Hari ini adalah hari kemageran para remaja ialah hari Jumat.
Saat ini Aleta sedang belajar bahasa indonesia. Bukannya Aleta bodoh dalam pelajaran tapi dia malas kalau pembelajaran bahasa indonesia karna gurunya terlalu banyak ceng-cong atau ngomong. Gurunya hanya menjelaskan pembelajaran dengan keasikannya sendiri. Semua siswa memanggilnya Pak Aji karna dia sudah tua.
Tak lupa ia sering memakai songkok hingga seluruh siswa memanggilnya Pak Aji.
Tak lama sekarang jam menunjukkan pukul 10.30 yang bertanda sekarang waktunya istirahat.
Aleta memancarkan wajah yang berbinar yang sebelumnya ia hanya tidur dibangkunya. Ia langsung merapikan mejanya yang sebelumnya banyak buku yang ia jadikan sebagai bantal selama pelajaran.
"Kantin yuk!" ajak Avani ke Agatha dan Aleta ketika mereka selesai merapikan bangkunya.
"Gas!" seru Avani sambil menggandeng sahabatnya. Aleta di kanan dan Agatha disebelah kiri.
Sesampai dikantin banyak mata yang tertuju ke tiga bidadari itu.
Jangan salah, Aleta yang memiliki kulit putih bersih, body-goals dan wajah yang sangat cantik, dan tak lupa dengan rambut yang ia ikal agar tak cepat kegerahan yang membuat leher nya terekspos dengan sangat cantik.
Agatha yang kulitnya putih, rambut sebahu dan memiliki wajah yang cantik. Ia juga memiliki tubuh yang body-goals.
Selama ini banyak cowok yang nembak Agatha tapi ia tolak dengan mentah-mentah. Ia sangat malas berurusan dengan cowok karna menurutnya cowok hanya menyulitkannya.Vania yang tak kalah juga memiliki kulit yang sangat putih dan gayanya yang trendy tak ingin ketinggalan jaman atau dikalahkan dengan anak remaja diluar sana. Vania orangnya friendly sehingga ia memiliki banyak teman.
Alvaro yang tersadar kedatangan Aleta hanya memandangnya dengan senyuman kecil yang tak dapat dilihat.
Tapi tak disangka Qiana malah melihat Alvaro tersenyum dan kaget. Baru kali ini Qiana melihat seorang Alvaro, cowo dingin, brutal, ketua geng Elang Putih tersenyum. Qiana memandang apa yang Alvaro pandang sejak tadi.
Qiana memasang wajah yang murka atau marah ke orang yang dari tadi alvaro pandang, Aleta.
Tunggu aja lo bitj gue akan bikin perhitungan ke lo - ucap Qiana dalam hatinya sambil tersenyum miring.
Aleta dan Agatha duduk di pojok sambil menunggu Avani yang memesan makanan.
Tak selang lama Avani datang dengan membawa nampan yang berisi makanan mereka bertiga.
Aleta yang merasa ada tatapan yang tertuju di dia merasa terusik karna tatapan itu.
Dan mata Aleta dan Alvaro bertemu dan saling berpandangan. Aleta yang tak lama tersadar langsung menolehkan kepalanya agar tak berpandangan dengan Alvaro.
kok gue jedag-jedug ya?? - tanya Aleta dalam hatinyaa.
Qiana yang melihat perlakuan Aleta dan Alvaro merasa jera dan memendam kemarahannya ke Aleta. Ia memiliki rencana yang licik untuk Aleta.
tunggu aja lo jalang
gimanagimanaaa
sorry kalau ada typo yahh 🖤
aku usahain yang terbaik dach♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen FictionAlvaro Argi Naruna . Alvaro adalah ketua geng Elang Putih yang sangat ditakuti disejagat jakarta. Alvaro adalah Most Wanted di SMA Tunas Bangsa , tak hanya ditakuti dan ketampanannya saja yang terkenal , melainkan sikap badboy nya juga . Aleta quenb...