Pelukan hangat

126 14 0
                                    

Hari ini aku akan meeting dengan salah satu devisi dari perusahan ternama yang ada di negara ku. Semuanya berjalan lancar sampai ketukan keras di ruangan meeting ku membuat semua orang menoleh. Aku menghampiri orang yang mengetuk pintu dengan tidak sopan itu, saat aku melihatnya dia adalah salah satu office boy yang ada di kantor ku.

Aku melihat wajahnya penuh ketakutan, namun tak luput kekhawatiran yang dia tampakan.

"Ada apa? " Tanya ku dingin.

"Maaf Pak sebelumnya, tapi... Tapi...
Tapi.... Pak langit jatuh di tangga lantai dua, kaki dan kepalanya berdarah" Ungakpnya.

WTF langit jatuh? 

Aku tidak bisa berfikir lagi, aku meninggalkan meeting penting ku demi langit. Sampai di lantai dua aku melihat langit sedang meringis kesakitan sambil memegang kepalanya. Segera aku menghampiri nya, dan kulihat tidak banyak darah yang keluar namun itu cukup membuat ku khwatir dengan ke adaannya.

"Bodoh, kenapa bisa kau terjatuh seperti ini. Kau sudah besar kenapa bisa jatuh? " Marahku, sambil aku mengangkat badannya dan membawanya ke UKS. Sebelom aku beranjak ke UKS aku berbicara dengan OB ku untuk membersihkan kekacauan yang di buat oleh pria manis ini.

"Bersihkan semua ini" Tintah ku.

Saat sampai di UKS aku membaringkan tubuhnya di atas bangkar dan berbalik mecari kotak PT3K untuk membersihkan luka yang ada di dahinya.

Yaa kantor ku memiliki UKS kecil, dan satu dokter pribadi. Aku sengaja membuat UKS agar lebih memudahkan karyawan ku bila ada kecelakan kecil seperti ini.

"Kenapa bisa terjatuh hemm" Tanya ku, sekarang dengan intonasi lebih lembut.

Dia hanya menunduk, dan ku lihat dia akan menangis. Ohh tidak, dia masih cengeng seperti dulu. Ini yang membuat ku tidak ingin melepaskannya.

"Ak-Aku han-hanya ing-ingin mem-membu-buat ke-kejut-an unt-untuk mu" Jawabnya dengan isak nya.

Kejutan? Untuk ku?

"Memangnya ada apa? Kenapa kau ingin membuat kejutan untuk ku?"

"Ck, pelupa.. Dah lah aku males, sana sana jauh jauh dari ku" Ucapnya sebel.

Aku tersenyum melihat perubahan sifatnya, dia sangat lucu.

"Hey, aku bener bener lupa " Ucapku lembut sambil mengelus rambutnya.

"Hari ini kau ulang tahun tau" Tutur nya sambil memanyunkan bibirnya.

Sungguh dia benar benar lucu, ingin sekali aku mengecup bibirnya. Namun aku selalu menahan diri, karena aku tau dia akan marah, dan mungkin bisa membuat persahabatan ku hancur.

"Iya kah? Aku bener lupa dengan ulang tahun ku, aku terlalu sibuk dengan kerjaan ku sampai aku lupa dengan ulang tahun ku"

"Kau emang pria tua pelupa" Sebalnya. Aku bener lupa, tapi aku senang dia mengingat ulang tahun ku. Dan itu membuat kupu kupu di perut ku terbang. Dan membuat degupan kencang di jantung ku.

"Tapi, heyyyy jangan jangan kau melupakan ulang tahun ku?" Tanyanya

"Tentu tidak" Mana mungkin aku melupakan ulang tahun orang yang paling aku sayang.

"Aku harap kau tidak berbohong"

"Kau bisa mempercayai ku, lalu mana kado ku dan kue ku?"

"Kuenya hancur" Ucapnya sedih.

"Tidak apa, kita bisa membelinya lagi" Aku mencoba menghiburnya, dan itu berhasil membuatnya tersenyum lagi.

"Dan yaa ini kado untuk mu, aku membuatnya sendiri"

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang