L i m a

64 15 4
                                    

"Anak kelas dua belas masih boleh ikut lomba gak ya?" Tanya Gea entah pada siapa saat melihat pengumuman di akun Instagram sekolahnya yang menyebutkan perayaan ulang tahun sekolah dengan berbagai macam lomba. Ia sedang asik rebahan di kamarnya saat melihat status terbaru dari akun sekolahnya.

Gea tiba-tiba tertarik untuk ikut tampil di tahun terakhirnya di sekolah ini. Apalagi di acara sebeken HUT sekolahnya. Pikirnya, siapa tahu bisa menambah piagam penghargaan dan menjadi pertimbangan jika ingin mengambil kuliah jalur prestasi. Tangannya langsung membuka aplikasi WhatsApp dan membuka ruang chat kelasnya.

Guys, kelas XII masih boleh ikutan lomba gak sih?

Eko Prasetya
Setau gue gak boleh deh

Surya bagonggg
Tanya langsung ke guru deh
Lo mau ikut lomba dance pasti kan?

Iya nih, mumpung tahun
terakhir kan yaa

Besok deh gue coba
tanya ke ibu Mila

Surya bagonggg
Gooddddd...

Nanaaa
Ehh, wkt d ruang guru gue dengar gak boleh sih

yg ngomong siapa na?

Nanaaa
Pak nathan ge.

Putri ayoe
Kesempatan nih buat nge-wa :D

Cena
Jgn ganjen" nanyanya

Ehh, gue belum
nge-wa ya, Cen.
Lo udah nuduh aja

Cena
WKWKWKKWWKWK
KWKWWKWK

Gea mendengus kecil sambil tersenyum senang dan membalikkan badannya. Tangannya bergerak cepat mencari nama Pak Nathan di kontak WhatsApp.

Malam, Pak.
Maaf saya mengganggu.

Gea melihat dua centang biru, artinya dia tinggal menunggu balasan dari Pak Nathan. Namun tidak ada tanda-tanda bahwa pria yang ia sukai itu online. Berkali-kali ia membuka ruang percakapan dirinya dan Nathan, pindah ke ruang percakapan yang lain bahkan sampai tiga puluh menit kemudian tetap tidak ada balasan.

"Wahh, kasian gue," gumam Gea untuk dirinya sendiri sambil melihat kembali pesannya dan meletakkan handphone nya di sisi tempat tidur.

Gea memejamkan matanya. Sayangnya, sebentarnya Gea diganggu oleh dering alarm yang selalu membangunkannya di jam lima pagi. Dirinya tersentak bangun. Terasa hawa dingin AC menyambut permukaan kulitnya. Tangan Gea langsung mengambil HP dan mematikan alarm tersebut.

"Ketiduran," gumamnya. Padahal semalam ia merasa tidak begitu mengantuk tapi baru terpejam sedikit saja sudah bablas sampai pagi.

Gea teringat pesan WhatsApp yang ia kirimkan ke Nathan, dengan semangat dia membuka aplikasi itu dan tersenyum ada jawaban di sana.

Pak Nathan
Malam Gea. Ada apa?

Maaf pak, semalam
saya ketiduran
N

anti saya tanya
di sekolah saja ya pak?

Gea tersenyum kecil dan langsung bersiap diri. Dirinya sudah tidak berangkat ke sekolah dengan Nathan sejak tiga hari lalu. Gea terlalu malu untuk selalu merepotkan Nathan walau dirinya sangat senang. Gossip yang beredar juga mulai tidak enak didengar dan dengan terpaksa Gea mengatakan Nathan tidak perlu mejemputnya lagi.

"GEAAAAAAA....."

Teriakan yang Gea kenal membuat Gea langsung berlari masuk kelas. Malu dia dengan tingkah Cena yang sering abai dengan sekitar.

Mengeja LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang