Sometimes things are created just to be seen, not to look at each other.
🍃🍃🍃
12 Tahun yang lalu.
4 Juni 2007
Senyum hangat pertama dan perasaan pertama.
Anak-anak bermain dengan riang di taman bermain. Menunjukkan wajah kegirangan karena memainkan permainan disana. Berbeda dengan anak perempuan yang murung berjongkok sendirian memainkan pasir dengan tangannya.
Tak ada yang mau bermain dengan gadis kecil itu. Mereka menjauhinya karena gadis itu cukup lusuh dan memiliki luka kecil di wajahnya, memar, merah, dan berdarah.
"Apa kau mau jadi temanku?" Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun menghampiri gadis itu. Mengulurkan tangannya membuat gadis itu mendongak.
"Namamu siapa? Aku Park Jimin. Apa kau mau jadi temanku?" Senyum manis dari seorang Jimin kecil mampu membuat gadis yang murung memperlihatkan senyumnya kembali.
Dia seolah melupakan rasa sakit di hati dan di wajahnya karena tawa Jimin. Sudah lama rasanya dia tak merasakan senyum dan tawa hangat orang lain untuknya.
Gadis kecil itu perlahan menerima jabatan tangan Jimin yang hangat. Dia merasa bahagia ketika ada seseorang yang mau menjadi temannya ketika yang lainnya bahkan tak peduli dan mengabaikan kehadirannya.
"Aku... Seulgi. Kang Seulgi."
-LAST OF ME-
Hari-hari berikutnya berlalu, membiarkan Seulgi melewatinya bersama Jimin. Setiap hari mereka bermain bersama di taman bermain, bahkan Jimin kecil kerap mengantar Seulgi pulang sampai di depan rumahnya.
Namun hari itu, Seulgi tak datang ke taman bermain seperti biasa.
"Maafkan aku! Aku tak akan mengulanginya lagi, lepaskan sakit." Gadis kecil itu terus dijambak oleh pria yang ia sebut 'ayah'. Berteriak, menjerit, meminta maaf untuk yang bukan kesalahannya pun rasanya percuma saja ketika rambut gadis itu justru terus ditarik semakin kuat.
"Aku sudah bilang jangan berani-beraninya kau keluar rumah! APA KAU INGIN AKU SIKSA KARENA MENGEMIS KASIH SAYANG DAN PERHATIAN KELUAR? APA KAU MAU MEMPERLIHATKAN PADA ORANG-ORANG BAHWA AKU MENYIKSAMU HAH? BEGITU?!" Teriak pria bernama Kang Namgu pada anaknya yang masih kecil. Suara teriakan itu bergema mengisi seluruh rumah kecil mereka yang berantakan.
Seulgi sudah tak tahan dengan perlakuan ayahnya, dia menepis tangan ayahnya sekuat tenaga melepas tarikan pada rambutnya
"Ayah tau jika Ayah menyiksaku tapi kenapa Ayah malah menyuruhku untuk diam? KENAPA TIDAK KAU SAJA YANG BERHENTI MENYIKSAKU DAN COBALAH UNTUK MENYAYANGIKU!!" Gadis 6 tahun itu sudah meledak tak mampu menampung kesakitan lagi, mengeluarkan kata-kata seperti orang dewasa.
Dia memang gadis kecil tapi karena keadaanlah yang memaksa untuknya berpikir dan bersikap dewasa jauh dari umurnya. Mulai menentang hal yang menurutnya salah di usianya yang bahkan belum mencapai belasan.
"Kau... BERANI KAU MELAWANKU SEKARANG!!" Satu tangan pria itu terangkat berniat memberi tamparan keras pada anaknya sendiri namun suara lain datang mengehentikan aksi kejam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last of Me[Pindah lapak/Akun]
FanfictionSetiap kali memikirkan mu itu menyakitkan, tapi aku senang. sekali saja, tolong lihat aku sekali saja sebagai seseorang yang selalu berada di sampingmu. Kenapa, aku masih tak bisa menyerah padamu? Aku bertahan pada kenangan yang melayu. Apakah itu k...