya apa yang dia katakan?"
Tanya Suga kepada adiknya, Park Jimin
Seraya melirik Hyera"Tadi aku bertanya padanya, apakah hanya ada dia disini. Lalu ia menjawab iya, tapi nyatanya... Ada kalian dan terutama ada Yoona"
Ucap Jimin dengan merasa sangat bersalah pada istrinya, Park Yoona"Cih, wanita macam apa kau"
Ucap Rahma seraya mendorong wanita yang membuatnya sangat kesal, Kim Hyera.Jimin pun melepaskan jarum infus yang ada di tangan kanannya.
"Dasar wanita picik!"
Ucap Jimin tepat di telinga Hyera.
Emosi Hyera pun memuncak."Yak! Kau ingin kemana Park Jimin!"
Tanya Hyera, dengan khawatir dan berusaha untuk mengejar Jimin"Ingin mengejar istriku!"
Jawab Jimin dengan sangat emosi, lalu ia bergegas untuk mengejar YoonaYoona pun masih menangis sepanjang jalan sembari menggendong putrinya, Minyoo
Lalu ada halte bus, disitu Yoona terduduk dan menumpahkan air matanya lagi."Maafkan aku, hikss... Ini kedua kalinya kau masuk rumah sakit dengan alasan yang sama, kecelakaan. Hikss..."
Ucap Yoona bermonolog yang masih setia mengeluarkan air matanya."Maafkan aku, aku pergi dari rumah. Aku tidak pamit padamu. Maafkan aku hikss, dan sekarang aku benar-benar kecewa padamu Park Jimin. Hikss"
Lagi-lagi ia menangis dengan kencang di halte bus yang sepi, karena sudah tengah malam. Tapi masih banyak kendaraan yang berlalu lalang."Aku sakit hati padamu, tidak dianggap sebagai istri itu sangat kejam bukan? Hikss, Dan aku sakit hati kau memeluk dia, aku benci itu Jim hikss"
Lanjut nya yang masih menangis.
Yoona terus menerus menangis tak peduli orang melihatnya, meskipun hanya 1 atau 2 orang yang lewat.Jimin pun berlarian mencari Yoona.
Ia merasa bodoh sekali hari ini, Jimin bodoh.
Ia terus mencari Yoona.
Jimin sesekali menumpahkan air matanya.Dan akhirnya ia melihat, seperti Yoona di halte bus yang tidak jauh dari rumah sakit.
Dan ya! Itu Yoona, istrinya."Aku sakit hati Jim, hatiku sakit hiks"
Ucapannya terdengar jelas di indra pendengaran Jimin.
Jimin meneteskan air matanya, dan berjalan menuju Yoona"Aku mencintaimu Jim hiks. Maafkan aku hikss"
Ucapnya kembali, air matanya pun terus mengalir
Lalu ia tertunduk sembari menatap putri kecilnya"Aku yang seharusnya meminta maaf padamu"
Ucap Jimin dengan tiba-tiba menghampiri Yoona, Yoona pun mendongakkan kepalanya lalu ia segera menghapus air matanya.
Yoona berdiri, dan hendak pergi meninggalkan Jimin"K-kau, untuk apa disini?! Bukankah kau bersama-"
Ucapan Yoona terpotong karena Jimin memeluknya sekilas, dan mencium putrinya."Seharusnya aku yang bertanya, untuk apa kau disini? Ini sudah larut, dan maafkanlah aku"
Ucap Jimin seraya menangkup kedua pipi Yoona, tak peduli. Yoona pun melepaskan tangan Jimin dari wajahnya dan membuang muka."Aku akan segera pulang"
Ucap Yoona, lalu ia berjalan kembali. Ia berjalan dengan cepat
Dan Jimin pun tentu saja mengejarnya.
Lalu Jimin menarik tangannya, hingga ia terhenti."Ku mohon maafkan aku dan kembali ke rumah, Yoona"
Ucap Jimin dengan sangat memohon lalu ia menundukkan dirinya ke kaki YoonaYoona pun menangis kembali dan meraih Jimin untuk berdiri.
"Tidak usah berlebihan, bangunlah"
Ucap Yoona yang masih terdengar isakan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear [Completed]
Random"Seharusnya aku saja yang mati" -Park Jimin- #VOTE!!! #PJM