Part 5 Cemburu

373 76 185
                                    

Amanda menghentakkan kakinya ketika sudah berada di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Amanda menghentakkan kakinya ketika sudah berada di kantin. Ia mencari keberadaan kedua sahabatnya. Setelah menemukan Aira dan Syfa, Amanda langsung berjalan menuju keduanya dengan keadaan kesal.

Suara kursi membuat Aira dan Syfa mendongangkan kepala dan melihat Amanda yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja.

"Kenapa lo? Ditolak lagi sama Gibran?" tanya Syfa. Ucapan Syfa tentu saja benar.

"Gue, bakal bisa dapetin hati tuh cowok," ujar Amanda.

"Udah, mending dinginin dulu pikiran lo dan makan, nih," ujar Aira dan mendapat anggukan dari Syfa.

"Iya, mending lo makan dulu." Setelah itu, Amanda langsung mengangguk dan kemudian memakan makanan yang sudah dipesankan oleh kedua sahabatnya itu. Suasana hatinya sedang kacau saat ini.

"Woy! Makannya pelan-pelan napa, Nda!" seru Aira ketika melihat Amanda yang makan seperti orang kesetanan.

Amanda tidak memerdulikan ucapan Aira dan Syfa.

Ehukk

"Nah, dibilangin juga, nih minum." Amanda langsung mengambil air yang diberikan Syfa kepadanya. Setelah selesai minum, Amanda menyimpan kembali air tersebut.

"Kak Amanda!" teriak seseorang dari arah pintu masuk kantin. Amanda dan kedua sahabatnya melihat ke arah pintu, bukan hanya mereka bertiga. Namun, seluruh yang berada di dalam kantin itu pun melihat ke arah siapa yang memanggil Amanda tadi.

Orang itu langsung mendekati Amanda yang tengah melihatnya dengan alis terangkat.

"Kak, Gibran ada yang dekatin, teman sekelas pula!" seru cewek itu.

"Siapa?" tanya Amanda dengan nada sedikit naik.

"Itu Kak, mending Kakak ke kelas aja!" suruh cewek itu.

"Terima kasih, karena lo udah jalanin perintah gue!" seru Amanda. Setelah berkata seperti itu, Amanda berlari keluar dari kantin menuju kelas Gibran diikuti oleh kedua sahabatnya dan adek kelasnya tadi.

Amanda sudah berada di depan kelas Gibran. Dilihatnya seorang gadis yang tengah duduk di samping Gibran dengan sedikit berdekatan. Emosi Amanda mulai tersulut. Ia pun dengan cepat berjalan ke arah Gibran dan gadis itu.

Tanpa ingin berlama-lama, Amanda langsung menjambak rambut gadis tersebut, membuat Gibran dan gadis itu serta seluruh isi kelas terkejut. Semua tatapan beralih ke arah Amanda. Bahkan telah banyak yang berdiri di luar kelas yang ingin menonton aksi seorang bad girl tersebut.

Amanda menjambak rambut cewek itu tanpa ampun. Emosinya sudah diujung batas saat ini.

"Lo, ngapain dekatin Gibran, hah!" teriak Amanda tanpa melepaskan jambakannya. Gadis itu yang dijambak itu lalu meringis kesakitan, sedangkan Gibran bingung harus melakukan apa.

GIBRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang