Empat.

16 8 2
                                    

  Hari ini sama seperti hari sebelumnya, bangun pagi, bersiap, sarapan lalu berangkat. Ishara berangkat sekolah hari ini. Karena menurutnya keadaannya sudah lumayan membaik.

"Non Araa dianter bapak saja ya?" Tawar pak Parman yang sedikit khawatir dengan keadaan anak majikannya ini.

"Enggak usah pak, mending bapak nganter bi Rahma belanja ke pasar. Saya biar berangkat sendiri pakai motor"

"Tapi non Ara baik-baik aja?"

"Saya baik-baik kok pak, tenang aja yaa"

Setelah percakapan mereka selesai Ara beranjak lalu menaiki motor sportnya dan melaju menjauhi perumahan menuju sekolahnya.

.

.

.

Saat setiba Ishara di sekolah lalu disusul oleh Nayla. Ishara selalu santai dan dingin saat sudah berada di area sekolah, berbeda dengan di rumah atau di tempat manapun. Ishara berjalan mendahului Nayla yang sekarang mencoba mensejajarkan langkahnya.

Seperti biasa, mereka selalu mengganti roknya terlebih dahulu kemudian ke kantin.

"Ra, Dirga tuh" Kata Nayla menunjukkan keberadaan Dirga dengan sorot matanya.

"Eh? Sama Nafiza? Ngapain ya?"

"Dua hari kemaren kalau gak salah mereka jalan gitu, trus sempet fotbar ada apa di post juga di ig story nya Nafiza"

"Nafiza mantan Arga bukan?"

"Iya Ra, Nafiza mantan Arga"

Ishara langsung berjalan cepat mendekati Dirga

"Hai"

"Ra? Udah berangkat?" Ishara hanya mengangguk

"Dia Nafiza, lo kenal kan?" Ishara mengangguk.

"Kalian, lagi ngapain disini?" Tanya Ishara penasaran, pasalnya ini lorong yang sering di tempati siswa untuk sekedar berpacarana berduaan.

"Eh- kita-" Ucapan Dirga terpotong, Nafiza mengalungkan lengannya di lengan Dirga. Ishara yang melihat itu menaikkan alisnya bertanya

"Kalian lagi deket? Atau malah udah pacaran?"

"Engg-"

"Kita deket Ra, belum lama ini lo tau?" Semprot Nafiza, Ishara mengangguk-angguk kepalanya.

"Jaga Dirga gue yaa sebentar nanti gue ambil lagi" Kata Ishara kepada Nafiza lalu Ishara mendekat kepada Dirga dan mengecup pipinya singkat kemudian berlalu.

Nafiza terlihat menahan emosi, dalam hati Dirga senang Ishara memang mengetahui dirinya yamg sudah tentu gak mungkin suka dengan cewek seperti Nafiza.

Nafiza dan Dirga melihat Ishara yang berjalan menuju kantin dan kemudian ada seorang lelaki yang merangkulnya mesra, dia si adik kelas. Ryan. Dirga belum mengetahui bahwa Ryan adalah sepupu Ishara, dan sekarang Dirga sangat menahan emosi.

.

.

.

.

.

Jam berikutnya, Ishara memilih menenangkan pikirannya di rooftop sekolah. Kemudian ada seorang lelaki datang dan menghujami beberapa pertanyaan kepada Ishara.

"Siapa Ryan?"

"Dirga? Duduk"

"Siapa Ryan?!" Kening Ishara berkerut lalu berikutnya dia terkekeh

ISHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang