"pagi, vernon."
vernon menoleh pada suara yang menyebut namanya. matanya lalu menangkap seorang wanita yang terduduk pada sofa. "eh--kalku-" vernon menghentikan ucapannya saat melihat lawan bicaranya mendelik tajam. "...tokyo? kok udah datang? shift kita kan siang."
"aku mau nanya hal yang sama ke kamu. kok kamu udah datang?" satu sisi bibir perempuan itu tertarik ke atas, membentuk sebuah senyum miring, "gimana senamnya?"
"LhO kOK!? kOk kamu taU?!"
melihat ekspresi kaget yang ditunjukkan pria itu, tokyo malah tertawa kecil. "kamu ngapain ikut senam ibu-ibu sih? segitu gabutnya?"
//
jam 7 pagi, mobil tokyo sudah terparkir rapi di basement hotel batikwangsa. padahal shiftnya baru mulai pada siang hari.
yah, ada sedikit masalah di rumah sehingga ia memutuskan untuk kabur saja ke "kantornya".
sebenarnya tidak ada yang dapat ia lakukan di sana, tetapi setidaknya ia merasa lebih teduh.
hotel batikwangsa adalah hotel bintang lima dimana tokyo bekerja sebagai demi chef, jabatan yang menempati posisi tengah pada struktur organisasi dapur. belum cukup tinggi untuk membuatnya bisa berleha-leha, namun tidak terlalu rendah sehingga ia harus menghabiskan setengah harinya hanya untuk mencuci piring dan mengupas kentang.
posisi tokyo akan membuatnya super keringetan di dapur; disibukkan dengan belasan pesanan yang datang dalam satu waktu, tapi wanita itu senang akan pekerjaannya.
memasak adalah suatu kebahagiaan dan mengenakan chef jacket merupakan suatu kebanggaan.
tokyo mengecek sekilas penampilannya pada kaca spion depan sebelum turun dari mobil, kemudian naik lift untuk ke lobi. mungkin ia akan membaca majalah yang tersedia disana untuk menghabiskan waktu.
jemari tokyo sedang sibuk mengepang rambut sepunggungnya saat matanya menangkap sosok yang tidak asing berbaur pada kerumuman di areal depan pintu lobi hotel.
"vernon?" bisiknya pada diri sendiri dengan nada bingung.
dua hal yang membuatnya mengerutkan dahi;
satu, vernon sudah datang sepagi ini padahal shift laki-laki itu sama dengan dirinya- shift siang.
dan dua, ini yang teraneh. vernon berdiri di barisan pegawai wanita yang sedang mengikuti senam pagi!
setiap jumat pagi, batikwangsa menyediakan instruktur senam bagi para pekerjanya yang ingin menyehatkan tubuh, seperti yang sedang terjadi sekarang ini.
sepengetahuan tokyo dan memang sudah menjadi fakta crew batikwangsa, peminat kegiatan tersebut hanyalah dari kaum karyawan perempuan--sehingga melihat vernon ikut bergerak sesuai irama di kumpulan itu, sukses membuat tokyo terbahak-bahak.
perempuan itu segera merogoh kantong celananya untuk mengambil ponsel.
dan selanjutnya, tokyo sudah sibuk mengabadikan momen senam pagi rekan kerjanya itu.
//
vernon berdecak saat melihat tokyo merapatkan bibirnya berusaha menahan tawa. "kamu juga ngapain datang pagi? padahal kerjanya 4 jam lagi. segitu gabutnya?" ucap si lelaki mengutip perkataan si perempuan.
tokyo memajukan bibirnya saat vernon membalik ucapannya. "iya, aku gabut," jawabnya dengan asal.
vernon melirik jam tangannya, "mau ikut ke atas? biasanya jam segini ada sisa breakfast meal."
mata tokyo berbinar. mumpung belum sarapan. "mau!" serunya antusias atas tawaran vernon. "eh. tapi memangnya boleh?"
"kalau sesuai SOP, gak boleh sih. tapi biasa kalau sisanya emang lumayan, chef yudi bolehin anak-anak makan. dari pada dibuang."
"ohh gitu. enak banget... gak kayak chef pierre."
vernon mendengus. "chef pierre ketat SOP. susah."
"kamu sering ikut senam?" tanya tokyo saat mereka berdua berada di lift menuju dining room.
vernon bergumam mengiyakan.
"tapi serius deh, aku kaget liat kamu disana. aneh banget kalau dicocokin ke image kamu." tokyo menggeleng kecil sembari memindai penampilan vernon, lalu melanjutkan perkataannya, "lagian buat apa sih ikut gituan? emang seru, ya?"
vernon menggigit pipi dalamnya, bertingkah sedikit kikuk. "buat nyari cewek."
"hA?"
"banyak resepsionis cewek yang ikut. lumayan. bisa dideketin."
mulut tokyo terbuka sedikit. bingung harus memberi tanggapan apa terhadap kalimat barusan. pada akhirnya ia berdecak pelan, "dasar cowok."
mendengar itu, vernon hanya mengendikkan bahunya tak acuh,
bertepatan dengan pintu lift yang terbuka.
|| fiord ||
kioey's note:
HAI HAI HAI!! AKHIRNYA KITA KETEMU LAGI DI UJUNG HALAMAN - KIOEY'S NOTE - TAPI DI CERITA BARU!!!
AH, WALAUPUN AKU SUPER (DUPER) DEG-DEGAN UPLOAD "FIORD" HARI INI, TAPI AKU SENENG BANGET BISA NULIS GINI. BERASA NYAPA TEMAN LAMA GITU LHO T_Tcerita ini ada "mature tag"nya dan bahasannya mungkin akan lebih berat dari ceritera sebelumnya dan ada satu-dua hal yang mungkin bisa bikin kalian kesal.
kalau gak kuat, gak usah diterusin baca gak apa-apa kok.baiklah, seperti biasa. kalau suka, boleh dong dimasukkan ke library! :-) dan aku harap kita bisa bertahan sampai akhir cerita ^-^)9
selamat sabtu dan selamat bulan,
kawan air putih murni!