Part 8 Perhatian?

267 59 152
                                    

Chat singkat Gibran dan Amanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chat singkat Gibran dan Amanda....

                                                                                                   ♡♡♡

Amanda tersadar dari tidurnya saat teriakan sang mama menggema dari pintu. Suara keras itu mengusik tidurnya yang nyaman, dan dengan enggan ia meninggalkan dunia mimpi yang indah. Dengan langkah yang masih tertatih, ia berusaha membangkitkan semangat paginya.

Beberapa saat berlalu, Amanda keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah yang rapi. Teriakan ibunya membuatnya cepat bergerak, dan tanpa banyak basa-basi, gadis itu menyusun perlengkapan sekolahnya ke dalam tas dengan sigap. Amanda melempar pandangan cepat ke arah jam tangannya, yang menunjukkan pukul 07:55. Realisasi bahwa dia sudah terlambat membuatnya buru-buru menyelesaikan persiapan paginya.

Amanda tergesa-gesa keluar dari kamar dan bergegas ke lantai bawah. Dengan langkah cepat, ia menuju meja makan di mana orang tua dan abangnya sudah berada di sana.

"Selamat pagi, Keluargaku," sapa Amanda. Ia meraih segelas susu yang disiapkan oleh sang mama, lalu berlari keluar tanpa sempat sarapan.

"Amanda, sarapan dulu!" teriak sang mama.

"Tidak, Ma! Nanti Amanda sarapan di sekolah!" teriak Amanda. Tanpa menunggu respons, Amanda melangkah menuju garasi untuk mengambil motornya.

                                                                                        ♡♡♡

Amanda memarkirkan motornya di tempat biasa. Setelah itu, ia berlari menuju kelas dengan sangat cepat. Hari ini ia terlambat lagi.

Tepat di depan pintu kelas, Amanda berdiri, menarik napas perlahan, dan mengembuskannya. Saat hendak membuka pintu, pandangannya teralihkan oleh kehadiran pujaan hati yang kini tengah berdiri di depan kelasnya.

Gibran, ga cape apa ya jadi orang cakep mulu? batin Amanda.

Setelah itu, Amanda berniat membuka pintu. Namun, seseorang terlebih dahulu muncul di sana.

"Amanda! Kamu telat lagi di jam saya!" Teriakan itu membuat bulu kuduk Amanda merinding. Seseorang di depannya adalah guru ter-killer di sekolahnya, Ibu Surya. Gadis itu lupa bahwa hari ini adalah jam pelajaran beliau, dan dirinya terlambat. Amanda hanya cengar-cengir menanggapi.

"Maaf, ya, Bu. Besok-besok ga bakalan aku ulangin kok," ucap Amanda.

"Ayo, kamu ikut ibu, sekarang!" Mau tidak mau, suka tidak suka, Amanda harus mengikuti perintah dari Ibu Surya dengan berat hati. Ia tidak bisa menghindar dari perintah guru ter-killer tersebut. Saat berjalan mengikuti Ibu Surya, Amanda melihat sang pujaan hati kini tengah memasang earphone di kedua telinganya.

Seakan dunia bergerak lambat. Amanda dan Gibran saling berpandangan sekilas. Amanda memberi kode terhadap cowok itu agar bisa menolongnya dari hukuman Bu Surya. Namun, seperti biasa, Gibran acuh tak acuh terhadapnya dan memilih untuk masuk ke dalam kelas tanpa menghiraukan gadis tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIBRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang