Give me your hand,
Save me.I need your love before i fall
More, and more broke.
🍃🍃🍃
Sudah beberapa minggu semenjak kehadiran Yewon dan perubahan pada diri Jimin yang perlahan lebih sibuk mendekati Yewon.
Seulgi sudah mencoba berpura-pura bersikap seolah tak ada yang terjadi pada dirinya. Berpura-pura mendukung perasaan Jimin yang mabuk pada Yewon.
Tarian yang kuat dan beberapa hentakan keras terdengar dari decitan sepatu Seulgi yang tengah menari di depan cermin besar sendirian.
Dengan lentur Seulgi mengikuti alunan musik Spring Day dari BTS salah satu boyband ternama Korea Selatan. Tak ada ekspresi ceria ataupun tawa di wajah gadis itu, bahkan dirinya pun tak tau kenapa dirinya itu tak memiliki semangat kali ini, melainkan ada sebuah emosi yang menyakitkan yang hanya bisa di lepaskannya dengan gerakan Dance.
Setelah musik itu berhenti Seulgi berbaring mengatur nafasnya kemudian sebuah senyum sedikit tergambar dari bibirnya.
"Yeahh Dance make me feel better." Ucap Seulgi sendirian di ruangan latihan milik agensinya. Tanpa Seulgi sadari seseorang masuk ke ruangan itu membawa satu tas belanjaan di tangannya.
"Ini untukmu." Jimin menyodorkan tas itu di atas wajah Seulgi membuat gadis itu berdiri menatap Jimin yang ada di depannya.
"Aku tak membelinya sengaja untukmu ya, kemarin aku membeli sepatu ini, tapi ternyata kekecilan dan kupikir akan pas untuk kakimu. Jadi ambillah ini, kau harus menerimanya." Jimin memberikan tas itu pada Seulgi dan saat itu juga sebuah senyum mekar di wajah Seulgi seolah ada cahaya di wajahnya membuatnya begitu bersinar dengan senyum itu.
"Gomawo." Ucap seulgi hangat kemudian mengeluarkan sepatu itu berniat mencobanya, namun tangan Jimin lebih cepat mengambilnya lalu memasangkannya di kaki Seulgi dengan berjongkok.
"Sudah ku katakan ini akan pas dan cocok untukmu. Berikan pasangannya akan aku pakaikan sekalian." Sepatu berwarna putih dengan beberapa garis biru itu sudah terpasang di kaki Seulgi berkat bantuan Jimin.
"Ayo kita pulang ini sudah malam. Ibu ku menyuruhmu menginap dirumahku." Ucap Jimin sembari membantu membawa tas ransel Seulgi yang mungkin berisi seragam sekolah dan beberapa barang lainnya.
"Entahlah apa aku harus menginap? Tapi ayahku sendiri di rumah." Mereka berbincang sambil berjalan keluar dari ruangan itu menuju tempat parkir.
"Jangan pikirkan dia yang terus menyakitimu Seul, itu tak baik." Jimin merangkul Seulgi menyamakan langkah mereka menutup jarak dan berjalan berdampingan.
'Tapi nyatanya untuk kali ini kau pun menyakitiku, dan dirimu terus terpikir olehku. Kau tak tau bahwa nyatanya dirimu menyakitiku, tapi aku mengerti karena kau pun tak tau perasaanku padamu.' Seulgi melirik Jimin sesaat kemudian menunduk melihat langkah kakinya yang dihiasi sepatu dari Jimin.
Jungkook yang satu agensi dengan Seulgi dan kebetulan tengah berada di sana melihata Jimin merangkul Seulgi sembari berjalan keluar perusahaan.
"Kenapa aku terus yang melihat kalian dari belakang seperti ini? Lihatlah Park Jimin, suatu saat kau yang akan melihatku merangkul Seulgi." Jungkook mengucapkannya dengan menatap kepergian Jimin dan Seulgi yang semakin jauh kemudian menghilang.
🍃🍃🍃
"Kalian akan berenang sampai ujung dan kecepatan kalian yang menjadi nilai." Ucap Guru di depan murid-murid kelas Seulgi.
Semua murid berenang sesuai urutan absenan mereka, semua orang sangat semangat dengan jadwal olahraga kali ini.
"Seulgi-ah aku akan membeli air dulu untuk kita." Jimin menepuk pundak seulgi memberitahu ia akan pergi sebentar. "Pergilah." Jawab Seulgi singkat.
Seulgi masih memperhatikan air kolam yang bergerak-gerak karena murid-murid yang berenang di dalamnya, membuat Seulgi mengingat sekelebat bayang mengerikan yang mengganggu pikirannya.
'Ayo kita pergi ke surga eoh, kita akan bahagia disana, kau tau kan'
'Aniya... Ayo kita pergi dari sini, aku tak ingin surga aku hanya ingin hidup bersamamu saja.' suara jeritan penolakan gadis kecil ikut menghantui pikiran. (No...)
Suara mengerikan itu terus mengusik Seulgi yang membuatnya berkeringat dingin dengan segala kekhawatiran, ingatan-ingatan kejam terus berputar di kepalanya.
"TOLONG!!" Suara teriakan lain dari luar pikirannya membangunkan Seulgi dari ingatan-ingatan itu.
"SEONSAENG-NIM! YEWON TENGGELAM." Teriak murid lain membuat Seulgi menatap Yewon yang tengah berusaha naik ke permukaan air kolam yang memang sangat dalam.
Seulgi terdiam untuk beberapa saat mengingat kejadian mengerikan masalalu dan pilihan masa kini untuk menyelamatkan orang lain, atau orang yang telah merubah semua kehidupannya yang mulai indah. Seulgi tampak sangat bingung sampai akhirnya dia memilih masuk ke dalam air.
"Aisshhh Mollaa!"
Seulgi masuk ke dalam air mencoba membawa Yewon ke tepi kolam, dengan berbagai tekanan dia tetap membawa Yewon yang setengah sadar menuju tepian.
Jimin yang baru datang langsung menjatuhkan botol air di genggamannya setelah melihat Yewon hampir tal sadarkan diri di dalam air.
Sebelum Seulgi membawa Yewon tiba ke tepian, Jimin langsung ikut masuk ke dalam air dan mengambil alih Yewon dari Seulgi, Jimin membawa Yewon ke tepian meninggalkan Seulgi yang masih berada di tengah kolam.
Jungkook yang tengah dihukum membersihkan kolam dengan mengenakan seragam lengkapnya, melihat kejadian itu dan tersenyum sinis. Jungkook berhenti mengepel lantai dan terus menatap Seulgi yang tampak kecewa dengan sikap Jimin yang lebih khawatir dengan Yewon dibanding dirinya.
"Yak Jeon Jungkook berhenti melamun dan cepat bereskan hukuman ini, bapak ada kelas lain selain mengawasimu." Ucap Guru yang berada di samping Jungkook.
Seulgi masih berada di tengah kolam setelah Jimin berhasil menyelamatkan Yewon, tiba-tiba sebuah bayangan hitam seperti menarik kaki Seulgi tenggelam.
Namun, nyatanya tak ada apapun yang menarik Seulgi ke dasar, justru mimpi buruknya dari masalalu-lah yang seolah mengganggu Seulgi, ingatan-ingatan menyakitkan ikut membuat Seulgi kehilangan kendali dan tak mampu berenang.
Semua orang panik melihat Seulgi yang tenggelam, Jimin yang masih mencoba membangunkan Yewon pun ikut menatap Seulgi yang tenggelam, begitu Juga Jungkook yang langsung terkejut melihat Seulgi.
'Tolong aku,
aku ingin tetap hidup.
Seseorang...
tolong jangan membuatku merasa hidup semakin menyakitkan...
To Be Continue
Note: maaf kalo part ini gak nge-feelಥ╭╮ಥ
KAMU SEDANG MEMBACA
Last of Me[Pindah lapak/Akun]
FanfictionSetiap kali memikirkan mu itu menyakitkan, tapi aku senang. sekali saja, tolong lihat aku sekali saja sebagai seseorang yang selalu berada di sampingmu. Kenapa, aku masih tak bisa menyerah padamu? Aku bertahan pada kenangan yang melayu. Apakah itu k...