04 | k a l u n g

106 33 0
                                    

tadinya, kedua chef itu tidak dekat.

hanya sebatas "manja di satu dapur".

teman kerja di satu dapur.

vernon juga baru bergabung pada batikwangsa selama sembilan bulan. lima bulan pertamanya pun berada pada seksi lain, jadi tidak begitu banyak interaksi yang terjadi di antara mereka.

tetapi semenjak kejadian senam dan tahu gimbal, keduanya menjalin pertemanan secepat merebus tauge. hanya dibutuhkan waktu beberapa detik untuk mematangkan sayur kecambah tersebut. ya, secepat itu.

siapa juga yang menyangka racikan tahu udang goreng gimbal pak a'a benar-benar membuat tokyo ketagihan.

tokyo dan vernon jadi sering sarapan bareng di tempat itu, terkadang bersama adimas kalau shift pagi pria itu sudah selesai.

kali ini, mereka hanya berdua.

"kenapa kamu sering datang pagi?"

"kamu juga."

"aku senam."

"senam cuma hari jumat. hari ini hari rabu, vernon."

"aku nanya duluan, kamu jawab duluan."

"idih, nyebelin banget." suara kriukan samar terdengar saat tokyo mengunyah bakwan udang goreng. "enak banget asli ini tahu gimbal. candu."

"emangnya segabut itu sampe datang pagi?" vernon kembali menanyakan topik yang sengaja dihindari tokyo.

membuat si perempuan menghentikan kunyahannya, "sebenernya gak ada faedahnya kamu tau."

"tapi kita emang gak faedah."

"enak aja! kamu aja kali."

keduanya tertawa sampai vernon menatap tokyo lebih serius, "tapi, serius, emang kenapa?"

tokyo menghela nafasnya berat, "...ada masalah di rumah."

"masalah? berantem sama orang tua?"

"enggak, bukan."

"belum bayar ibu kost?"

"hA. apaan sih, vernon?"

"terus apaan... perasaan masalah anak muda itu-itu doang. jangan bilang kamu main cowok terus paginya ditinggal."

gara-gara mendengar prasangka dari temannya itu, tokyo hampir saja tersedak potongan lontong. "HAHAH. bangke juga tebakannya."

vernon tersenyum miring dan mengendikkan bahunya.

tokyo menyuap kerupuk berwarna pink ke mulutnya sebelum menambahkan kata-katanya, "pengennya sih gitu, tapi kulo wes duwe bojo tuh." (tapi aku udah punya pasangan tuh)

kali ini giliran vernon yang tersedak, ia sampai menepuk-nepuk dadanya. sangat kaget.

tokyo mengulurkan botol minum tupperwarenya pada vernon -yang langsung disambut oleh tangan si penerima.

kenapa sampai heboh begitu? batin tokyo.

"jangan bohong," ucap lelaki itu setelah pulih dari kekejutannya.

"bohong gimana?"

"kamu lagi bercanda, kan?"

"yang bagian mana? pengen main cowok?"

"bukan- yang punya suami."

"maunya sih bercanda."

"tokyO!"

"apa?"

"aku serius nanya."

"mosok kamu baru tau? udah berita lama kali." tokyo merogoh kerah bajunya, mengeluarkan kalung emas dengan cincin berwarna senada sebagai bandulnya. vernon hanya bisa terhenyak saat melihat benda tersebut. "peraturan dapur gak boleh pakai perhiasan tangan, kan. jadi kubuat kalung."

tokyo memonyongkan bibirnya saat melihat ekspresi nanar dari vernon, dahinya mengerut akan pemandangan di depannya. ada yang salah?

tapi pada detik selanjutnya, tokyo dibuat terbahak oleh wajah vernon yang semakin turun dan masam. "kenapa gitu amat sih komoknya!? serem tau."

vernon tetap terdiam.

|| fiord ||

kioey's note:
HAIIIII. HUWE KANGEN BANGET RAJIN UPDATE DI SINI.

sebenernya cerita ini tuh udah selesai tapi aku mau buat stock soalnya cerita selanjutnya belum rampung + sepertinya, untuk ke depannya aku bakal sibuk :,)

+ cerita selanjutnya ini agak-agak susah untuk ditulis, entah mengapa :,,)
(padahal cerita selanjutnya setelah cerita selanjutnya ini lebih seru/? makanya aku juga greget buat cepet-cepet selesaiin ketikkkk)

btw, vernon jadi koki tuh ganteng banget dah? aku nulis ini dari bulan Feb 2020 kan, terus di MV My My (Henggarae) vernon masak selai nanas T^T langsung menjerit "KYAAA GEMES BANGET!" (gak gini sih teriaknya, ini biar lebay aja)

oke. selamat bulan semuanya! :-)

FIORD • HANSOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang